Kitab Daniel






I. Pendahuluan



Kitab Daniel merupakan kitab yang memberitahukan berita besar dimana kerajaan-kerajaan di dunia akan diganti dengan kerajaan Allah. Dalam kehidupan Daniel, ia banyak mendapat anugerah penglihatan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Pada pemaparan di bawah ini, akan di sajikan hal-hal yang berkaitan dengan Kitab Daniel tersebut. Baik tentang latar belakang kitab, penulis kitab, dan hal-hal lain yang erat kaitannya dengan Kitab Daniel itu sendiri. Semoga sajian di bawah ini dapat kita pahami bersama untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita.

II. Pembahasan

II.1. Arti Nama Kitab

Daniel adalah salah satu kitab yang tergolong pada kitab sastra yaitu sastra apokaliptik di dalam perjanjian lama. Kitab Apokaliptik adalah kitab yang berisi tentang rahasia-rahasia kehidupan yang akan datang. Apokaliptik (Yun: dua kata apo=tutup, kalupto= membuka) artinya menyingkapi atau membukakan isi rahasia. Kitab Daniel disebut sebagai Wahyu Perjanjian Lama, karena menyajikan kilasan sejarah nubuatan yang agung. Babel, Persia, Yunani dan Romawi datang dan pergi tetapi Allah menetapkan umat-Nya untuk selama-lamanya. Tidak ada tema seperti hal ini digambarkan lebih jelas selain dalam kehidupan Daniel, seorang pemuda Yahudi yang takut akan Allah, dapat dideportasi keluar dari tanah airnya dan dibesarkan di Babel.

II.2. Latar Belakang Kitab Daniel

Kitab Daniel adalah salah satu kitab Akitab yang membuat suatu “laporan aktivitas-aktivitas dan penglihatan-penglihatan Daniel, Seorang Yahudi terhormat dalam pembuangan di Babel.” Dalam Alkitab Ibrani, kitab ini terdapat dalam Ketuvim (tulisan-tulisan); sedangkan dalam Alkitab Kristen di kelompokkan dalam Nabi-nabi besar. Dengan demikian kitab Daniel dipandang sebagai teks kanonik baik dalam keyakinan Yahudi maupun Kristen. Kitab ini mencatat berbagai peristiwa dari penyerbuan pertama Nebukadnezar ke Yerusalem tahun 605 SM hingga tahun ketiga pemerintahan Koresy tahun 536; jadi latar belakang kitab Daniel ini adalah Pembuangan di Babel selama 70 tahun yang telah dinubuatkan oleh Yeremia (Yer 25:11).

II.3. Penulisan dan Waktu Penulisan Kitab Daniel

Sejumlah besar ahli beranggapan bahwa Kitab Daniel ditulis kira-kira tahun 164 SM. Namun para ahli teologi memperkirakan kitab Daniel di tulis menjelang akhir abad ke-6 SM.

Kitab Daniel adalah hasil dari masa pembuangan dan ditulis oleh Daniel sendiri. Kita dapat mencatat bahwa Daniel berbicara sebagai orang pertama dan mengatakan bahwa kepadanya diberikan wahyu-wahyu (Dan. 7:2-4; 8:1; 15). Ada juga pandangan tentang penulis, yaitu:

1. Penulisan adalah Daniel, ada beberapa alasan yang mendukung pandangan ini, yaitu:

a. Pada Daniel 7:1 jelas disebutkan bahwa Daniel bermimpi dan menuliskan mimpi-mimpinya.

b. Mat. 24:15 Yesus meyakini Daniel bernubuat pada zamannya. Jika pandangan ini diterima maka penulisannya adalah abad 6 SM.

2. Jauh sesudah (164 SM), alasannya:

Munculnya kerajaan baru sesudah Persia yaitu Yunani (9:1, psl 10), raja gagah (11:3), raja-raja dari utara Seleukus dan Antiokus. Raja Antiokus adalah raja yang sangat dibenci dengan agama lain. Antiokus melakukan pencemaran nama Tuhan (11:13). Jika dipandangan ini diterima maka penulisan diperkirakan tahun 168 SM jauh sesudah penglihatan Daniel. Kitab ini ditulis sebagai sastra apokaliptik dengan tujuan untuk menguatkan iman orang Yahudi yang menghadapi siksaan yang sangat berat.

II.3.1. Daniel

Daniel adalah seorang muda yang dibawa dari Yerusalem ke Babel oleh Nebukadnezar untuk dilatih melayani dalam istana raja. Daniel adalah seorang yang berpendidikan yang berasal dari Yehuda, ia mendapat kesempatan dari Raja Nebukadnezar untuk mempelajari bahasa Babel sebagai persiapan untuk menjadi seorang pemimpin di istana. Daniel yang namanya berarti “Allah adalah Hakim (ku),” adalah tokoh utama dan penulis kita dengan namanya ini. Kepenulisan bukan hanya dinyatakan secara tegas dalam (12:4), tetapi juga tersirat dengan banyak penunjuk riwayat hidupnya sendiri dalam pasal 7-12. Daniel adalah nabi di Babel. Berbeda dengan para nabi lain, Daniel lebih banyak berurusan dengan bangsa Yahudi daripada dengan bangsanya sendiri, Yaitu Yahudi. Daniel adalah seorang remaja ketika peristiwa dalam pasal 1 terjadi (Dan. 1:1-21). Dan sudah mencapai akhir usia 80-an ketika menerima berbagai penglihatan dalam pasal 9-12.

