Saksi Jehova
Saksi Jehova
I.
Pembahasan
1.1. Pengertian Saksi Jehova
Saksi-Saksi
Yehuwa adalah suatu denominasi Kristen,
milenarian, restorasionis
dengan kepercayaan nontrinitarian
yang terpisah dari Kekristenan
arus utama. Saksi-Saksi Yehuwa dahulu bernama Siswa-Siswa Alkitab hingga pada tahun 1931. Agama ini diorganisasi
secara internasional, lebih dikenal di dunia Barat sebagai Jehovah's Witnesses atau Jehovas Zeugen, yang mencoba
mewujudkan pemulihan dari gerakan Kekristenan
abad pertama yang dilakukan oleh para pengikut Yesus Kristus. Saksi-Saksi
Yehuwa sendiri bukanlah suatu sekte, mereka tidak pernah memisahkan diri dari
gereja atau kelompok besar manapun. Wewenang tertinggi kehidupan mereka
berdasarkan hukum-hukum dan prinsip-prinsip dari Kitab Suci atau Alkitab.
Mereka menolak doktrin Tritunggal karena memercayai bahwa konsep itu tidak
berdasarkan Alkitab.[1] Nama saksi-saksi Jehova (bahasa Inggris: Jehovah’s
Witnesses) dimulai dengan nama Tuhan Yahudi dalam bahasa Ibrani, yaitu YHWH
(empat huruf mati/ tetragramton: Yah Hee Wah Hee, yang kemudian
diterjemahkan menjadi Jehovah dalam bahasa inggris dan Yehuwa dalam
bahasa indonesia). Nama ini disebut sebagai nama Tuhan yang benar, yang Esa dan
tidak boleh diubah-ubah.[2]
1.2. Sejarah Saksi Jehova
Dari Adventisme di Amerika berkembanglah suatu
golongan lain lagi, yang merambak dengan cepat sekali dan kini sudah mempunyai
cabang-cabangnya di seluruh dunia. Namanya “Saksi-saksi Jehova” atau “penyelidik-penyelidik
Alkitab yang sungguh”.[3]
Yang didirikan oleh Charles Taze Russel[4]
(† 1916) dan kemudian dipimpin oleh Rutherford († 1942) dan Knorr. Mereka telah
menantikan kedatangan Kristus pada tahun 1914, sehingga pecahnya perang dunia
pertama dihubungkannya dengan Wah. 12:7-12; kesimpulan mereka ialah pada saat
itu Kristus telah naik takhtaNya di surga.[5]
Pada awalnya Saksi-saksi Jehova menggunakan nama yang umum, yaitu Siswa-siswa
Alkitab (Bible Students) yang terus-menerus dipakai dalam kegiatan mereka, baik
ketika mereka berkumpul menyelidiki Alkitab maupun ketika melakukan siar agama
mereka, dan membentuk perkumpulan International Bible Students Association pada
tahun 1910. Namun kemudian mereka merasa bahwa perlu ada nama yang lebih khusus
untuk membedakannya dengan orang-orang dari susunan Kristen. Pada tahun 1931
mereka menamakan diri mereka Jehovah’s Witnesses yang diterjemahkan kedalam
bahasa Indonesia menjadi Saksi-saksi Jehova.[6]
Nama sekte ini di ambil dari Yesaya 43:10: “Kamu inilah Saksi-saksi-Ku”.
Menurut sekte ini, mereka adalah keturunan Habel (Ibrani 11:4).[7]
Abad ke-19 dan 20 merupakan puncak perkembangan berbagai gerakan, aliran atau
keagamaan di lingkungan Kristen , terutama di Barat. Pada abad ke-19 muncul
kaum Mormon/ OSKA, Adventis, Bala Keselamatan, Chritian Science, Saksi Jehova
dan kaum Liberal/ Modernis.[8]
Kemunculan aliran atau gerakan ini sedikit banyak berkait dengan atau bermula
dari aliran Adventis. Pokok-pokok ajarannya pun banyak yang mirip dengan ajaran
Adventis.[9]
Untuk kaum Adventis dan Saksi-saksi Jehova, yang menjadi pusat perhatiannya
ialah eskatologi, yaitu ajaran tentang “hal-hal yang terakhir”, peristiwa di
sekitar datangnya kembali Yesus Kristus.[10]
Mereka menolak ajaran Trinitas dan sangat menekankan kerajaan yang Teokratis.
Yesus Kristus bukan Allah ataupun Anak Allah, melainkan penghulu malaikat dan
manusia yang sempurna. Ia menjadi pengantara perdamaian antara manusia dan
Allah.[11]
Dan ajaran susunan Kristen mengenai “Tritunggal Mahakudus” yang misterius jiwa
manusia yang tak berkematian sejak lahir dan siksaan kekal dalam api neraka.
Russel dan rekan-rekannya ingin kembali kepada kekristenan awal yang sederhana
dengan para penatua yang memenuhi syarat secara rohani untuk memimpin sidang
tanpa memikirkan gaji atau upah (1
Timotius 3:1-7).[12]
1.3.Tokoh- tokoh Saksi Jehova
a.
