wvsOdYmDaT9SQhoksZrPLG0gYqduIOCNl12L9d9t

Minggu, 28 Nopember 2021 (Advent I)





Minggu, 28 Nopember 2021 (Advent I)

Evangelium : 1 Tessalonik 3:9-13


MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN

(MANOMUNOMU HARORO NI DEBATA DIBAGASAN HABADIAON)



Pendahuluan

Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Tesalonika adalah salah satu kitab yang sebenarnya merupakan suatu surat (yang pertama dari dua surat) kepada jemaat di kota Tesalonika yang termuat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen, dan ditulis oleh Paulus sekitar tahun 50-51 M (W. G. Kummel, "Introduction to the New Testament" (Heidelberg i963),ET 1966; 21975).

Kota Tesalonika, yang namanya secara populer dipakai untuk menyebut surat ini, merupakan ibu kota dari Makedonia, sebuah provinsi di kekaisaran Romawi. Paulus merupakan pendiri Jemaat di Tesalonika, khususnya setelah ia meninggalkan Filipi.
Beberapa lama kemudian, orang-orang Yahudi iri hati kepada Paulus dan mulai menentang usaha Paulus untuk memberitakan ajaran Kristen kepada orang-orang non-Yahudi. Mereka marah karena orang non-Yahudi telah menunjukkan minat terhadap agama Yahudi. Oleh sebab itu, Paulus dengan terpaksa meninggalkan Tesalonika, lalu dia pergi ke Berea. Dan setibanya di Korintus, ia menerima surat dari Timotius, dan rekan- rekannya yang lain, tentang keadaan jemaat di Tesalonika.

Keterangan Nats Khotbah

Sebagai Bapa rohani yang baik, rasul Paulus tidak pernah lupa mendoakan jemaat yang dilayaninya (ay. 10). Tujuannya adalah agar jemaat yang dilayani oleh Paulus dapat berkembang dan iman percaya jemaatnya juga semakin bertumbuh dan tidak bimbang didalam mengikut ajaran Tuhan Yesus Kristus.

Surat Paulus kepada jemaat di Tesalonika berisi tentang supaya hidup kudus (1 Tes. 4:1-12). Dan bukan hanya surat saja diberikan kepada jemaat di Tesalonika, tetapi rasul Paulus juga meninggalkan anak buahnya si Timotius (rekan sepelayanan rasul Paulus) untuk menuntun dan membimbing pertumbuhan iman jemaat di Tesalonika, lih. 1 Tes. 3: 6.

Tujuan Paulus mengatakan kepada jemaat di Tesalonika harus hidup kudus adalah agar di saat kedatangan Tuhan Yesus kedua kali (parousia), mereka didapatkan hidup tak bercacat (tidak berdosa) di hadapan Allah. Adapun hal praktis untuk hidup kudus ini digambarkan Paulus seperti : tidak menyembah berhala (1 Tes. 1:9), menjauhi percabulan (1 Tes. 4:3-5), mengasihi sesama (1 Tes. 4:9-10).

Kalau kita melihat pesan surat Paulus disini, berarti di kota Tesalonika banyak tawaran godaan dunia yang menawarkan kenikmatan duniawi (dosa), yang membuat iman jemaat di Tesalonika menjadi terganggu dan terikut arus duniawi yang tidak baik.

Aplikasi

Di era globalisasi dan era perdagangan bebas ini, sebenarnya banyak tawaran kenikmatan duniawi (dosa) yang ditawarkan kepada orang Kristen, hanya saja pilihannya tergantung pada diri kita : apakah iman kita kuat atau apakah iman kita menjadi lemah, dan akhirnya terikut arus jaman dan jatuh kedalam perbuatan dosa ?

Melalui nats evangelium kita pada saat ini, kita diingatkan dan dinasehati supaya kita juga tidak berbuat dosa dan menjaga kekudusan hidup didalam menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kali, karena kita tidak tahu kapan waktunya Tuhan Yesus Kristus datang untuk kedua kalinya, sama seperti pencuri yang datang kapan saja untuk mencuri kedalam rumah (1 Tes. 5:1-11).

Paulus juga mengingatkan kepada jemaat di Tesalonika pada waktu itu dan juga pada kita pada saat ini supaya kita memiliki iman percaya yang kuat dan hidup benar dihadapan Tuhan, yang tertulis di 1 Tes. 5:5-9 “Karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.

Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.

Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.

Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.

Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita”. Semoga kita menjadi anak-anak terang dan mendapat keselamatan di dunia dan di akhirat berjumpa dengan Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Post a Comment

silakan Komentar dengan baik
Total Pageviews
Times/ Waktu
Waktu di Kota Medan: