Faktor Penyebab Penyakit dan Solusinya


Faktor Penyebab Penyakit dan Solusinya


I. Pendahuluan

Sebagai mahluk hidup, mengalami sakit-penyakit adalah hal yang wajar dialami oleh manusia. di zaman yang sudah serba maju ini ada begitu banyak jenis-jenis penyakit yang sudah diketahui bersama dan solusi-solusi yang diberikan untuk setiap penyakit itu sudah semakin beragam. Pada pembahasan ini, akan diuraikan secara umum apa yang menjadi faktor-faktor penyebab penyakit itu dan bagaimana solusi untuk setiap faktor penyakit yang telah ditemukan, secara khusus yang berkaitan dengan okultisme.

II. Pembahasan

2.1. Pengertian Penyakit

Istilah penyakit (disease) dan keadaan sakit (illness) sering tertukar dalam penggunaannya sehari-hari padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Penyakit adalah istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya kapasitas. Penyakit terjadi ketika keseimbangan dalam tubuh tidak dapat dipertahankan. Keadaan sakit terjadi pada saat seseorang tidak lagi berada dalam kondisi sehat yang normal. Contohnya pada penderita penyakit asma, ketika tubuhnya mampu beradaptasi dengan penyakitnya maka orang tersebut tidak berada dalam keadaan sakit. Unsur penting dalam konsep penyakit adalah pengukuran bahwa penyakit tidak melibatkan bentuk perkembangan bentuk kehidupan baru secara lengkap melainkan perluasan dari proses-proses kehidupan normal pada individu. Dapat dikatakan bahwa penyakit merupakan sejumlah proses fisiologi yang sudah diubah.[1]

Beberapa definisi penyakit menurut para ahli :

Menurut Kathleen Meehan Arias: penyakit adalah suatu kesakitan yang biasanya memiliki sedikitnya dua sifat dari kriteria ini : agen atiologik telah diketahui, kelompok tanda serta gejala yang dapat diidentifikasi, atau perubahan anatomi yang konsisten.

Menurut Dr. Eko Dudiarto: Penyakit adalah kegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan terhadap fungsi atau struktur organ atau sistem tubuh.

Menurut Thomas Timmreck: Penyakit adalah suatu keadaan dimana terdapat gangguan terhadap bentuk dan fungsi tubuh sehingga berada dalam keadaan tidak normal.[2]

2.2. Faktor Penyebab Penyakit

Dalam buku yang berjudul “PsychoDelSi” dikutip pernyatakan dari seorang tokoh yaitu Kurt Koch, yang mana dalam bukunya yang berjudul Pastoral Konseling dan Okultisme menyebutkan ada sekurang-kurangnya empat faktor penyebab penyakit atau masalah dalam kehidupan manusia yaitu:

1. Virus/ bakteri/ kimia/ radiasi nuklir, dan lain sebagainya

2. Masalah Psikis

3. Masalah Rohani

4. Keterikatan dengan Kuasa kegelapan

Dengan kata lain faktor penyebab penyakit atau masalah yang dihadapi manusia bukan hanya masalah virus/ bakteri/ kimia/ radiasi nuklir dan lain-lain atau masalah psikis seperti umunya diajarkan oleh teori-teori konseling dari Barat tapi juga bisa disebabkan oleh masalah rohani atau dosa atau karena keterikatan dengan kuasa kegelapan.[3]

Sejalan dengan pandangan tentang faktor-faktor penyebab penyakit dalam pelayanan konseling satu atapnya melibatkan tenaga medis, psikolog, psikiater dan rohaniawan yang mendalami pelayanan pelepasan. Klien dilayani sesuai dengan akar masalahnya. [4]

2.2.1. Virus/ bakteri/ kimia/ radiasi nuklir, dan lain sebagainya

Pengertian Virus dan bakteri adalah sebagai berikut:

1. Bakteri

Merupakan mikroorganisme (organisme kecil) yang terdiri atas sel tunggal. Bakteri ini memiliki bentuk yang beragam dan fitur struktural. Bakteri dapat tumbuh diberbagai tempat, termasuk tubuh manusia Keberadaan bakteri telah tercatat sejak 3.5 miliar tahun yang lalu dan dapat bertahan pada suatu lingkungan ekstrim, seperti suhu yang sangat panas ataupun sangat dingin. Bakteri yang berbahaya dan menimbulkan infeksi pada manusia disebut dengan bakteri patogen. Sementara, bakteri ada yang tidak berbahaya bagi tubuh manusia. Sebagai contoh, bakteri yang hidup dalam usus manusia dan berperan dalam proses pencernaan. Beberapa contoh infeksi yang disebabkan bakteri diantaranya radang tenggorokan, tuberkulosis, dan infeksi saluran kemih.

