Pelayanan Pelepasan atau Okult, Kuasa atau Karunia? Serta Syarat-syaratnya
Pelayanan Pelepasan atau Okult, Kuasa atau Karunia? Serta Syarat-syaratnya
I. Pendahuluan
Dari zaman belum ada Agama hingga saat ini dimana Agama merebak dimana-mana, Okultisme adalah hal yang tidak terhilangkan dari kehidupan manusia. Bahkan hingga saat ini dimana Zaman sudah modern dan mengenal Tehknologi masih banyak orang-orang yang menjalankan kegiatan-kegiatan Okultisme. Dengan terjadinya hal seperti itu maka Agama-agama melakukan tindakan-tindakan untuk melawan Okultisme tersebut. Terkhusus di Agama kita, banyak gereja-gereja yang berfokus pada pelayanan Pelepasan dengan keterikatan akan Okultisme itu sendiri. Yang menjadi perdebatan hingga sekarang, apakah pelayanan pelepasan Okultisme itu adalah Kuasa atau Karunia? Dan apa-apa saja syaratnya agar kita bisa menjadi pendoa untuk pelepasan. Untuk mengetahui lebih lanjut akan hal ini, dan memecahkan perdebatan yang terjadi, maka mari kita simak pembahasan dari paper kita kali ini. Kiranya dapat menambah pengetahuan serta wawasan kita bersama, Tuhan Yesus Memberkati
II. Pembahasan
2.1 Pengertian Pelayanan Pelepasan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “pelepasan” didefinisikan sebagai perbuatan melepaskan dan pemecatan. Sedangkan kelepasan adalah kebebasan. Pelayanan pelepasan adalah salah satu Amanat Agung Yesus Kristus (Mat. 10:8; Mrk. 6:7). Melalui pelayanan pelepasan orang-orang yang terikat okult dapat dibebaskan, mengalami kesembuhan dan menikmati pertumbuhan di dalam Yesus Kristus. Yesus juga memberikan perintah kepada orang percaya untuk meneruskan pelayanannya di dunia ini (Mat. 10:8, Mrk. 16:17, Luk. 9:1). Tujuan Yesus melakukan pelayanan pelepasan adalah untuk menaklukkan kuasa setan dari kehidupan manusia. Supaya manusia dapat mewarisi kerajaan sorga dan memperoleh kemenangan di dalam Kristus.[1]
2.2 Dasar Pelayanan Pelepasan
Dengan melihat keburukan-keburukan yang dimungkinkan terjadi dalam kehidupan manusia oleh rancangan dan pekerjaan Iblis (si jahat), maka sangatlah diperlukan pelayanan pelepasan dalam kehidupan orang percaya. Berikut terdapat dasar pelayanan pelepasan.
1. Yesus memberi kuasa untuk memberitakan Injil dan mengusir setan-setan (Mrk. 16:15, 17)
2. Yesus datang ke dunia untuk menghancurkan pekerjaan setan (Ibr. 2:14). Orang Kristen harus meneruskan misi Kristus ini pada masa kini.
3. Roh Allah yang menyertai anak-anakNya, lebih besar dari roh Iblis (1 Yoh. 4:4). Hal ini membuat kita berani berperang melawan Iblis.