Daniel mungkin menjadi keturunan Raja Hizkia (2 Raj. 20:17-18; Yes. 39:6-7); dia berasal dari keluarga terdidik kelangan atas Yerusalem (Dan. 1:3-6), karena Nebukadnezar pasti tidak akan memilih pemuda asing dari kalangan bawah untuk istananya. Daniel mungkin dijadikan sida-sida di Babel seperti kebiasaan ketika itu bagi pegawai laki-laki di istana (Dan. 1:3; 2 Raj. 20:18). Keberhasilan Daniel disebabkan oleh integritas kepribadian, karunia-karunia nubuat, dan campur tangan Allah yang mengakibatkan dia segera mendapat kenaikan pangkat kepada kedudukan penting dan penuh tanggung jawab (Dan. 2:46-49; 6:1-3).

Secara kronologis, Daniel termasuk salah satu nabi Perjanjian Lama yang terakhir. Hanya Hagai, Zakharia, dan Maleakhi mengikutinya dalam aliran nubuat Perjanjian Lama. Dia adalah rekan sejaman yang lebih muda dari Yeremia dan mungkin sama umurnya dengan Yehezkiel.

II.3.1.1. Kepribadian Daniel

Memang tidak jelas latar-belakang kenabian Daniel tetapi kanon Yunani menempatkannya dalam kelompok kitab-kitab nabi-nabi sebab isinya memuat penglihatan dan nubuat-nubuat tentang masa depan. Sedangkan Kanon ibrani melihatnya sebagai kitab ketubim sebab isinya tentang laporan sejarah dan Daniel lebih tepat dikenal sebagai orang berhikmat atau bijak. Ada bebarapa data tentang kemampuan Daniel dalam memahami dan menafsirkan tulisan atau mimpi, misalnya:

· Memanfsirkan mimpi raja, pohon ditebang (2:28-45)

· Menafsirkan tulisan yang dilihat (5:26), empat binatang akhir kerajaan dunia yang aka diganti dengan kerajaan Allah

· Penglihatan tentang domaba dan kambing (8:26) pemulihan tentang Yerusalem (9:25)

II.4. Tujuan Penulisan Kitab Daniel

Ada dua maksud penulisan Kitab Daniel:

1. Untuk menentramkan hati umat perjanjian lama bahwa hukuman pembuangan mereka di antara bangsa-bangsa kafir tidak akan menjadi bangsa-bangsa kafir tidak akan menjadi nasib mereka.

2. Untuk mewariskan kepada umat Allah sepanjang sejarah berbagai penglihatan bersifat nubuat tentang kedaulatan Allah atas banga-bangsa dan kemenangan terakhir kerajaan-Nya di bumi.

Kedua maksud ini ditunjukkan sepanjang kitab ini dalam kehidupan Daniel dan ketiga sahabatnya dan dilukiskan dalam nubuat dan pelayanan Daniel. Kitab ini menegaskan bahwa janji-janji Allah untuk memelihara dan mengembalikan umat perjanjian-Nya adalah sama pastinya dengan Kerajaan Mesias yang akan datang yang akan bertahan selama-lamanya.

II.5. Ciri-ciri Kitab Daniel

1. Kitab ini adalah kitab nabi besar terpendek dan kitab nabi PL yang paling banyak dibaca dan dikaji.

2. Di bagian-bagian nubuat PB, Daniel disebut atau dikutip lebih sering dari pada kitab PL lainnya.

3. Kitab ini merupakan kitab “Apokalips” PL, sebagaimana wahyu untuk PB, yang menyatakan tema-tema nubuat akbar yang sangat penting bagi gereja akhir zaman.

4. Kitab ini berisi ringkasan sejarah nubuat paling terinci dalam PL. Dalamnya terdapat satu-satunya nubuat PL yang menetapkan waktu kedatangan pertama mesias.

5. Kitab ini menerangkan lebih banyak tentang penulisnya daripada kitab nubuat PL lainnya. Perhatian khususnya bahwa Daniel ditandai sifat integritas yang tinggi, hikmat nubuat yang besar, dan ketekunan dalam doa dan puasa.

6. Kitab ini berisikan teladan terpenting di Alkitab tentang doa syafaat untuk pemulihan umat Allah berlandaskan janji-janji diilhamkan dari firman Allah.