2. Virus

Sementara, virus juga memiliki bentuk yang beragam. Hanya saja, dilihat dari segi ukuran, virus jauh lebih kecil daripada bakteri. Tidak hanya ukuran, perbedaan lain yaitu virus membutuhkan inang. Virus hanya bisa berkembang biak apabila menempel pada inang yang berupa sel atau jaringan hidup. Jika tidak berada pada sel inang, virus hanyalah benda tidak hidup. Bergantungnya virus pada inang untuk berkembang biak inilah yang membuat virus bersifat parasit. Dimana, fungsi sel inang diambil alih untuk mereplikasi tubuhnya sendiri lebih banyak. Beberapa jenis virus membunuh sel inang sebagai cara untuk berkembang biak. Virus bersifat lebih tegas saat menyerang bagian sel. Misalnya, salah satu virus menyerang sel hari, virus lainnya menyerang sistem pernapasan. Ada juga jenis virus yang menyerang sel darah. Beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh virus diantaranya Covid-19, AIDS, flu,dan masih banyak lagi.[5]

2.2.2. Masalah Psikis

Gangguan-gangguan kepribadian adalah pola perilaku yang bersifat menetap pada persepsi dan pemikiran yang berhubungan dengan lingkungan atau dirinya sendiri yang diperlihatkan dengan berbagai macam konteks sosial ataupun pribadi yang tidak fleksibel, dan maladaptif.

Fitur-fitur umum dari gangguan kepribadian yaitu:

· Adanya persepsi dan pola pikir yang salah.

· Adanya perilaku yang maladaptif dan tidak fleksibel.

· Adanya distress subjektif

Ada beberapa bentuk-bentuk gangguan kepribadian yaitu, secara umum dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Gangguan Kluster A adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan adanya perilaku ganjil dan eksentrik. Gangguan ini terdiri dari:

a. Paranoid

b. Schizoid

c. Skizotipe

2. Gangguan Kluster B adalah ganguan kepribadian yang ditandai dengan adanya perilaku dramatis, emosional, aneh, dan tidak beraturan. Gangguan kepribadian ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

a. Antisosial

b. ambang

c. histrionic

d. narsistik.

3. Gangguan Kluster C adalah jenis gangguan kepribadian manusia yang ditandai dengan kecemasan dan ketakutan abnormal. Gangguan ini terbagi tiga yaitu:

a. Antisosial

b. ambang

c. histrionic

d. narsistik.[6]

Faktor-faktor penyebab gangguan kepribadian:

· Faktor Biologis, faktor yang berkaitan dengan gangguan genotipe keluarga dan gangguan fenotipe.

· Faktor Sosikultural, akibat dari pengalaman-pengalaman traumatik unik, tuna rungu, narapidana, pengungsi, usia lanjut, ajaran keluarga dan pola asuh yang tidak dapat diterima anak, keluarga yang bersikap waspada dan berlebihan.

· Faktor psikologis, adanya asumsi-asumsi atau pikiran yang keliru tentang orang lain, orang lain dianggap dengki, pendusta, dan mengancam, dan perilaku yang didasari asumsi yang keliru tentang orang lain.

2.2.3. Keterikatan Dengan Kuasa Kegelapan

Yang dimaksud dengan keterikatan dengan kuasa kegelapan adalah adanya ikatan dengan kuasa gelap melalui apa yang pernah diterima lewat dukun-dukun untuk kepentingan mencari kekayaan, mengamankan jabatan, menjaga badan, untuk kesembuhan, membuat orang lain sakit, dan lain sebagainya. Keterikatan juga bisa disebabkan oleh orangtua, kakek atau nenek moyangnya masih terikat atau percaya dan menggunakan kuasa kegelapan atau kuasa Supernatural yang bukan berasal dari Allah.

Keluaran 20:1-5 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

Ulangan 18:9-15 "Apabila engkau sudah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau belajar berlaku sesuai dengan kekejian yang dilakukan bangsa-bangsa itu. Di antaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu. Haruslah engkau hidup dengan tidak bercela di hadapan TUHAN, Allahmu. Sebab bangsa-bangsa yang daerahnya akan kaududuki ini mendengarkan kepada peramal atau petenung, tetapi engkau ini tidak diizinkan TUHAN, Allahmu, melakukan yang demikian. Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.[7]

Bila setan atau iblis tidak dapat mengalahkan manusia dengan memperdayakan pikirannya atau dengan memengaruhi pikirannya, maka ia akan berusaha merusak tubuh manusia. Contoh jelas sekali dalam Alkitab tentang kehidupan Ayub, Ayub kehilangan buah hatinya, kehilangan kesehatan tubuhnya di landa penyakit menjijikkan segala harta miliknya habis lenyap Bahkan dalam perjanjian baru Iblis menyebabkan seorang laki-laki bisu (Matius 9:32-33), seorang perempuan menjadi bungkuk (Lukas 13:11- 17). Ia menyerang seorang anak sehingga anak itu jatuh kedalam air dan api (Matius 17: 14-18).

Senjata iblis ialah mendatangkan penderitaan atau membuat tubuh menjadi sakit. Iblis berusaha menguasai keadaan di sekitar tubuh manusia supaya mereka mengalami penderitaan Keadaan ini dapat di lihat dalam keadaan Ayub Tujuan Iblis perusak ialah supaya manusia tidak tekun terhadap kehendak Allah. Ketekunan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan Kristen Jika kita tidak tekun maka kita tidak dapat belajar banyak dari kehendak Allah yang ingin di sampaikan itulah sebabnya Yakobus 1:24 mengatakan Saudara saudaraku anggaplah suatu kebahagiaan apabila kamu jatuh dalam berbagai bagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkan ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan sesuatu apapun.[8]

2.3. Periode Sakit-Penyakit Yang Biasa[9]

Dalam 2 Samuel 12:15-17 menceritakan tentang masa-masa kritis dan berat yang dialami Daud. Seorang anak yang telah lahir dari hubungan Duad dengan Batsyeba jatuh sakit. Daud memohon kepada Allah untuk kesembuhan anak itu, ia berpuasa tekun dan berdoa berbaring semalam-malaman di tanah.

Sakit-penyakit yang berat biasanya menjadi sumber tekanan jiwa bagi orang yang bersangkutan dan bagi segenap keluarganya. Bukan saja pada saat itu tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik, tetapi sakit-penyakit juga membawa perasaan kuatir, frustasi dan keragu-raguan untuk masa depan. Pengalaman dengan sakit-penyakit biasanya dapat dibagi menjadi tiga periode:

1. Masa Transisi

Yaitu masa peralihan dari sehat menjadi sakit, dan ini dapat terjadi secara mendadak (seperti Jantung) maupun berangsur-angsur (seperti kanker). Kadang-kadang penderita mencoba melupakan gejala-gejala sakitnya dan tidak mau pergi ke dokter, dan mencoba mengobati sendiri dengan harapan, bahwa gejala sakit itu akan hilang dengan sendirinya. Tetapi pada sakit-penyakit yang serius hal ini tidak berguna, penderita harus menghadapi realita sakit itu dan ia harus memasuki periode penyesuaian diri dengan kenyataan.

2. Masa Pengobatan

Yaitu masa dimana penderita menyerahkan diri pada pengobatan dokter dan ini biasanya juga merupakan periode yang sulit di samping penderitaan dengan sakit itu sendiri seringkali muncul perasaan kuatir dan takut akan akibat-akibat yang saat itu belum dapat diduga.

Jikalau perawatan di rumah sakit tidak dapat dihindari lagi, penderita yang mungkin biasanya selalu independent sekarang harus dependent pada orang-orang lain. Banyak di antara mereka yang sekarang harus menggantungkan diri pada pertolongan orang orang lain yang asing sama sekali termasuk dalam hal-hal yang sangat pribadi, seperti mandi dan buang air. Memang pada saat-saat seperti ini segenap keluarga harus menyesuaikan diri dengan keadaan dan dapat membagi tugas seluruh kehidupan keluarga.

