Pengantar Kitab Yunus
Pengantar Kitab Yunus
I. Pendahuluan
Pada sajian kali ini kita akan membahas tentang kitab Yunus. Kami penyaji akan memaparkan latar belakang, penulis dari kitab tersebut, waktu dan tempat penulisan, struktur, tujuan, serta cirri-ciri dari kitab Yunus tersebut. Kita akan membahas lebih dalam salah satu kitab nabi-nabi kecil dalam Perjanjian Lama Yaitu kitab Yunus. Semoga kita dapat mengerti dan menambah pengetahuan kita. Tuhan Yesus Memberkati.
II. Pembahasan
II.1. Latar Belakang Kitab Yunus
Kitab Yunus adalah kitab kelima dalam kumpulan kitab yang disebut Nabi-nabi Kecil dalam Perjanjian Lama. Kitab ini berbeda dengan kitab-kitab nabi lainnya karena kitab ini tidak berisi ucapan-ucapan sang nabi kepada Israel, melainkan menceritakan pengalaman Nabi Yunus, ketika ia mencoba menghindari perintah Tuhan, tetapi akhirnya berangkat untuk menyampaikan perayaan Tuhan kepada penduduk Kota Niniwe. Dalam bahasa Ibrani, Yunus disebut Yonah yang berarti “merpati”. Nama ayahnya adalah Amitai yang berarti kebenaran Allah. Tokoh Yunus sendiri didasarkan pada tokoh yang dikenal hidup pada masa pemerintahan Yerobeam II (786-746 SM). Raja ini memperluas perbatasan negerinya dari Hamat sampai Laut Mati. Dalam Perjanjian Lama, Yunus bin Amittai disebutkan di luar kitab Yunus sendiri hanya sekali yakni dalam 2 Raja-raja 14:25 (untuk informasi lebih jauh tentang tokoh ini sendiri, lihat artikel Yunus). Kitab ini sendiri kemungkinan disunting pada masa pasca-pembuangan (setelah 530 SM) dan didasarkan pada tradisi lisan yang telah diturunkan sejak abad ke-8 SM. Yunus dianggap sebagai salah seorang nabi kecil karena buku aslinya ditulis bersama-sama dengan kitab-kitab kenabian lainnya yang lebih kecil dalam sebuah gulungan saja (yang juga dikenal sebagai "Kitab yang Duabelas"). Sebagai bagian dari Perjanjian Lama, kitab ini terdapat dalam Tanakh Yahudi dan Alkitab Kristen . Kisahnya mempunyai sejarah penafsiran yang menarik dan telah menjadi cerita termasyhur melalui cerita-cerita populer anak-anak. Dalam Yudaisme kitab ini adalah Haftarah untuk dibaca pada sore hari pada perayaan Yom Kippur karena kisahnya sendiri menceritakan kesediaan Allah untuk mengampuni mereka yang bertobat.
Kitab yang isinya sangat dalam ini juga mengandung sifat humor. Kitab ini dengan tegas melawan sikap rasiaol, nasional, dan eksklusif. Orang yang bersikap rasial dan fanatic dikritik, karena orang yang demikian itu secara tidak sadar telah menempatkan dirinya di atas Tuhan Allah. Yunus, atas nama agamanya yang fanatic dan eksklusif, menolak panggilan Tuhan. Yunus tidak setuju kalau orang lain dan orang asing juga dikasihi dan diselamatkan oleh Tuhan. Meskipun akhirnya kehendak Tuhan yang berlaku, namun Yunus tetap tidak bisa menerimanya. Dalam semua kitab nubuat, cirri utamanya adalah pesan Allah kepada seorang nabi dan melalui nabi itu kepada Israel. kekecualian satu-satunya adalah kitab Yunus adalah Kitab Yunus yang bersifat unik karena berisi cerita tentang pengalaman Seorang nabi, bukan suatu laporan pemberitaannya. Karena kitab ini ditempatkan dalam kanon Alkitab di antara kitab-kitab para nabi, maka kita dapat menyimpulkan bahwa pengalaman Yunus adalah isi pemberitaannya. Cerita itu mencakup lebih banyak hal daripada sekedar peristiwa Yunus ditelan oleh seekor ikan. Kitab Yunus tidak menceritakan kegiatan Yunus sebagai nabi di Israel. Kitab itu dimulai begitu saja dengan firman Allah: “bangunlah, Pergilah ke niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepadaku” (Yunus 1:2). Tetapi Yunus tidak pergi ke timur ke arah Asyur, melainkan malah naik kapal di Yafo menuju ke arah yang berlawanan, “jauh dari hadapan Tuhan” (Yunus 1:3).
