DIBOTO DEBATA DO NADIBAGASAN ROHAM (TUHAN MENGETAHUI ISI HATIMU)
Minggu, 29 Agustus 2021 (13 Dung Trinitatis)
Epistel : Kidung Agung 2:8-13
Pendahuluan
Kitab Kidung Agung (bhs. Ibrani : Shir-HaShirim) merupakan kumpulan syair-syair cinta, yang ditulis oleh Raja Salomo pada tanggal ± 960 SM, yang mana Kitab Kidung Agung berisikan tentang “Kasih Dalam Pernikahan”. Kitab Kidung Agung dibagi menjadi enam syair yaitu :
1. Syair Pertama : Mempelai wanita merindukan mempelai laki-laki ; Kid. 1;2-2:7.
2. Syair Kedua : Kedua kekasih saling mencari dan berjumpa ; Kid. 2:8-3:5.
3. Syair Ketiga : Iringan pernikahan ; Kid. 3:6-5:1.
4. Syair Keempat : Mempelai wanita takut kehilangan kekasihnya ; Kid. 5:2-6:3.
5. Syair Kelima : Kecantikan mempelai wanita ; Kid. 6:4-8:4
6. Syair Keenam : Puncak keindahan kasih ; Kid. 8:5-14.
Jadi yang menjadi nats Epistel kita pada saat ini adalah syair kedua yaitu : Kedua kekasih saling mencari dan berjumpa, yang diucapkan oleh mempelai perempuan (Kid. 2:8-3:5), dan kemudian dibalas oleh mempelai laki-laki (Kid. 3:5).
Memang tafsiran Kidung Agung ini sangat sulit karena tulisan didalam Kidung Agung menggunakan kata kiasan seperti : kekasih laki-laki (menggambarkan : Allah) dan sedangkan kekasih perempuan (menggambarkan : Israel).
Isi
Ada penafsir yang mengatakan bahwa Kidung Agung 2:8-13 adalah orang Israel yang berada di pembuangan, dan mereka rindu ingin pulang ke tanah kampungnya sendiri di Israel.
Ada dua gambaran kerinduan orang Israel yang ingin pulang ke Israel dari tanah pembuangan yaitu :a. Kijang atau rusa betina (ay. 7-9) yang melompat-lompat di atas gunung-gunung, dan meloncat-loncat di atas bukit-bukit.
b. Ladang yang tampak bunga-bunga, pohon ara mulai berbuah, dan pohon anggur semerbak baunya (ay. 12-13).
Orang Israel merindukan suasana yang asri, tentram, damai, tenang, serta bahagia berada di kampungnya sendiri di Israel daripada berada di tanah pembuangan, karena suasananya sangat jauh berbeda dengan suasana di Israel. Itulah pengharapan dan sekaligus doa orang Israel kepada Tuhan, walaupun doanya orang Israel tidak cepat dijawab oleh Tuhan.
Apalagi kalau kita melihat konteks bangsa Indonesia pada saat ini yang terkena covid-19 (tahun 2020), semua orang merasa ketakutan dan kuatir akan penyakit covid-19 (virus corona) ini. Sebab covid-19 ini berdampak bagi kelangsungan hidup manusia seperti : pengurangan tenaga kerja, krisis ekonomi, terganggu kesehatan, dan bahkan sampai ke tingkat kematian. Dan semua orang di Indonesia bahkan diluar negeri memiliki kerinduan, pengharapan dan berdoa kepada Tuhan agar covid-19 (virus corona) ini cepat musnah dari muka bumi ini, dan bumi kembali normal.
Penutup
Tidak ada satu manusia pun didunia ini ingin hidupnya kesusahan dan menderita ? Pasti manusia menginginkan hidupnya sejahtera, bahagia, damai, tentram, dan yang lainnya. Dan pada Minggu 13 Dung Trinitatis ini diberikan tema Minggu : “Diboto Debata Do Nadibagasan Roham”. Yang mana Tuhan terlebih dahulu mengetahui segala pergumulan, penderitaan, kesusahan, dan lain-lain yang dialami oleh manusia. Hanya saja apakah manusia itu mau mendekatkan diri kepada Tuhan, dan mau meminta tolong kepada Tuhan didalam doanya, sama seperti orang Israel yang selalu ingat kepada Tuhan disaat mereka menghadapi kesusahan dan penderitaan di tanah pembuangan sebagai budak.
Perlu kita ingat selaku orang Kristen adalah walaupun Tuhan sudah tahu isi hati kita bukan berarti kita tidak perlu meminta didalam doa kepada Tuhan, sama halnya seperti anak kecil yang kalau dia mau meminta sesuatu kepada orangtuanya, selalu ia katakan kepada orangtuanya apa yang mau ia minta !
Tujuannya kita berdoa dan meminta kepada Tuhan adalah agar hubungan komunikasi kita dengan Tuhan semakin intim, dekat, erat dan harmonis (seperti hubungan antara anak dengan orangtua yang baik). Komunikasi yang baik dan sehat antara orang Kristen dengan Tuhan Yesus akan membuat segala berkat Tuhan mengalir didalam hidup kita, sama seperti syair kedua (Kedua kekasih saling mencari dan berjumpa ; Kid. 2:8-3:5) yang menjadi nats Epistel kita pada saat ini.
Terakhir, marilah kita memiliki pengharapan, dan jangan jemu-jemu meminta dan berdoa kepada Tuhan Yesus, dan disertai dengan kejujuran hati supaya segala permintaan dan doa kita dikabulkan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus Kristus mengetahui segala isi hatimu dan mengetahui segala pergumulanmu. Amin.