(Charles
T. Russell)
Charles Taze Russell adalah pendiri aliran Saksi
Yahova yang juga dikenal dengan nama Menara Pengawal. Ia lahir di Pittsburgh,
Pennsylvania, pada tahun 1652 dari keluarga yang berlatar belakang Presbiterian
Skotlandia-Irlandia. Ayahnya adalah seorang pengusaha pakaian. Sejak kecil ia
telah bekerja membantu ayahnya. Sejak remaja Russell telah memberikan perhatian
kepada masalah keagamaan, terutama masalah kedatangan Kristus yang kedua (Parousia)
dan akhir zaman. Tahun 1870 ia bergabung dengan sebuah kelompok Adventis yang
dipimpin oleh Jonas Wendell. Wendell meramalkan bahwa Kristus akan datang
kembali pada tahun 1853-1854. Namun pada tahun itu ternyata tidak terjadi
apa-apa. Wendell meralatnya dengan mengatakan bahwa parousia ditunda
hingga tahun 1874. Sekali lagi Kristus belum juga datang. Hal ini menyebabkan
Russell memutuskan hubungannya dengan Wendell pada tahun 1876. Ia bergabung
dengan kelompok Adventis lainnya yang dipimpin oleh Nelson H. Barbour. Barbour
mengajarkan bahwa yang terjadi pada tahun 1874 bukanlah kristus datang,
melainkan kristus hadir. Kristus telah hadir secara rohani sejak tahun 1874 dan
baru pada April 1878 Kristus menampakkan diri sepenuhnya. Pandangan Barbour
didukung oleh Russell. Namun ia menolak ramalan Barbour tentang kedatangan
Kristus pada tahun 1878. Kemudian Russell berpisah dengan Barbour dan
mendirikan kemlompok sendiri. Pada tahun 1879 ia bersama dengan beberapa orang
lainnya mendirikan kelompok Pemahaman Alkitab. Russell menjadi pemimpin
kelompok ini dan sekaligus sebagai pendetanya. Kelompok ini menerbitkan majalah
Zion’s Watchtower and Herald of Christ’s Present tahun 1879. Pada tahun
yang sama Russell menikah dengan Maria F. Ackley. Namun kemudian ia bercerai
karena Russell berselingkuh dengan wanita lain. pada tahun 1881 dibentuklah
lembaga Zion’s Watch Tower Bible and Tract Society dan Russell menjadi
presidennya. Jabatan ini dipegang sampai ia meninggal. Pada tahun 1893 namanya
diubah menjadi Watch Tower Bible and Tract Society
dan majalahnya berubah menjadi Watch Tower
(Menara Pengawal) saja.[13]
Russel mengajarkan bahwa kedatangan Kristus
dan awal Kerajaan Seribu Tahun adalah Oktober 1914. Kedatangan Kritus akan
didahului oleh masa panen yang berlangsung selama 40 tahun, yaitu tahun
1874-1914. Dan diantara panen itu terjadi perang. Mereka yang selamat dari
perang ini hanya 44.000 orang. Hanya merekalah yang akan memasuki Kerajaan
Allah. Russell tidak sempat menyaksikan kekeliruan ajarannya karena ia
meninggal pada 31 Oktober 1918. Ia
menolak adanya neraka. Sebab saat manusia mati, manusia itu segera dihilangkan.
Russell menolak ajaran-ajaran gereja yang ortodoks seperti Trinitas,
kebangkitan jiwa, kebangkitan Kristus secara jasmani, Roh Kudus sebagai oknum
sendiri.[14]
Ia punya banyak lawan dan terlibat dalam banyak skandal, tetapi Russell tetap
tegar mempertahankan pandangannya, melalui khotbah maupun tulisan. Russell
memperoleh banyak pengikut. Pengikut diutus sebagai misionaris ke seluruh
dunia, bahkan ke Indonesia untuk mempropagandakan ajaran-ajarannya, tetapi
dilarang oleh pemerintah pada tahun 1976. [15]
b.
(Joseph
F. Rutheford)
Rutherford adalah presiden kedua Saksi Yehova.