II.2. Penulis Kitab Yunus
Kitab Yunus ini ditulis untuk mengkritik sikap orang-orang Yahudi setelah zaman pembuangan. Orang-orang Yahudi tersebut merasa sebagai umat milik Allah secara khusus. Karena itu, mereka tidak dapat menerima kalau ada orang bukan Yahudi yang juga bisa masuk menjadi umat Allah. Dalam pikiran orang Yahudi waktu itu tidaklah dapat diterima kalau para musuh Israel/Yahudi juga perlu mendapat keselamatan dari Tuhan Allah Israel. Sikap yang demikian itulah yang hendak disapa oleh penulis kitab Yunus. Meskipun kitab ini memakai nama “Yunus”, tetapi kitab ini tidak ada hubungannya dengan nabi Yunus yang hidup pada zaman sebelum hancurnya kerajaan Israel. Arti dari kata Yunus ialah burung merpati. Kisah nabi Yunus menceritakan Bagaimana Nabi berperan dan bertindak dalam suatu krisis yang dihadapi. Sekaligus kita dapat belajar, bagaimana orang dapat keluar dari suatu kemelut dengan lebih matang dan lebih kuat. Dalam kisah ini, kita akan menjumpai kejadian yang sebetulnya tidak asing lagi karena kita pernah mengalami. Kitab Nabi Yunus cukup padat dan di sana-sini bernada jenaka (humor).
II.3. Waktu dan Tempat Penulisan Kitab Yunus
Orang Kristen memandang kisah Yunus sebagai sejarah, terutama karena dikutip oleh Yesus Kristus (Matius 12:39, 40; Lukas 11:29). Niniwe adalah kota yang benar-benar pernah ada dan sudah dilakukan penggalian arkeologi untuk membuktikannya. Periode kerajaan Asyur pada zaman Yunus sudah dapat dijabarkan oleh peneliti arkeologi dan sejarah, yaitu suatu periode kekacauan di dalam negeri, yang mendukung pernyataan pada Yunus 3:6-9. Dengan penetapan masa hidup Yunus sekitar tahun 787 - 747 SM yaitu pemerintahan raja Yerobeam, maka berarti ia tiba di Niniwe setelah masa pemerintahan Salmaneser III yang penuh pertumpahan darah (859 - 824 SM), melibatkan 32 ekspedisi perang. war campaigns. Juga berarti sebelum pemerintahan raja lain yang penuh peperangan, yaitu Tiglat-Pileser III yang memerintah dari tahun 745-727 SM. Jadi Yunus tiba di Niniwe yang dipimpin oleh sejumlah raja-raja lemah di Asyur. Periode yang meliputi kira-kira 50 tahun pertama abad ke-8 SM ini ditandai dengan perang saudara yang terus menerus, kekacauan penerusan tahta di istana, perselisihan agama dan perang terbuka antar kelompok dalam negeri, sehingga dikatakan dalam kitab Yunus: "yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri.
II.4. Tujuan Penulisan Kitab Yunus
Kitab ini tampaknya ditulis dengan tiga tujuan:
1. Untuk menunjukkan kepada Israel dan bangsa-bangsa lainnya besarnya dan luasnya kasih sayang tindakan Allah yang menyelamatkan melalui pemberitaan pertobatan;
2. Untuk menunjukkan melalui pengalaman Yunus betapa jauhnya Israel telah jatuh dari panggilan misioner yang semula untuk menjadi terang penebusan bagi orang-orang yang tinggal dalam gelap (Kej 12:1-3; Yes 42:6-7; Yes 49:6); dan
3. Untuk memperingatkan Israel yang murtad bahwa Allah dalam kasih dan kemurahan-Nya telah mengutus bukan hanya satu tetapi banyak nabi setia yang menyampaikan berita pertobatan-Nya agar menghindarkan hukuman atas dosa yang tak dapat dielakkan.
II.5. Struktur Kitab Yunus
Kitab Yunus terbagi atas empat pasal
1. Pasal 1 (Yun 1:1-17) menceritakan ketidaktaatan Yunus pada mulanya serta hukuman Allah sesudah itu. Yunus tidak pergi ke timur laut ke Niniwe, malah naik kapal yang berlayar ke barat ke Tarsis (di Spanyol), tujuan terjauh yang mungkin ke arah yang berlawanan dengan kehendak Allah. Tidak lama kemudian Yunus menghadapi tindakan balasan Allah dalam bentuk badai besar di Laut Tengah, dipermalukan karena ketahuan para pelaut sehingga dibuang ke laut. Dengan takdir Tuhan telah tersedia seekor “ikan besar” yang siap menyelamatkan hidupnya.
2. Pasal 2 (Yun 2:1-10) mengisahkan doa Yunus dari ruangan unik di dalam perut ikan, ketika ia bersyukur kepada Allah karena menyelamatkan hidupnya, berikrar untuk menaati panggilan Allah, lalu dimuntahkan oleh ikan itu ke darat.
