Kekuatan Janji Suci Pernikahan
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” ~Matius 19:6
Janji di altar pernikahan tidak bisa main-main, karena itu adalah janji seumur hidup. Tetapi banyak oran yang menyepelekan janji ini dan berakhir dengan perceraian. The Vow, adalah sebuah film yang ceritanya diambil dari kisah nyata dan dapat memberi pelajaran bagi kita semua tentang janji pemikahan. Kisah nyata yang diperankan oleh Channing Tatum dan Rachel Mc Adams itu dialami oleh pasangan suami-istri Kim dan Krickitt Carpenter yang berasal dari Las Vegas, New Mexico.
Pada suatu malam, ketika pasangan itu berangkat ke rumah orang tua Kim di Arizona, Phoenix, sebuah truk menabrak mobil mereka dari belakang dengan keras dan mengakibatkan mobil pasangan tersebut rusak berat setelah terguling di jalan raya sepanjang puluhan meter. Hal itu menyebabkan Krickitt mengalami koma. Akhirnya Krickitt sadar dari koma, namun dia kehilangan ingatannya selama dua tahun terakhir sebelum kecelakan itu terjadi, termasuk pernikahannya dengan Kim.
Pasca Krickitt bangun dari koma, merupakan masa sulit bagi pasangan itu. Perubahan yang terjadi pada dirinya, diakui Krickitt membuat ia tertekan. Krickitt yang telah berubah total, merasa melakoni “akting sebagai istri dan ibu” dalam kehidupan rumah tangganya bersama Kim. Namun walaupun begitu, baik Krickitt dan Kim memilih tetap bersama di dalam ikatan pernikahan mereka. Kim dan Krickitt akhirnya menjalani beberapa konsultasi, dan mulai mencoba untuk membina kembali hubungan mereka dari awal. Mereka kembali berkencan, menonton film bersama, makan malam, dan segala hal romantis untuk menumbuhkan cinta di antara mereka. Usaha Kim dan Krickitt tidak sia-sia, tiga tahun setelah kecelakaan yang merenggut kebahagiaan mereka terjadi, pasangan itu kembali menikah untuk memberikan ingatan yang segar mengenai pernikahan kepada Krickitt.
Apabila kita memposisikan diri sebagai salah satu pasangan tersebut, tentu tidak mudah untuk menjalani hubungan itu. Mungkin terlintas di pikiran kita untuk bercerai. Tetapi, kisah ini memberi kita pelajaran penting tentang suatu janji pernikahan, bahwa apa pun yang terjadi dengan pasangan kita, kita harus tetap setia sampai maut memisahkan.
Bukan karena pasangan kita ganteng, cantik, pandai, menarik, berhasil dalam pekerjaan atau memiliki reputasi yang baik, tetapi karena kita sebagai anak Tuhan sudah seharusnya menaati firman Tuhan untuk tidak bercerai, apa pun yang terjadi dengan pasangan kita.
Kisah nyata yang sangat menginspirasi ini menjadi pelajaran bagi kita semua, terutama bagi pasangan suami-istri untuk dapat setia sampai mati dan belajar memahami pasangan seumur hidup. Kesetiaan diuji oleh waktu, untuk itu tetaplah setia pada pasangan. Seperti yang firman Tuhan katakan, “Mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
Ingat, menikah hanya satu kali seumur hidup. Pastikan anda membuka mata lebar-lebar sebelum menikah, dan menutup mata rapat-rapat setelah menikah. Pastikan kasih Tuhan tetap ada dalam diri kita, agar kita tetap bisa mencintai dan menerima pasangan kita apa adanya. Meski ada kekurangan, tetapi dialah yang telah ditetapkan Tuhan.
Tujuan pernikahan bukanlah bahagia, sebab jika tidak bahagia lagi, maka tentu akan memilih untuk bercerai. Pernikahan merupakan wadah yang Tuhan ciptakan agar kita semakin serupa dengan Dia (Kej 1:26-27). Suka dan duka dalam pernikahan hanyalah alat untuk membentuk hidup ini jauh lebih indah.