Dia menggantikan Charles Taze Russell. Ia dilahirkan pada tanggal 8 November
1869 di Morgan, Missouri, Amerika Serikat dari keluarga petani dan warga Gereja
Baptis.[16]
Sejak masa remaja ia sudah tertarik di bidang hukum.[17]
Rutherford belajar ilmu hukum atas biaya sendiri karena tidak direstui oleh
orang tuanya.[18]
Ia sekolah di hukum dengan bekerja sebagai stenographer. Setelah dua tahun masa
latihan sebagai hakim local, sejak usia 22 tahun.[19]
Kemudian ia bekerja sebagai hakim dan jaksa penuntut umum sehingga sepanjang
hidupnya ia memakai gelar Judge. Pada suatu hari di tahun 1894, ia didatangi
oleh beberapa misionaris wanita dari Saksi Yehova yang menjual majalah Watchtower
(Menara Pengawal) kepadanya. Ia membaca majalah itu dan tertarik pada
aliran ini, baru pada tahun 1906 ia memutuskan untuk menjadi anggota Saksi
Yehova, sesudah ia merampungkan bukunya yang berjudul A Lawyer’s View of God
(Pandangan Seorang Ahli Hukum tentang Allah). Rutherford banyak membantu
Russell dalam membela perkara-perkara yang melibatkan Russell pada bulan
Januari 1917, Rutherford secara aklamasi terpilih menjadi presiden Saksi Yehova
menggantikan Russell yang telah meninggal dunia. Ketika Amerika Serikat melibatkan
diri dalam Perang Dunia I pada tahun 1917, Rutherford dan tujuh orang pemimpin
Saksi Yehova lainnya mengecam dan menolak wajib militer. Disamping itu, mereka
menolak memberi penghormatan kepada bendera karena dianggap sebagai
“kekafiran”. Itu sebabnya ia ditangkap dan dipenjarakan. Didalam pejara,
Rutherford menulis surat mingguan dan menerbitkan majalah baru yang berjudul Golden
Age. Pada tahun 1946, majalah ini diubah namanya menjadi Awake.
Tahun 1919 Rutherford dibebaskan dari penjara. setelah keluar dari penjara,
Russel mulai mengadakan pembaharuan-pembaharuan dalam menara pengawal. Pada
tahun 1914, ajaran Russell tentang Saksi Yehova diberi pengalaman baru.
Menurutnya, ketika Perang Dunia I (1914) meletus, yang terjadi bukanlah
kedatangan Kristus yang kedua seperti yang diajarkan Russell, melainkan
meletusnya perang di sorga sebagaimana dikatakan oleh Kitab Wahyu. Pada tahun
1918 Iblis dilemparkan dari sorga ke bumi dan ruang geraknya dibatasi dibumi
ini. Untuk sementara Kristus memberi waktu kepada Iblis supaya menggoda manusia
sampai awal millennium yang diramalkan oleh Rutherford pada tahun 1920. Namun
ramalan ini digeser lahi hingga tahun 1925, lalu ke tahun-tahun yang lain lagi.
Ia juga menyatakan bahwa terdapat jutaan manusia yang hidup pada masa kini
tidak akan pernah mati. Pernyataan ini disebabkan oleh orang yang menjadi
anggota Saksi Yehova mendekati 144.000 orang. Hal ini menjadi persoalan
bagaimana nasip orang Saksi Yehova jika lebih dari 144.000 orang. Rutherford
tidak kehilangan akal, pada tahun 1932 ia memecahkan persoalan dengan
mengajarkan bahwa Saksi Yehova terdiri dari dua kategori yaitu orang yang
percaya dan orang yang diselamatkan. Kategori pertama akan meneriman upah dari
sorgawi yang terdiri dari 144.000 orang dan kategori yang kedua, kategori yang
ikut meruntuhkan Babilon (Katolik dan Protestan) akan menerima upah duniawi,
yaitu hidup kekal di dunia ini. Rutherford memimpin Saksi Yehova dengan gaya
indicator. Ia memecat sejumlah anggota Dewan Redaksi yang tidak mau tunduk kepadanya
dan digantikan oleh yang tidak berani melawannya. Karena itu, banyak pengikut
Saksi Yehova mengundurkan diri sehingga pengikutnya berkurang. Rutherford
meninggal pada tanggal 13 Januari 1942 dengan jumlah pengikutnya sekitar
141.000 orang.[20]
c.
(Nathan
H. Knorr)
Nathan H. Knorr menjadi presiden ketiga segera sesudah
Rutherford meninggal. Knorr lahir di Bethlehem-Pennsylvania 23 April 1905 dalam
keluarga warga Gereja Reformed Belanda, dan bergabung dengan persekutuan Menara
Pengawal sejak 1921. I Setamat dari sekolah menegah, pada tahun 1923 ia menjadi
pelopor dan dalam waktu singkat ditarik ke kantor pusat di Bethel, Brooklyn, di
mana jabatannya meningkat sangat pesat. Pada tahun 1932 ia menjadi manajer umun
divisi penerbitan, dua tahun kemudian, pada usia 29, ia menjadi anggota dewan
direksi, dan tahun 1940 menjadi salah seorang Presiden. Knorr bukanlah seorang
pemimpin yang penuh semarak ataupun suka melontarkan pernyataan bombastis
seperti halnya Rutherford. Hidupnya bersih dari skandal, menyangkut perilaku
seksual maupun bisnis, yang banyak melibatkan kedua pendahulunya. Hal yang ia
teruskan dari para pendahulunya itu adalah kebiasaan melakukan banyak
perjalanan untuk memantau perkembangan “imperium Saksi Jehova sedunia” seraya
memberi arahan kepada para pengurus dan warganya. Ia juga bukan seorang teolog,
sehingga urusan perumusan ajaran atau hal-hal berbau teologi sepenuhnya
diserahkan kepada Frederick, yang kelak menjadi penggantinya sebagai presiden.[21]
Salah satu pokok ajaran yang diluncurkan pada
masa kepresidenan Knorr adalah wawasan “Masyarakat Dunia Baru”. Kepercayaan ini
mengacu pada suatu kerajaan dunia ini, yang akan tercipta segera setelah Perang
Harmagedon usai. Prestasi terbesar pada masa kepresidenan Knorr adalah
terbitnya Alkitab terjemahan mereka sendiri, yakni New World Translation of
Holy Scripture pada tahun 1961.
Mereka mengklaim bahwa terjemahan inilah yang paling sesuai dengan naskah asli.
Hingga 1990-an Alkitab ini telah terjual 11 juta eks, yag diterbitkan dalam 11
bahasa (termasuk didalamnya bahasa indonesia). Hal yang menonjol pada masa ini,
yang tak lepas dari keuletan kerja Knorr, adalah pertambahan jumlah anggota,
dari di bawah 150.000 pada tahun 1942 menjadi sekitar 2 juta ketika Knorr
meninggal dunia pada tahun 1977, yang terbesar disekitar 200 negara. Seiring
dengan itu, adalah jumlah peserta dalam Memorial Supper (semacam
Perjamuan Kudus) yang mereka selenggarakan pada setiap Jum’at Agung, berpedoman
pada kalender Yahudi, yakni tanggal 14 bulan Nisan. Pada masa Knorr citra Saksi
Jehova jadi jauh lebih baik dimata masyarakat, karena mereka terlihat lebih
matang, lebih beradab, dan banyak yang berpendidikan tinggi. Mereka terkenal
sebagai orang yang bersih, rapi, sopan, jujur dan ulet. Kebersihan dan kerapian
itu juga terlihat dalam gedung-gedung pertemuan dan ibadah mereka, yang mereka
namakan Kingdom’s Hall (Balai Kerajaan). Knorr juga mereka dikenal
sebagai orang-orang yang menentang gambar-gambar porno, percabulan, perzinahan,
masturbasi, aborsi, lelucon jorok, lagu-lagu duniawi (termasuk-bahkan
terutama-lagu-lagu rohani dari gereja-gereja resmi), hari-hari libur
tradisional kenegaraan maupun keagamaan (termasuk Natal dan Paskah), minuman
keras, obat-obatan non-medis dan sebagainya. Namun tahun-tahun terakhir masa
jabatan Knorr juga ditandai oleh pengunduran diri ratusan ribu anggota.
Penyebab utamanya adalah karena perang Harmagedon dan millennium yang
diramalkan itu tak kunjung tiba. Namun herannya masih banyak yang lagi yang
setia, karena itu pula Saksi Jehova tidak pernah kehilangan semangat
misionernya. Semboyannya yang dikumandangkan Rutherford pada tahun 1920,
“jutaan manusia yang sekarang hidup tidak akan pernah mati”, rupanyamasih tetap
dengan penuh semangat diperdengarkan hingga masa kini.[22]
d.
(Frederick
W. Franz)
Franz menduduki jabatan kepresidenan pada usia
84 tahun masih sehat. Ia lahir di Covington-Kentucky pada tahun 1893. Ia
dipandang Saksi Jehova sebagai seorang pakar kelas satu dengan kecerdasan luar
biasa dan ikatan dan ingatan fotografis. Ia dapat berbicara dengan lancar dalam
lima bahasa: Yunani, Jerman, Spanyol, Latin dan Inggris. Pada tahun 1911-1913
ia menempuh studi teologi di Universitas Cincinnati, tetapi karena yakin bahwa
perang Harmagedon segera akan berlangsung, ia meninggalkan bangku kuliah dan menjadi
Saksi Yehova penuh waktu. Ia pernah ditawari beasisiwa untuk melanjutkan studi,
namun ia lebih tertarik menjadi tenaga penuh-waktu bagi penara pengawal. Sejak
1920 ia sudah sepenuhnya mengabdi di
kantor pusat lembaga itu. Sebelum menjadi presiden, ia menduduki jabatan wakil
presiden. Hubungan Franz dengan Knorr sangat baik, dan menurut banyak pengamat
sebenarnya selama sekitar 70 tahun 1920 hingga tahun 1990-an, Franz-lah otak,
sutradara dan penggerak dari seluruh kehidupan Menara Pengawal, dialah sumber
utama seluruh ajaran Saksi Jehova selama kurun waktu yang panjang itu.