3. Pasal 3 (Yun 3:1-10) mengisahkan kesempatan kedua bagi Yunus untuk pergi ke Niniwe dan pemberitaan amanat Allah kepada penduduk kota itu. Dalam peristiwa kebangunan rohani satu kota yang paling mengesankan dalam sejarah, raja Niniwe menyerukan agar seluruh kota berpuasa dan bertobat, sehingga mereka diselamatkan dari hukuman Allah.
4. Pasal 4 (Yun 4:1-11) berisi keluhan Yunus kepada Allah karena meluputkan kota yang memusuhi Israel ini. Dengan menggunakan pohon jarak, seekor cacing dan angin timur, Allah mengajarkan nabi-Nya yang marah-marah bahwa Dia senang menyediakan kasih karunia-Nya bagi setiap orang, bukan hanya Israel dan Yehuda.
II.6. Ciri-Ciri Kitab Yunus
Empat ciri utama menandai kitab ini.
1. Kitab ini salah satu di antara hanya dua kitab nubuat PL yang ditulis seorang nabi yang lahir dan dibesarkan di kerajaan utara Israel (yang lain adalah Hosea).
2. Kitab ini merupakan karya agung gaya sastra cerita prosa yang singkat; hanya doa ucapan syukur Yunus (Yun 2:2-9) ditulis dalam bentuk syair.
3. Kitab ini penuh dengan tindakan adikodrati Allah; selain dari penetapan waktu badai yang diatur dan munculnya si ikan besar, ada ponon jarak, seekor cacing dan angin timur, dan (yang paling hebat) pertobatan seluruh kota Niniwe.
4. Kitab ini berisi berita PL yang terjelas bahwa kasih karunia Allah yang menyelamatkan adalah bagi orang bukan Yahudi dan juga orang Yahudi.
II.7. Tema-tema Teologis Kitab Yunus
Tema yang kuat dari kitab Yunus adalah perpanjangan kasih karunia Tuhan bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah melalui pernyataan berita pertobatan. Dan terdapat pula tema-tematambahan yang dibagikandalam 48 ayat, yaitu:
1. Daya tarik Tuhan Israel yang bersifat universal: para pelaut, 1:16; orang Niniwe, 3:5
2. Kedaulatan Tuhan atas hidup, alam dan kejadian di sekitar: badai, 1:4; ikan, 1:17; tumbuhan, 4:6 dan ulat, 4:7
3. Ketidakmampuan ilah-ilah bangsa lain atas kehidupan dikontraskan dengan kemahakuasaan Tuhan Israel
4. Perbandingan tentang kebanggaan rohani dan kebangsaan Israel dan kegagalannya untuk memahami tugasnya sebagai pemberita keselamatan dan tujuan Allah untuk membagikan kebaikannya bagi semua orang
5. Kehidupan Yunus di dalam ikan sebagai sebuah tipologi kematian dan kebangkitan Kristus (Matt 12:38-41)
6. Jelas yang menjadi karakter utama dalam cerita Yunus ini adalah Tuhan Allah sendiri, yang disebut dengan nama Yahweh atau Elohim sebanyak 39 kali. Bandingkan dengan Yunus yang hanya disebut 18 kali.
III. Kesimpulan
Kitab Yunus adalah kitab kelima dalam kumpulan kitab yang disebut Nabi-nabi Kecil dalam Perjanjian Lama. Yunus dianggap sebagai salah seorang nabi kecil karena buku aslinya ditulis bersama-sama dengan kitab-kitab kenabian lainnya yang lebih kecil dalam sebuah gulungan saja (yang juga dikenal sebagai "Kitab yang Duabelas"). Kitab yang isinya sangat dalam ini juga mengandung sifat humor. Kitab ini dengan tegas melawan sikap rasiaol, nasional, dan eksklusif. Orang yang bersikap rasial dan fanatic dikritik, karena orang yang demikian itu secara tidak sadar telah menempatkan dirinya di atas Tuhan Allah. Yunus, atas nama agamanya yang fanatic dan eksklusif, menolak panggilan Tuhan. Yunus tidak setuju kalau orang lain dan orang asing juga dikasihi dan diselamatkan oleh Tuhan.
IV. DaftarPustaka
S. Wismoady Wahono, Di Sini Kutemukan, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009
W.S LaSor, Pengantar Perjanjian Lama 2, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005
Wolfgang Bock, SJ, Nabi Yunus, Yogyakarta: Kanisius, 2007
Sumber lain:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Yunus
https://alkitab.sabda.org/article.php?book=32&id=164.
https://rotihidup.org/kitab-yunus-pendahuluan/
https://alkitab.sabda.org/article.php?id=230
https://hikmatpembaharuan.wordpress.com/2012/03/27/garis-besar-dan-tema-kitab-yunus/