4. Ada janji Allah bahwa dalam bersandar kepada-Nya dan melawan setan, Iblis akan dikalahkan (Yak. 4:7)
5. Ada janji Allah bahwa tidak ada mantra dan tenung yang mempan atas anak-anak Tuhan (Bil. 23:23)
6. Murid-murid Yesus melakukan pelayanan menghancurkan pekerjaan setan (Kis. 19:19). Hal ini menjadi pendorong bagi kita bahwa Tuhan tidak mempermalukan anak-Nya yang melakukan kehendak-Nya.[2]
2.3 Pengertian Okultisme
Okultisme berasal dari kata “Occult” (bahasa inggris) artinya gelap, tersembunyi, ghaib, misterius, dan kata “isme” artinya paham atau ajaran. Jadi okultisme adalah paham atau kepercayaan terhadap kuasa-kuasa gelap, kekuatan ghaib diluar kuasa Tuhan. Dengan adanya keyakinan bahwa roh-roh yang ada dialam ini yang bisa menolong, memberkati dan menyakiti, memberi keberuntungan dan nasib buruk bahkan membunuh, mengakibatkan manusia mengalami ketakutan dan merasa membutuhkan pertolongan dari roh-roh tersebut, mengakibatkan manusia terlibat dan menyerah bahkan memuja kekuatan roh tersebut dan aktif terjun ke dalam praktek okultisme, dalam berbagai manifestasinya. Hal ini mengakibatkan manusia mempunyai hubungan langsung atau tidak langsung dengan kuasa kegelapan atau iblis sehingga dia terikat dengan kuasa iblis dan iblis mempunyai hak dan kekuasaan atas orang tersebut. kuasa kegelapan bekerja dan memanifestasikan kuasanya dalam berbagai bentuk, dari yang sederhana sampai kepada yang luar biasa yang membuat orang-orang terheran-heran dan terpikat, dari cara yang kuno sampai kepada cara yang modern, yang membuat kuasa kekuatan kegelapan memasuki semua jenis lapisan masyarakat, mulai dari yang primitif sampai kepada golongan intelektual (para pejabat). Kuasa kegelapan juga memanifestasikan diri dalam berbagai nama, misalnya jin, roh halus, hantu, dan lain-lain. Dan hadir di berbagai tempat dan bisa ditemukan di berbagai tempat atau media, benda-benda, binatang bahkan melalui manusia, yang mengakibatkan manusia tertipu dan ada anggapan bahwa berhubungan dengan roh tertentu bukan sesuatu yang salah. Namun apapun manifestasi nama, pekerjaan, kehadiran dan pengalaman manusia tentang roh-roh yang ada dalam alam ini pada hakekatnya adalah sama yaitu pekerjaan kuasa kegelapan, setan atau iblis. Dan jika dikatakan ada roh yang baik dan roh yang jahat itu adalah kedok penipuan saja untuk menyesatkan orang-orang beragama yang tidak memahami dunia roh, karena pada hakekatnya semua roh-roh adalah jahat.[3]
2.4 Faktor-faktor Penyebab Keterlibatan dengan Okult
2.4.1 Untuk Menghormati Orang Tua
Ketaatan kepada orang tua harus dalam ketaatan kepada Tuhan. Seharusnya tidak boleh melepaskan Hukum Taurat ke lima dan Hukum ke dua, yaitu “jangan ada ilah lain padamu”, dan ketaatan kepada orang tua harus dalam garis ketaatan kepada Tuhan.
2.4.2 Karena Takut Orang yang telah Meninggal Marah
Ada juga alasan seseorang melakukan praktek okult adalah karena takut kepada roh orang yang sudah meninggal. Pada umumnya kepercayaan ini berkembang di pedesaan di mana masih terdapat kepercayaan yang kental kepada roh yang sudah meninggal. Tentu hal ini merupakan kesesatan dan penyesatan, karena jelas bahwa dunia orang mati berbeda dengan dunia orang hidup (bnd. Pkh. 3:20).
2.4.3 Karena Dukun Memakai Hal-hal Rohani
Keadaan tertipu dan dikelabui membuat orang bersedia memakai jasa dukun karena sang dukun tersebut memakai hal-hal atau benda-benda yang justru biasanya digunakan untuk pelayanan rohani, seperti Alkitab, salib, lilin, roti, dan anggur perjamuan kudus. Sebagian orang yang pergi ke dukun mengakui bahwa mereka merasa dukun memiliki kekuatan dari Tuhan sehingga mereka sebutkan bahwa dukunnya juga berdoa bahkan ada juga yang beragama Kristen.