Terlepas dari segala kelebihan dan prestasi
Franz, masa jabatannya juga ditandai oleh gejolak yang sangat besar. Pada
sekitar 1982 banyak kalangan Menara/Saksi Jehova yang meninggalkan organsasi
itu ataupun yang diberhentikan, sebagian dari mereka adalah pejabat keras di
kantor Pusatnya. itu merupakan peristiwa pertama sejak 1917, takkala Rutherford
melakukan hal yang sama pada awal masa jabatannya. Ia meninggalkan jabatannya
karena sejumlah perbedaan paham dengan pahamnya ini, baik dalam hal
kebijaksanan organisasi (misalnya sifat otoriter dari sistem kepemimpinan yang
dijalankan) maupun menyangkut berbgai pokok ajaran yang mendasar. Kendati
Raymond Franz meninggalkan lembaga Menara Pengawal, dan kendati ia berdasarkan
Alkitab memperlihatkan banyak kekeliruan dalam ajaran Saksi Jehova, namun tidak
dengan sendirinya ia mencap negatif segala yang terdapat dalam ‘agama’nya yang
lama itu lalu beralih menjadi penganut ortodoksi Prostestan atau Katolik.[23]
1.4.Aliran Saksi- Saksi
Jehova
Yang
sudah hadir di Indonesia sejak Juni 1931 pada sekitar dasawarsa 1960-an dan
70-an di Indonesia sempat sangat ‘populer’ (dalam arti: berhasil meraih banyak
peminat dan anggota dan melakukan banyak kegiatan yang menarik perhatikan
masyarakt luas.), aliran ini secara resmi sempat dilarang pemerintah untuk
berkegiatan di Indonesia,dengan alasan bahwa aliran ini dinilai- oleh
pemerintah, bersama pimpinan organisasi agama atau gereja-gereja resmi telah
menyebarluaskan ajaran sesat yang menimbulkan keresahan dan gangguan dalam
masyrakat dan bisa merusak kehidupan beragama di Indonesia.[24]
Aliran in, melalui jaringan
organisasi Watch Tower Bible and Tract
Society yang berpusat di Bethel, Brooklyn- New York, dengan sekitar 2.000
tenaga penuh- waktu berkerja di sana, tetap giat menyebarluaskan ajarannya di
seluruh dunia. Di Indonesia perkembangannya kembali mengingat pesat sejak
pencabutan larangan pada tahun 2001. Sejak waktu itu banyak balai kerajaannya
didirikan diberbagai penjuru negeri ini, seiring dengan pertambahan anggotannya
mereka juga dapat dengan cukup bebas dan terbuka menyebar buku-buku dan
publikasi lainnya. Kemunculan aliran atau
gerakan ini sedikit banyak berkait dengan atau bermula dari aliran Adventis. Pokok-pokok ajarannyapun
banyak yang mirip dengan ajaran adventis ( kendati- seperti akan kita liat
nanti kalangan adventis menentang ajaran saksi-saksi Yehuwa ini dan dengan
tegas menandaskan bahwa mereka sama sekali berbeda dari aliran ini).[25]
1.5. Pokok-pokok ajaran Saksi
Jehova
Pokok
ajaran dan peraturan yang berlaku bagi warga saksi-saksi Yehuwa, yang dengan
rajin mereka sebar luaskan kepada siapa saja yang mau menerima. Kita juga telah
melihat adanya variasi maupun pergesran pada pokok-pokok ajaran tertentu,
termasuk pergeseran perhitungan atau ramalan
atas peristiwa-peristiwa kunci dalam aliran ini. Kendati demikian pokok ajaran
yang mereka sepakati perlu disajikan kembali secara sistematis, sambil
delengkapi di sana-sini.
1.5.1.
Allah
Bapa, Yesus Kristus, dan Roh Kudus.
Allah
Bapa dan Putera Allah (Yesus Kristus) adalah dua Pribadi dan Roh yang secara
hakiki berbeda dan terpisah satu sama lain. Allah Bapa, Jehuwa, sang Pencipta,
lebih tinggi dari sang Putera, Yesus Kristus adalah Saksi dan pelayan utama
dari Jehuwa dan setiap saksi adalah pelayan yang mengikuti teladan Kristus. Roh
kudus bukanlah pribadi ke Allah-an yang tersendiri, melainkan kuasa, tenaga
aktif atau pengaruh dari Allah Bapa.
Pada suatu ketika Allah berada sendirian;
tetapi setelah memulai penciptaan , Allah ‘mengeluarkan’ seorang Putera. Dengan
demikian Sang Putera itu mempunyai keberadaan pra-manusia sebelum kelahiran-Nya
di dunia dan merupakan “permulaan dari pencipataan oleh Allah”. Sang Putera itu
dinamakan “Mikhael” atau “Logos” (firman) Ketika masih dalam keadaan tidak
fana, lalu dinamakan Yesus selama Ia melawat dunia. Ketika Yesus di lahirkan
sebagai manusia oleh seorang perawan, dan menjalani kehidupan tanpa dosa selama
berada di dunia, ia bukanlah Allah.
Saksi- saksi Yehuwa juga tidak merayakan Natal
( kelahiran Yesus) pada tanggal 25 Desember, karena menurut mereka Yesus tidak
mungkin lahir paa musim dingin itu, menurut perhitungan mereka Yesus lahir pada
awal musim gugur, awal Oktober. Mereka juga meyakini dan mengajarkan bahwa
Yesus tidak disalibkan, melainkan dipantek di tiang siksaan yang hanya terdiri
dair satu tiang vertical, jadi tidak ada tiang horizontal. Menurut mereka salib
adalah lambing kekafiran. Itulah sebabnya, walaupun mereka dimanakamkan di
pemakaman Kristen, yang terlihat hanya satu tiang.
1.5.2.
Alkitab
Pada
hakikatnya Alkitab tidak mengandung kesalahan, karena ditulis oleh orang-orang
yang merekam dengan cermat amanat yang didiktekan Allah. Tetapi Alktab versi
modern mengandung banyak salah terjamahan. Karena itulah Menara Pengawal menerbitkan
terjemahan sendiri, New World Translation
of the Scriptures tahun 1961, yang didasarkan pada naskah yang lebih asli
sekaligus mengoreksi kesalahan pada terjamahan-terjemahan lain.
Dalam hal mempelajari isi Alkitab, Badan
Pengurus Menara Pengawal melarang warganya melakukan studi Alkitab secara
independen, tanpa menggunakan tafsiran yang sudah diterbitkan badan ini.
1.5.3.
Sejarah
Sejarah
alam semesta ini terdiri dari 3 babak besar
1. Dunia
masa lalu yakni sebelum kejatuhan Adam serta keturunannya ke dalam dosa, yang
berakhir dengan peristiwa air bah;
2. Dunia
masa kini, yang disebut juga ‘zaman kekafiran’, yang terutama berlangsung sejak
Nebukadnezar menduduki Yerusalem pada tahun607 sM dan akan berakhir dengan
Perang Harmegedon; dan
3. Dunia
masa depan, yang dimulai dengan Kerajaan Seribu Tahun, disusul dengan kehidupan
kekal di bumi (selain yang juga berlangsung di sorga bagi 144.000 orang
pilihan).[26]
1.5.4.
Penebusan
Misi sang Mesias (Kristus) adalah
menyediakan diri-Nya sebagai tebusan, dan untuk itu ia harus sama dengan
[manusia berdosa] yang hendak ditebus. Sebagai konsekuensi dair kejatuhan Adam,
dosa dan maut di wariskan kepada
keturunan Adam, sehingga untuk bebas dari dosa dan maut itu perlu ada
penebusan. Yesus di satu pihak adalah keturunan Adam, namun di lain pihak
menjadi Kristus sejak pembaptisandan pengurapannya oleh Roh Kudus. Ia menyerahkan hidupnya bukan hanya sekedar
untuk membatalkan dosa orang percaya, melainkan juga membebaskan manusia dari
kutuk maut dengan memberi jaminan bahwa setiap orang akan beroleh kesempatan
penuh selama satu millennium untuk menerima Injil dan percaya padanya.[27]
Singkatnya, tebusan adalah sarana Yehuwa untuk membebaskan, atau menyelamatkan,
umat manusia dari dosa dan kematian.[28]
1.5.5.
Kedatangan
Kristus kedua-kali dan Milenium
Saksi Yehovah sangat menekankan kedatangan
Kristus yang sudah dekat.[29]
Kedatangan Kristus kedua-kali ke bumi akan didahului oleh Perang Harmagedon di
bumi. Tetapi peristiwa itu didahului oleh perang antara Mikhael dan Iblis.
Setelah kalah, Iblis ‘sang naga’ dijatuhkan dan dipenjarakan di bumi. Setelah
itu berlangsunglah Kerajaan Seribu Tahun di bumi, alias “Zaman Akhir Dunia
Ini”, di mana Kristus memerintah sebagai raja, didampingi 144.000 orang-orang
pilihan yang intinya juga mewarisi sorga. Ke 144.000 orang itu dipilih dengan
cara sebagai berikut: Roh Allah memberi kesaksian tentang mereka ini bahwa
mereka termasuk ke dalam kelompok istimewa ini. Pada kedatangan Kristus
kedua-kali itu elite ini akan dibangkitkan dalam tubuh rohani (tanpa tulang,
daging, dan darah), dan akan membantu Kristus memerintah atas alam semesta.
Orang-orang lain yang mendapat keuntungan dari penebusan kristus, di luar
kelompok elite itu namun masih termasuk dalam kelompok ‘Yonadab’, akan
dibangkitkan dengan tubuh jasmani yang sehat yang telah disempurnakan (jadi
tetap terdidi dari daging, tulang dan darah), dan akan mewarisi bumi ini
satelah bumi dipulihkan keadaannya dipulihkan menjadi seperti Firdaus yang
hilang dulu. Pandangan lain, setelah Armageddon, kerajaan seribu tahun
didirikan yang di dalamnya Kristus memerintah sebagai raja dan Saksi Yehovah
akan memerintah bersama-sama Kristus. Orang-orang yang bukan anggota Saksi
Yehovah akan dibinasakan dalam pertempuran di Armageddon sehingga hanya 144.000
orang yang diselamatkan. Mereka hanya terdiri dari para anggota Saksi Yehovah.
1.5.6.
Kebangkitan
dan Penghakiman
Kendati
Yesus bangkit dari kubur dan tampil seperti seorang manusia, bentuk
kebangkitan-Nya yang sebenarnya adalah seperti Jehuwa, yaitu Roh, yang bukan
duniawi atau manusiawi atau sesuatu apa pun yang memiliki bentuk tertentu.
Tentang kematian, kabangkitan dan penghakiman atas manusia- hampir senada
dengan ajaran Adventis – dikemukakan bahwa roh dan tubuh manusia tidak pernah
terpisah karena itu jiwa manusia tidur setelah ia mati. Pada saat penghakiman,
umat manusia tidak benar di bumi dan telah berdosa terhadap Roh Kudus telah
dihakimi sebelum Hari Penghakiman Agung, melainkan tertidur terus
selama-selamanya.
Pada akhir masa pemerintahan Kristus seribu tahun diatas bumi, semua anak-anak
Allah, kecuali mereka yang berada di luar pembaharuan, akan berhimpun pada
ujian akhir. Iblis akan dibebaskan dari penjara dan akan berjuang sekuat tenaga
untuk membuat manusia berpaling dari Allah. Orang-orang yang jatuh dalam
pencobaan akan dibasmi bersama Iblis dan antek-anteknya, sedangkan mereka yang
tetap setia setia sampai akhir itu akan dianugerahi kehidupan kekal.[30]
Ada dua kategori orang yang diselamatkan, ‘kawanan kecil’ atau 144.000 dan
‘kelompok besar’ atau domba lain yang disebut Yesus dalam Yohanes 10:16.[31]
1.5.7.
Baptisan
dan perjamuan
Baptisan dilaksanakan dengan cara penyelaman
dan dapat dilaksanakan oleh setiap anggota laki-laki Saksi Yehovah.[32]
Kedua upacara ini tidak disebut sakramen, namun dilaksanakan dengan teratur.
Baptisan tidak dilakukan dalam gedung pertemuan atau ibadah (Balai Kerajaan),
melainkan di sungai, danau, laut, kolam buatan, dimana seluruh tubuh
siterbaptis diselamkan. Hanya pejabat Saksi-saksi Yehuwa yang diberi
wewenanglah yang boleh membaptis. Sebelum 1972 setiap orang yang merasa siap
untuk dibabtis bisa segera dilayani. Tetapi sejak 1972 setelah ada sejumlah
persiapan oleh penatua jemaat maupun calon babtisan. Sejak 1983 malah calon
babtisan harus mengikuti katekisasi dengan mempelajari semacam katekismus yang
sangat rinci. Setelah sang calon mampu mampu membuktikan pengetahuan dan pemahamannya,
barulah ia dibaptis selam[33]
dan resmilah ia menjadi seorang Saksi-saksi Yehuwa. Perjamuan mengenang
kematian kristus dilangsungkan pada tanggal 14 bulan Nisan menurut kalender
Yahudi. Semua orang boleh menghadirinya, namun hanya mereka yang termasuk dalam
bilangan 144.000 dan yang sudah menerima baptisan Roh, yang boleh mengambil
bagian dalam roti dan anggur sebagai lambang kematian Kristus dan pengabdian
kepada Allah. Jadi biarpun seseorang sudah menjadi seorang warga Saksi-saksi
Yehuwa, kalau tidak atau belum termasuk ke dalam bilangan itu, ia tidak
diperkenankan menerima roti dan anggur. Mirip dengan pemahaman kaum Mennonit
dan Baptis, perjamuan adalah pengenangan (Memorial), dengan demikian
ditolaklah paham transsubstansiasi, konsubstansiasi, ataupun ‘kehadiran nyata’
dari Kristus.[34]
1.5.8.
Petemuan
dan Peribadahan
Balai
kerajaan merupakan pusat kegiatan di tingkat local, disitu setiap Saksi-saksi
Yehuwa melakukan berbagai persiapan dan kegiatan dalam rangka beribadah,
mempelajari bahan-bahan yang disediakan kantor atau pimpinan pusat, dan latihan
bagi kunjungan door to door. Penilik jemaat atau Badan Penatua mengatur
berbagai pelayanan di Balai Kerajaan. Ketua penilik jemaat ditunjuk oleh Badan
Pengurus. Ia melayani tanpa gaji dan bertanggung jawab atas seluruh kehidupan
jemaat. Ia mempunyai sejumlah asisten, antara kain:
1. Penilik lapangan, yang mengurusi penyebaran
literature yang berasal dari kantor pusat, termasuk majalah The Watchtower
dan Awake.
2. Penilik Studi Alkitab, yang menolong para
Saksi-Saksi Yehuwa merencanakan studi Alkitab di rumah-rumah, di rumahnya
sendiri, ataupun dirumah orang yang berminat pada ajaran mereka.
3. Penilik Sekolah Pelayanan Teokratis, yang
bertanggung jawab melatih para Saksi-saksi Yehuwa dalam metode dan keterampilan
mengejar dan berbicara didepan umum.