3. Masa Kesembuhan

Yaitu periode dimana penderita dan segenap keluarganya berangsur-angsur kembali ke kehidupan normal lagi. Anehnya hal ini bisa merupakan proses yang lancar bisa juga merupakan kesulitan yang tersendiri. Lamanya sakit bisa menyebabkan penderita sudah terbiasa dan “menyukai” keadaan bebas dari tanggung jawab tersebut. Anggota-anggota keluarga barangkali juga sudah terbiasa dengan tanggung jawab “baru” mereka, dan merasa tidak rela kembali ke suasana sebelumnya. Oleh sebab itu, tanpa segenap keluarga benar-benar waspada dan sadar akan apa yang sedang dan telah terjadi, hal ini dapat menjadi sumber pertengkaran dan salah mengerti, dan menjadi penyebab dari gangguan kesehatan yang lain lagi.

2.4. Solusi untuk berbagai Faktor Penyakit

2.4.1. Solusi Terhadap Masalah Psikis[10]

Dalam ilmu psikologi terdapat metode-metode penelitian yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, Beberapa metode dulam psikologi yang dapai digunakan sebagu berikut:

1. Metode Ekrperimental

Hal terpenting dalam metode ini adalah eksperimental (orang yang melaksanakan eksperimen) tersebut harus dapat menguasai situasi. Bahwa penelitian harus dapat menimbulkan atau menghilangkan berbagai macam situasi sesuai kehendaknya. Hal ini disebabkan metode ini akan menemukan prinsip-prinsip yang bekerja dalam tingkah laku atau hendak mengungkapkan hubungan sebab-akibat. Dengan meniadakan atau menimbulkan situasi-situasi tersebut, maka peneliti dapat melihat reaksi-reaksi tertentu pada manusia yang sedang diperiksa.

Proses eksperimen dimulai dengan pembagian kelompok. Pertama, kelompok yang tidak mengalami perlakuan khusus. Kelompok lainnya menerima perlakuan khusus. Kelompok ini yang kemudian disebut sebagai kelompok eksperimen. Adapun yang dilakukan terhadap kelompok eksperimen adalah perlakuan yang secara khusus dibuat untuk menghasilkan situasi yang diinginkan.

2. Metode Alamiah

Dalam observasi alamiah tidak dimunculkan situasi-situasi yang disengaja. Di sini hanya dilakukan pengamatan terhadap situasi yang sudah ada. Siuasi yang terjadi secara spontan (tidak terstruktur), tidak dibuat-buat, dan karenanya dapat disebut sebagai situasi yang sesuai dengan kehendak alam atau alamiah. Hasil pengamatan ini kemudian dicatat dengan teliti untuk kemudian diambil kesimpulan-kesimpulan umum maupun khusus (individual).

Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada berbagai gejala tingkah laku lain. Misalnya tingkah laku orang-orang di toko serbu ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor di jalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, atau perilaku orang di daerah yang terdampak bencana alam. Adapun hasil pengamatan dituangkan ke dalam catatatan-catatan yang detail sehingga menghasilkan data yang analisis dan tajam. Untuk itu ada baiknya dilakukan perbandingan catatan pengamatan orang lain.

3. Sejarah Kehidupan

Sejarah hidup seseorang dapat menjadi sumber data yang penting untuk lebih mengetahui jiwa yang bersangkutan. Sejarah kehidupan ini dapat disusun melalui dua cara, yatu seperti berikut ini.

a. Pembuatan Buku Harian

Mulai suatu saat tertentu orang yang diperiksa disuruh menulis buku harian untuk beberapa lama dan sewaktu-waktu diperiksa untuk diadakan penilaian.

b. Rekonstruksi Biografi.

Cara ini lebih sering dilakukan. Pertama-tama, dikumpulkan data mengenai: riwayat hidup orang yang akan dipenksa. Data inilah yang kemudian disusun kembali menjadi biografi. Data sejarah hidup ini bisa didapatkan melalui:

1) Wawancara dengan orang yang bersangkutan sendiri

2) Wawancara dengan orang-orang lain yang kenal dengan orang yang diperiksa.

4. Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab antara pemeriksa dan orang yang diperiksa. Orang yang diperiksa mengemukakan isi hatinya, pandangan pandangan pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga pewawancara dapat menggali semua informasi. Wawancara yang baik memerlukan latihan yang banyak karena tidak mudah untuk membuka pintu hati seseorang dalam waktu singkat yang tersedia. Ada beberapa teknik wawancara, yaitu:

a. Wawancara bebas, pertanyaan dan jawaban diberikan sebebas-bebasnya oleh pewawancara Maupun yang di wawancara;

b. Wawancara terarah, dalam hal ini sudah ada beberapa pokok yang harus diikuti pewawancara dalam mengadakan wawancara;

c. Wawancara terbuka, pertanyaan-pertanyaan sudah ditentukan sebelumnya, tetapi jawaban dapat bebas, dan tidak terikat.

d. Wawancara tertutup, pertanyaan-pertanyaan sudah ditentukan sebelumnya dan kemungkinan-kemungkinan jawaban juga sudah disediakan sehingga orang yang diperiksa tinggal memilih antara kemungkinan-kemungkinan jawaban itu, misalnya antara “ya” dan “tidak” atau antara “sangat setuju” dan “tidak setuju”.

2.4.2. Solusi Terhadap Kuasa Kegelapan

1. Cara Yesus Melayani Orang Yang Dikuasai Roh Jahat

Jika memperhatikan kitab kitab Injil maka akan ditemukan cara-cara Yesus melayani orang sakit. Dalam penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus bukan saja penyembuhan penyakit yang bersifat alamiah tetapi juga penyembuhan dari penyakit yang bersifat domoris Penyakit yang bersifat alamiah ialah buta, tuli lumpuh, bisu, demam dan sebagainya. Penyakit yang bersifat domonis, kerasukan Setan, penyakit fisik yang disebabkan oleh serangan Iblis, sakit ayan gila, dan sebagainya, Penyakit yang bersifat alamiah dan bersifat domonis dilayani oleh Yesus dengan cara:

Pertama, Yesus menjaga anggota tubuh yang sakit menumpangkan tangannya atas mereka dan mempergunakan ludah (Markus 7-41-37,8:22-26). Kedua, Yesus memegang tangan si sakit dan membangunkan dia dari pembaringannya (Markus 1:31,5:41,9:27) Ketiga Yesus menyembuhkan orang yang dirasuk Setan dengan hardikan yang berkuasa (Markus 1:21- 27). Keempat Yesus menyembuhkan orang sakit sesuai kepercayaan orang sakit akan kuasa Yesus Kristus (Markus 1:41), Kelima Yesus menyembuhkan dengan jamahan tangannya serta menyatakan kehendaknya (Markus1:41 ). Keenam Yesus menyembuhkan si sakit agar dia dapat mengenal Yesus sebagai Anak Allah dan menyembahnya (Yohanes 9:1- 41). Ketujuh ada kalanya dalam penyembuhan.Tuhan Yesus menyatakan bahwa iman merekalah yang menyembuhkan (Markus 9:14- 27 Matius 9:27-31).

Dari ayat ayat di atas penulis menyimpulkan bahwa Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit baik yang besifat alamiah maupun yang bersifat demonis dengan cura menamah tubuh yang sakit menumpangkan tangan atas orang sakit mempergunakan ludah, memegang tangan si sakit, dan membangunkan dia, dan dengan hardikan yang berkuasa.

2. Cara Rasul Melyani Orang yang Dikusai Roh jahat

Sebelum Yesus terangkat ke sorga, Ia telah memperlengkapi murid muridnya dengan kuasa untuk mengusir roh roh jahat untuk memberitakan Injil kerajaan Allah dan menyembuhkan orang sakit, dan sesudah Yesus naik kesurga murid-murieNya yang disebut Rasul rasul melanjutkan pelayanannya di dunia ini. Pertama, Petrus menyembuhkan orang lumpuh dengan menuntun saka untuk berharap kepada Yesus kristus ( Kisah Para Rasul 31:6). Kedua Petrus menyembuhkan orang lumpuh demi nama Yesus, dan mengangkat berdiri si lumpuh (kisah Para Rasul 3:7). Ketiga. Orang orang sakit sembuh karena kena bayang bayang Petrus (kisah Para Rasul 5:14- 16). Keempat Filipus di Samaria menyembuhkan orang sakit dalam nama Yesus (kisah Para Rasul 9:10-11). Kelima, Petrus menyembuhkan Eneas dengan berkata Yesus Kristus datang menyembuhkan engkau,bangunkam dan beredksn tempat tidurmu(Kisah Para Rasul 9:33-35). Keenam, paulus menyembuhkan seorang lumpuh di Nistra dengan berkata, “Berdiri tegak di atas kakimu (kisah Para Rasul 14:8- 10), ketujuh, Paulus mengusir Setan yang menguasai perempuan yang mempunyai kemampuan mediumistic dengsn jalan menengking setan sampai keluar (kisah para rasul 28:8). kedelapan, Tuhan berkenan memakai sapu tangan atau kain milik Paulus menjadi alat penyembuhan. (kisah para Rasul 28:8). Kesembilan, Menurut Yakobus sebelum orang didoakan atau disembuhkan harus mengakui dosanya terlebih dahulu. Kesepuluh, murid murid Yesus menghancurkan pekerjaan Setan dengan mengumpulkan kitab kitab ahli sihir dan membakarnya (Kisah Para Rasul 19:19)