2.4.4 Karena Mendatangkan Keuntungan dan Pertolongan
Keuntungan yang diberikan oleh iblis itu hanyalah berupa umpan seperti pemancing, jika ingin mendapat ikan maka dia harus membuat umpan yang sesuai dengan keinginan ikan. Cara ini dipakai oleh iblis. Setelah umpan keuntungan dan pertolongan ditelan pelanggannya, maka iblis akan menangkap dan menguasainya. Jiwa dan hidup dikutuk oleh Tuhan serta hidup dalam penjajahan setan (Ef. 2:1-3).
2.4.5 Karena Tuntutan Adat-Istiadat
Di Korintus Paulus menegur adat-istiadat yang bertentangan dengan kehendak Allah (1 Kor. 1!:2-16). Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa iblis juga bisa memakai adat-istiadat untuk memutar-balikkan arti Firman Tuhan. Adat-istiadat dapat menjadi tempat persembunyian setan untuk menipu manusia. Kita harus bisa membedakan manakah adat yang harus diterangi oleh firman Tuhan dan mana adat yang teruss kita turun alihkan sampai ke generasi berikutnya.
2.4.6 Karena Ada Bukti-bukti yang Meyakinkan
Sering sekali iblis mengkampanyekan kuasanya melalui mujizat untuk mengelabui manusia supaya menjadi pengikutnya. Orang Kristen yang tidak sungguh-sungguh dalam imannya sering secara gampang dipengaruhi iblis. Mereka terpesona dengan perbuatan-perbuatan setan. Setelah itu setan akan menggenggam manusia.
2.4.7 Karena Didorong oleh Ketakutan
Ada banyak orang yang menggunakan jasa kuasa kegelapan karena takut setan mengganggu hidupnya sehingga mereka mencari perdamaian dengan setan. Manusia yang lazim berhubungan dengan dunia kegelapan tidak memiliki rasa percaya diri tanpa kuasa kegelapan. Pembelaan penggunaan okult ini sering mengatakan marhagogoon do sibolis (ibis punya kekuatan). Maksud dari ungkapan ini, karena iblis punya kekuatan, maka perlu memiliki penjaga atau kekuatan untuk melindungi dari kuasa iblis itu.[4]
2.5 Dampak dari Keterikatan Okult
Satu hal yang pasti, tidak ada iblis yang memberi gratis, pasti ada tumbalnya. Kalaupun ada yang kebal bacok, punya pidoras, atau punya kekuatan ghaib lainnya semua itu ada tumbal yang mahal yang harus di bayar. Kel. 20:5 mengatakan kalau Allah membalaskan kesalahan Bapa kepada keturunan ketiga sampai keempat. Kalau bapaknya dukun lihat saja keturunannya pasti berantakan, mungkin ada yang mati muda, sakit-sakitan, berantam terus, cerai, cacat pada bagian tubuhnya, bahkan ada anak yang dipersiapkan menjadi dukun. Akan selalu ada kutuk yang mengikuti hamba setan. Ul. 28:15-46 disebutkan ada banyak kutuk, ada kutuk ekonomi (Ul. 28:16-18, 38-40, 42) apapun yang dikerjakan, loja marombou (capek bekerja sebagai buruh di ladang orang, tapi tidak ada hasilnya, tidak diberkati, kutuk penyakit dalam Ul. 28:21-22, 27-28, 34-35) kalau penyakit yang disebabkan oleh kuasa gelap maka tenaga medis pun akan bingung mengdiagnosa apa sebabnya dan kebanyakan mereka tidak bisa mengobatinya, kutuk konflik (Ul. 28:20) di rumah berantam terus bapak anak, mertua mantu, sesama anak, dan lain-lain, kutuk pendidikan dan kesialan-kesialan lainnya.