7. Kisah-kisah tentang Daniel dan kawan-kawannya termasuk kisah yang paling digemari dalam Alkitab.

8. Drama “tulisan di dinding” pada perjamuan Belsyazar menjadikan frasa itu sebagian dari pepatah bahasa Inggris hingga hari ini.

II.6. Struktur Kitab Daniel

Kitab Daniel terbagi atas dua bagian dari segi isi : cerita-cerita (Dan 1-6) dan penglihatan-penglihatan (Dan 7-12) menggunakan bahasa Aram, sedangkan selebihnya menggunakan bahasa Ibrani. Garis-garis besar segi isinya sebagai berikut:

Daniel dan Raja-raja Babel dan Persia

- Daniel dan teman-temannya dibawa ke Babel (Dan 1)

- Mimpi raja tentang patung (Dan 2:1-6)

- Penafsiran oleh Daniel (Dan 2:17-45)

- Respons Nebukadnezar (Dan 2:46-59)

- Patung emas (Dan 3:3-7)

- Teman-teman Daniel tidak menyembah patung (Dan 3:8-23)

- Selanat dari api (Dan 3:24-30)

- Respons Nebukadnezar (Dan 4;1-3)

- Mimpi Nebukadnezar tentang pohon (Dan 4:4-18)

- Penafsiran dan penanggapannya (Dan 4:19-33)

- Respons Nebukadnezar (Dan 4:34-37)

- Perjamuan Belsyazar, tulisan pada dinding (Dan 5:1-12)

- Penafsirannya oleh Daniel (Dan 5:13-28)

- Respons Belsyazar (Dan 5:29-31)

- Daniel dalam gua singa (Dan 6:1-18)

- Daniel diselamatkan (Dan 6:19-24)

- Respons Darius (Dan 6:24-28)

Mimpi dan Penglihatan Daniel

- Keempat binatang dari dalam laut (Dan 7:1-18)

- Penafsiran (Dan 7:19-28)

- Domba jantan, kambing jantan dan tanduk (Dan 8:1-2)

- Penafsiran (Dan 8:15-27)

- Tujuh puluh tahun yang dinubuatkan Yeremia (Dan 9:1-2)

- Doa Daniel bagi bangsanya (Dan 9:3-19)

- Penafsiran oleh Gabriel (Dan 9:20-27)

- Penglihatan di tepi sungai Tigris (Dan 10:1-14)

- Penafsiran (Dan 10:15-27)

- Raja negeri Utara dan raja negeri Selatan (Dan 11:2-28)

- Menajiskan Rumah Allah (Dan 11:29-35)

- Raja meninggikan dirinya (Dan 11:36-45)

- Waktu kesesakan, kebangkitan (Dan 12:1-4)

- Kitab dimateraikan, waktu disembunyikan (Dan 12:5-10)

- Bebahagialah orang yang menanti-nanti” (Dan 12:11-13)

II.7. Tema-tema Teologis

1. Kedaulatan dan otoritas Allah melampaui wilayah atau daerah. Allah berkarya melampaui batas waktu hingga ke zaman Antiokus. Jadi jangan pernah mambatasi kuasa dan wilayah kerja Allah dengan segala akal dan pemikiran manusia.

2. Orang percaya ada kemunglinan dihambat dan dibabat tetapi pada akhirnya pasti menang dan mendapat berkat.

3. Doa orang benar sangat besar kuasanya.

4. Apokaliptik adalah menyingkapi sesuatu yang dirahasiakan, mengapa Firman Tuhan dirahasiakan sebab ada di tengah-tengah umat atau bangsa yang anti terhadap firman dan umat Tuhan.

5. Nubuat selalu bersifat masa depan tetapi masa depan tersebut sangat dipengaruhi oleh situasi dan keadaan pada masa itu.

III. Kesimpulan

Daniel tergolong dalam kitab sastra di Perjanjian Lama, kitab Daniel juga disebut sebagai wahyu Perjanjian Lama, karena menyajikan sejarah nubuatan yang agung. Bangsa-bangsa lain datang dan pergi, tetapi Allah menetapkan umat-Nya untuk selama-lamanya. Ketaatan Daniel di dalam meyembah Allah walaupun berada dalam ancaman merupakan pengajaran untuk setiap umat kristen agar mempunyai kesetiaan dalam imannya. Pada akhir zaman akan ada kesusahan-kesusahan besar tetapi umat Allah akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah yang kekal.

IV. Daftar Pustaka

..,,,,Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, Malang: Gandum Mas, 2008

Agus Jetron Saragih, Kitab Ilahi, (Medan: Bina Media Perintis, 2016

David L. Baker, Mari Mengenal Perjanjian Lama, Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 1996

Frances Blankenbaker, Inti Alkitab Untuk Para Pemula, Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2007

W. S. Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2012

V. Sumber Lain

https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_

https://madenopensupriadi.blogspot.com/2017/04/pengantar-kitab-daniel.html

https://madenopensupriadi.blogspot.com/2017/04/pengantar-kitab-daniel.html

https://alkitab.sabda.org/article.php?id=159

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Baca selengkapnya disini ya