Berdasarkan ayat ayat yang, di atas maka penulis menyimpulkan hahwa Rasul rasul memakai cara sesusi yang diperintahkan yakni mengusir Setan demi nama Yesus, menuntun orang untuk percaya Yesus, mengakui dosanya, dan meyerahkan benda benda Iblis untuk dibakar

Jadi pelayanan murid Yesus atau Rasul rasul paulus , pelayanan dilanjutkan oleh murid muridNya karena Yesus telah memanggil mereka dan memberikan kuasa untuk mengusir roh roh jahat melenyapkan segala penyakit dan memberitakan Injil Kerajaan Allah, mengusir roh roh jahat, menyembuhkan orang sulit dan menguatkan orang yang lemah.[11]

2.5. Bimbingan Mengenal Penyebab Penyakit

Alkitab dengan jelas memberitahukan kepada kita bahwa persoalan sakit penyakit adalah sesuatu yang kait mengait dengan dosa, dengan pekerjaan Iblis dan dengan kematian secara rohani, artinya:

1. Ada orang yang sakit karena dosa yang ia perbuat sendiri atau dosa yang dibuat orang tuanya. Lihat dalam Yohanes 5:5,14, Mazmur 103:3-4, Mazmur 107:17-18

2. Ada orang sakit karena pekerjaan iblis atau Setan dapat di lihat dalam kisah Para Rasul 10:38, Markus 9:17,20,25 Kisah Para Rasul 19:11-12

3. Ada orang yang sakit karena mati rohaninya dan tidak pernah ke gereja, tidak pernah beribadah kepada Tuhan. Di serang penyakit atau Iblis ia tidak memiliki kemampuan menahan serangan. Lihat dalam Yesaya 59:2, Yakobus 1:5-8.

Dari ketiga masalah ini diperhadapkan kepada semua manusia di dunia ini tetapi Puji Tuhan, Tuhan Yesus mengatakan dalam Matius 11:28 "Marilah kepada Ku semua yang letih lesuh dan yang berbeban berat Aku akan memberikan kelegahan kepadamu. Yesus mengundang semua orang yang ketih lesuh dan berbeban berat untuk datang kepada-Nya karena di dalam Dia telah tersedia:

1. Darah-Nya sanggup menghapus dosa, mensucikan hati nurani dari perbuatan yang sia sia dan menebus kita dari kuasa iblis, lihat dalam Ibrani 9:14, 1 Yohanes 1:9, Yakobus 5:16.

2. Bilur bilur-Nya yang menanggung penyakit kita dan kelemahan kita (Matius 8:16-17, 1 Petrus 2:24, Yesaya 53:3-5).

3. Dengan kematian-Nya, ia merobohkan tembok pemisah yaitu perseteruan dan membinasakan pekerjaan iblis (Efesus 2:14-15, 1 Yohanes 3:8-10)

4. Dengan kebangkitan-Nya, dari antara orang mati menjamin hidup yang kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya (1 Yohanes 5:13, Roma 10:9-10, Yohanes 14:6).

Setiap orang yang sakit apakah karena dosa atau karena pekerjaan iblis atau karena mati rohaninya akan ditolong oleh Yesus apabila: "Mengakui dosanya, menyesali dosanya, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi serat ia mengakui Yesus adalah anak Allah dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan nya dan juru selamat nya.[12]

2.6. Bimbingan Mengenal Penyakit yang Berasal Dari Iblis

Tubuh manusia terdiri dari tiga bagian yakni tubuh ,jiwa ,dan roh. Dari ketiga bagian ini masing-masing mempunyai penyakit dan harus dirawat sesuai dengan penyakitnya. Penyakit tubuh atau penyakit biasa dirawat di rumah sakit umum, penyakit jiwa dirawat di rumah sakit jiwa dan penyakit roh jahat tidak ada rumah sakitnya hanya dapat disembuhkan oleh Hamba-hamba Tuhan yang diberi karunia kesembuhan.