Ada suatu rahasia besar dalam dunia perdukunan yang tidak diketahui orang banyak, contohnya. Daud Tony yang adalah mantan dukun yang sudah bertobat mengatakan kalau dukun sakit maka dukun itu tidak akan pernah mau berobat pada dukun lainnya. Mengapa? Karena saat berobat pada dukun lain maka si dukun mencuri energi positif yang ada pada perobat sehingga dia semakin sakti dan perobat yang berobat semakin lemah, (memang kita bisa disembuhkannya tapi biasanya tidak akan bertahan lama dan akan kumat lagi, atau nyawa tukar nyawa, kalau nyawa kita ditolong dukun maka nyawa salah satu keluarga kita harus mati sebagai tumbal) jadi kalau semakin banyak orang berobat pada dukun maka dukun itu akan semakin sakti. Ini yang menjelaskan mengapa dukun tidak mau berobat kepada dukun karena sama saja mereka akan menyerahkan kesaktiannya.
Inilah hal terjadi disekitar kita sekarang, perhatikan saja mana ada dukun yang hidup keluarganya bahagia, anak-anaknya diberkati atau hidupnya damai sejahtera, tidak ada itu. Yang ada adalah perhatikan anak cucunya dan silahkan cek dalam Ul. 28:12-46, berapa kutuk yang ada dalam kutuk tersebut. inilah dampak negatif bagi setiap orang yang terlibat dengan kuasa gelap atau okultisme, baik itu sebagai dukun maupun sebagai pengguna kuasa gelap.[5]
2.6 Pelayanan Pelepasan Pada Orang yang Terikat Kuasa Kegelapan
Dalam pelayanan pelepasan, orang yang terikat dengan kuasa gelap haruslah berdamai dengan Allah. Berikut ada beberapa cara berdamai dengan Allah sebagai pertimbangan penting bagi orang percaya.
1. Mengaku dosa karena Dia adalah Allah yang adil dan Dia akan mengampuni dan menyucikan kita dari segala dosa kita (1 Yoh. 1:9; Yes. 1:18).
2. Berbalik dari jalan-jalan yang jahat (2 Taw. 7:14).
3. Datang kepada Yesus, yang telah ditentukan oleh Allah sebagai Tuhan dan Kristus (Kis. 2:36), sebagai Mesias dan sebagai Juru Selamat. Kuasa darahNya akan menebus kita dari dosa kita (Im. 3:24-26). Yesus yang adalah jalan dan kebenaran, tidak seorang pun sampai kepada Bapa, kepada Allah kalau tidak melalui Yesus (Yoh. 14:6).
4. Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi, karena siapa menerima, diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12).
Poin-poin ini semakin lengkap dengan penegasan H. Soekahar yang mengingatkan perlunya syarat bagi pembimbing pelayanan pelepasan kuasa kegelapan. Syarat itu antara lain: mempunyai kehidupan rohani yang baik, mempunyai pelengkap untuk pelayanan ini (contoh: menguasai ayat-ayat Alkitab, mempunyai pandangan teologi yang alkitabiah), sikap pribadi si pembimbing (rendah hati di hadapan Tuhan dan manusia), telah mengalami pengampunan dan pengudusan Tuhan, mau berdoa dan berpuasa. Dan langkah doa pelepasan yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
1. Membawa orang yang terikat tersebut kepada Tuhan Yesus
2. Pemusnahan benda-benda okultis
3. Kontak dan persahabatan dengan mediumistik dihentikan
4. Mau mengakui dosa-dosa okultisme tersebut
5. Mengadakan doa pelepasan
6. Menerima pengampunan Tuhan dengan iman
7. Banyak bersekutu dalam kelompok doa
8. Doa dan puasa
9. Menaruh diri dalam perlindungan darah Kristus
10. Mengusir roh jahat dalam nama Tuhan Yesus
11. Mengabdikan diri sepenuhnya kepada Kristus.
Setelah dilakukan doa pelepasan kepada orang yang terikat kuasa kegelapan maka, si pembimbing hendaknya tetap membimbing perjalanan rohani sesama yang telah mendapatkan pelayanan pelepasan tersebut. Hal ini perlu sampai ia benar-benar bebas dari ikatan kuasa kegelapan serta hidup sebagai saksi Kristus (Kis. 1:8).[6]
2.7 Langkah-langkah Pelayanan Pelepasan
1. Mendengarkan
Mengidentifikasi seperti apa kelompok roh jahat dan dosa yang menyediakan pintu yang terbuka bagi tekanan roh-roh jahat.
2. Mengampuni
Mintalah orang yang dilayani mengampuni orang, peristiwa, situasi yang belum diampuni sementara melayani tiga wilayah permasalahan lainnya.
3. Bertobat
Mintalah orang yang dilayani meminta pengampunan Allah karena “menyerahkan”, “menyenangkan”, dan sepakat dengan roh-roh jahat dengan memberikan keinginan dan permintaan mereka.
4. Meninggalkan
Mintalah orang yang dilayani untuk menetapkan kehendaknya untuk “mengusir” (para) roh jahat dan kemudian memerintahkan kelompok roh jahat dan kemudian memerintahkan kelompok roh jahat tertentu untuk meninggalkannya.
5. Memerintahkan
Mintalah ornag yang dilayani menetapkan kehendaknya untuk “mengusir” (para) roh jahat dan kemudian memerintahkan kelompok roh jahat tertentu untuk meninggalkannya.[7]
III. Kesimpulan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “pelepasan” didefinisikan sebagai perbuatan melepaskan dan pemecatan. Sedangkan kelepasan adalah kebebasan. Dengan melihat keburukan-keburukan yang dimungkinkan terjadi dalam kehidupan manusia oleh rancangan dan pekerjaan Iblis (si jahat), maka sangatlah diperlukan pelayanan pelepasan dalam kehidupan orang percaya. Berikut terdapat dasar pelayanan pelepasan. Okultisme berasal dari kata “Occult” (bahasa inggris) artinya gelap, tersembunyi, ghaib, misterius, dan kata “isme” artinya paham atau ajaran. Jadi okultisme adalah paham atau kepercayaan terhadap kuasa-kuasa gelap, kekuatan ghaib diluar kuasa Tuhan. Satu hal yang pasti, tidak ada iblis yang memberi gratis, pasti ada tumbalnya. Kalaupun ada yang kebal bacok, punya pidoras, atau punya kekuatan ghaib lainnya semua itu ada tumbal yang mahal yang harus di bayar. Dalam pelayanan pelepasan, orang yang terikat dengan kuasa gelap haruslah berdamai dengan Allah. Berikut ada beberapa cara berdamai dengan Allah sebagai pertimbangan penting bagi orang percaya.
IV. Daftar Pustaka
Hutapea, Jusuf, OKULTISME Penuntun Praktis Mengenali dan Melepaskan Dari Kuasa Kegelapan, Medan: 2015
Saragih, Jaharianson, Pelayanan Pelepasan dan Dampak Positifnya, Medan: L-SAPA, 2016
Chester dan Betsy Kylstra, Healing Ministry, Yogyakarta: ANDI, 2005
[1] Jusuf Hutapea, D.Th, OKULTISME Penuntun Praktis Mengenali dan Melepaskan Dari Kuasa Kegelapan, (Medan: 2015), 115-116.
[2] Jaharianson Saragih, Pelayanan Pelepasan dan Dampak Positifnya, (Medan: L-SAPA, 2016), 99-100
[3] Jaharianson Saragih, Pelayanan Pelepasan dan Dampak Positifnya, 64-66.
[4] OKULTISME Penuntun Praktis Mengenali dan Melepaskan Dari Kuasa Kegelapan, (Medan: 2015), 99-104.
[5] Pelayanan Pelepasan dan Dampak Positifnya, (Medan: L-SAPA, 2016), 92-94.
[6] Jaharianson Saragih, Pelayanan Pelepasan dan Dampak Positifnya, 100-102
[7] Chester dan Betsy Kylstra, Healing Ministry, (Yogyakarta: ANDI, 2005), 282.