Menurut simon Sape Randan ,dalam Tabloid pelayanannya bahwa:

"ciri-ciri penyakit yang ditimbulkan roh-roh jahat:

1. Dilihat dari segi mental.

orang sakit menderita sakit hati sakit,sakit leher, sakit kepala ,susah tidur, mendengar suara-suara, mendengar bisikan-bisikan ,rasa ketakutan, kegelisahan, mau mati rasanya, Ia mau bunuh diri, mau lari ke rumah , suka marah tanpa sebab ,cepat tersinggung, matanya melotot, dan lain-lain .

2. Dilihat dari segi rohani.

Orang sakit tidak bisa berdoa ,ada yang berdoa tetapi hampa, tidak suka baca Firman Tuhan, tidak mau dengar lagu-lagu rohani, tidak mau ke gereja dan suka ke tempat yang gelap, dan lain-lain .

3. Sudah keluar masuk rumah sakit.

Orang sakit sudah ke dokter bahkan sudah keluar masuk rumah sakit tetapi tidak sembuh-sembuh dan dokter tidak menemukan penyakitnya ,itu berarti ada kemungkinan penyakit yang ditimbulkan oleh roh jahat.[13]

2.7. Bimbingan Mengenal Yang Menyembuhkan

Setiap orang yang mau menerima pelayanan secara Kristiani ia harus mengenal yang menyembuhkan. Yang menyembuhkan bukan pendeta, bukan doa pendeta dan bukan minyak yang dipakai mengolesi orang sakit tetapi yang menyembuhkan adalah Yesus Kristus

Menurut A.B Simpson bahwa: Kesembuhan Ilahi merupakan bagian dari pada penebusan Yesus Kristus yaitu salah satu anugerah yang diberikan oleh Yesus Kristus. Kesembuhan Ilahi didasarkan pada salib Golgota. Dia yang menebus hidupmu dari liang kubur ( Mazmur 103: 4). Lepaskan dia supaya jangan Ia turun ke liang kubur, uang tebusan sudah kuperoleh (Ayub 33:24). Sesungguhnya, kesembuhan itu datangnya dari Dia semata-mata. Oleh bilur-bilurNya kita jadi sembuh (Yesaya 53:5). Itulah karya penebusan Kristus. Sebab itulah saudara-saudaraku anda mempunyai hak dalam hal itu oleh sebab tubuh Kristus lah yang menanggung hutang dosa di atas kayu salib. Terimalah kuasa kesembuhan Ilahi,... bahwa segenap tubuh Kristus setelah disiksa begitu rupa sehingga seluruh tubuh itu merupakan suatu bilur saja.

Dari penjelasan A. B Simpson ini penulis mengatakan benar sekali penyembuhan itu adalah bagian dari pengorbanan Yesus Kristus dan merupakan salah satu anugerah yang diberikan oleh Yesus Kristus kepada kita, sehingga kebenaran mengatakan dalam Mazmur 103 : 4 bahwa Dia yang menembus hidupmu dari liang kubur, Dia juga yang melepaskan sehingga kita tidak turun ke liang kubur karena uang tebusan telah diperoleh (Ayub 3:24). Jadi kesembuhan itu datangnya dari Yesus Kristus karena oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Dengan kata lain bahwa semua orang yang mau disembuhkan harus Mengenal Yesus Kristus dan menerimanya sebagai Tuhan, sebagai Juruselamat, sebagai Tabib, dan sebagai Immanuel (Yohanes 15:7, Ibrani 11:6, Yohanes 14 : 13-14, Mazmur 66 :16-20). Di luar daripada Yesus tidak ada seorangpun yang berbuat apa-apa tetapi bersama dengan Yesus akan dapat melakukan pekerjaan yang gagah perkasa ( Mazmur 60:14, Yohanes 15: 7, Roma 8: 31-37 ). Siapakah Yesus sebenarnya.Yesus sebenarnya menurut Alkitab Dia adalah Allah sendiri yang telah datang ke dalam dunia menjadi manusia, merendahkan diri, dan taat sampai mati di kayu salib (Yohanes 1:1,14 , Filipi 2:6-8). Alkitab juga menjelaskan bahwa Yesus itu adalah Allah yang berasal dari sorga (Yohanes 3:31, Yohanes 6:38).[14]

III. Kesimpulan

Penyakit adalah istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya kapasitas. Penyakit terjadi ketika keseimbangan dalam tubuh tidak dapat dipertahankan. Keadaan sakit terjadi pada saat seseorang tidak lagi berada dalam kondisi sehat yang normal. faktor penyebab penyakit atau masalah yang dihadapi manusia bukan hanya masalah virus/ bakteri/ kimia/ radiasi nuklir dan lain-lain atau masalah psikis seperti umunya diajarkan oleh teori-teori konseling dari Barat tapi juga bisa disebabkan oleh masalah rohani atau dosa atau karena keterikatan dengan kuasa kegelapan. Sejalan dengan pandangan tentang faktor-faktor penyebab penyakit dalam pelayanan konseling satu atapnya melibatkan tenaga medis, psikolog, psikiater dan rohaniawan yang mendalami pelayanan pelepasan. Klien dilayani sesuai dengan akar masalahnya. pekerjaan iblis atau karena mati rohaninya akan ditolong oleh Yesus apabila: "Mengakui dosanya, menyesali dosanya, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi serat ia mengakui Yesus adalah anak Allah dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan nya dan juru selamat nya.



IV. Daftar Pustaka

Collins Gary R., Effectif Christian Counseling, Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1990

Koswanto Alfin,Memahami Perilaku dan Kejiwaan Manusia, Bogor: Penerbit Lindan Bestari, 2021

Pieter Herri Zan dan Namora Lumongga Lubis, Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan, Jakarta: Kencana, 2017

Saragih Jaharianson, PsychoDelSi: Psycho Deliverance Spiritual, Medan: CV Sinarta, 2021

V. Sumber Lain

https://uin-alauddin.ac.id/tulisan/detail/konsep-sehat-dan-sakit

Irwan Sapta Permana dkk, “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit Dengan Metode Forward Chaining” terdapat dalam: http://jurnal.stmik-dci.ac.id/index.php/jumantaka/article/viewFile/300/393

Rahel Jum Juld, Okultisme Dalam Pelayanan Pastoral, Terdapat dalam: file:///C:/Users/ACER/Downloads/102578-okultisme-dalam-pelayanan-pastoral-cb447f2d.pdf

https://lifepack.id/biar-tidak-gagal-paham-inilah-perbedaan-antara-virus-dan-bakteri/






[1] https://uin-alauddin.ac.id/tulisan/detail/konsep-sehat-dan-sakit, diakses pada 23 September 2021


[2] Irwan Sapta Permana dkk, “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit Dengan Metode Forward Chaining” terdapat dalam: http://jurnal.stmik-dci.ac.id/index.php/jumantaka/article/viewFile/300/393, diakses pada 23 September 2021


[3] Jaharianson Saragih, PsychoDelSi: Psycho Deliverance Spiritual, (Medan: CV Sinarta, 2021), 17-18


[4] Jaharianson Saragih, PsychoDelSi: Psycho Deliverance Spiritual, 19


[5] https://lifepack.id/biar-tidak-gagal-paham-inilah-perbedaan-antara-virus-dan-bakteri/, diakses pada 23 September 2021




[6] Herri Zan Pieter dan Namora Lumongga Lubis, Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan, (Jakarta: Kencana, 2017), 95-96


[7] Jaharianson Saragih, PsychoDelSi: Psycho Deliverance Spiritual, 18




[8] Rahel Jum Juld, Okultisme Dalam Pelayanan Pastoral, Terdapat dalam: file:///C:/Users/ACER/Downloads/102578-okultisme-dalam-pelayanan-pastoral-cb447f2d.pdf, diakses tanggal 23 September 2021


[9] Gary R. Collins, Effectif Christian Counseling, (Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1990), 160-162


[10] Alfin Koswanto,Memahami Perilaku dan Kejiwaan Manusia, (Bogor: Penerbit Lindan Bestari, 2021), 15-18


[11] Rahel Jum Juld, Okultisme Dalam Pelayanan Pastoral, Terdapat dalam: file:///C:/Users/ACER/Downloads/102578-okultisme-dalam-pelayanan-pastoral-cb447f2d.pdf, diakses tanggal 23 September 2021


[12] Ibid,.


[13] Ibid,.


[14] Ibid,.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Baca selengkapnya disini ya