Disetiap Balai Kerajaan setiap minggu diselenggarakan empat pertemuan
dan latihan ritun, masing-masing sekitar satu jam, yakni: Berbicara di Depan
Umum (Publik Talk), studi The Watchtower, Sekolah Pelayanan Kerajaan,
dan Pertemuan Ibadah. Tatacara semua pertemuan sangat sederhana, selain
acara pokok tersebut diatas, selalu ada nyanyian pembukaan, doa, dan nyanyian
penutup. Kepada setiap hadirin dibagikan berbagi literature, Cuma-Cuma ataupun
dibayar.[35]
1.5.9.
Disiplin
organisasi
Saksi-saksi Yehowa sangat terikat pada tugas
‘penginjilan’ atau penyebarluasan ajaran lewat berbagai metode dan sarana,
mulai dari mengedarkan buku dan traktat, memimpin ‘studi Alkitab’, sampai pada
jenis tugas yang lebih besar. Mereka yang dinyatakan melanggar disiplin
organisasi akan dikenai hukuman, dan bisa sampai tingkat disfellowshipped,
dikeluarkan dari persekutuan. Mereka yang sampai dikeluarkan, ataupun yang
murtad (termasuk menjadi anggota gereja resmi), apalagi kalau sampai membentuk
kelompok sendiri yang oleh aliran ini dinilai sebagai bidat (ajaran sesat),
tidak akan punya peluang untuk beroleh keselamatan, mereka akan binasa, karena
termasuk dalam bilangan manusia yang paling jahat di muka bumi ini.[36]
1.5.10.
Berbagai
larangan dan pantangan
Umat
Saksi- saksi Yehuwa dilarang berjudi, merokok dan mabuk-mabukan, mereka juga
dilarang merayakan hari- hari raya tradisional dan popular, termasuk Natal dan
Paskah. Mereka juga dilarang member hormat pada bendera dan termasuk dinas
militer (berbeda dari Adventis yang mengizinkan warganya menjadi tentara, tanpa
meninggalkan prinsip cinta damai). Mereka juga tidak ikut dalam pemilihan umum
(paling tidak pada masa lalu di Amerika Serikat) dan tidak diperkenankan
menjadi pegawai negeri.
Mereka juga punya pantngan menyangkut
Darah. Dengan mengacu pada sejumlah
nas Alkitab, pertama-tama dilarang memakan makanan yang mengandung darah.
Selanjutnya tidak boleh menjalani transfus darah, baik sebagai donor maupun
resipen, atau melakukan kegiatan apa pun yang mengakibatkan pencurahan darah,[37] baik sebagai donor maupun resipien, atau
melakukan kegiatan apapun yang mengakibatkan pencurahan darah. Alasannya adalah
darah sama dengan jiwa, kehidupan atau nyawa, yang sangat suci dan berharga.[38]
1.6. Kepercayaan Saksi-saksi
Yehuwa[39]
1.6.1. Alkitab: Firman Allah yang Terilham
Bagi
Saksi-Saksi Yehuwa (SSY) Alkitab adalah firman Allah yang terilham, dan
dianggap bahwa isinya bukan sekadar sejarah atau pendapat manusia, melainkan
firman Allah, yang dicatat. SSY menilai bahwa semua terjemahan Alkitab memiliki
kelemahan dan kesalahan. Alkitab yang digunakan oleh SSY adalah terjemahan
resmi mereka yang dinamakan The New World Tranlation of the Christian Geek
Scriptures. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Kitab-kitab Yunani
Kristen Terjemahan Dunia Baru (1994) dan The New World Translation of the
Holy Sciptures (disingkat NW) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
sebagai Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (1999).
1.6.2. Yehuwa: Satu-satunya Allah yang Benar
Sesuai
dengan nama yang digunakan oleh SSY, mereka mempercayai bahwa Yehuwa adalah
satu-satunya Allah yang benar. Yehuwa adalah pencipta segala sesuatu, karena
itu hanya Dialah yang layak disembah. Konsep Yehuwa yang esa ini berkembang
menjadi keyakinan bahwa nama Yehuwa (bhs. Ibrani: YHWH yang disebut Tetragramaton)
adalah nama satu-satunya yang tetap ada dalam Alkitab, baik dalam Perjanjian
Lama, Septuaginta, maupun dalam Perjanjian Baru. Sebagai kelanjutan dari ajaran
mengenai Allah Yehuwa yang esa, ajaran Tritunggal ditolak. Yesus hanya dianggap
sebagai ciptaan (yang pertama) dan “roh kudus” hanya dianggap tenaga yang
keluar dari Yehuwa.
1.6.3. Yesus Kristus: Putra Allah yang Diciptakan
Yesus
Kristus adalah Putra tunggal Allah, satu-satunya yang diciptakan langsung oleh
Allah sendiri. Yesus adalah yang pertama dari ciptaan-ciptaan Allah; sebelum
Yesus dikandung dan dilahirkan sebagai manusia, ia hidup di surga. Yesus
menyembah Bapa-Nya sebagai satu-satunyan Allah yang benar; Yesus tidak pernah
mengaku diri-Nya sama dengan Allah. Sekalipun dipercaya sebagai Anak/Putra
Allah, Yesus diakui bukan Allah dan Tuhan, melainkan ciptaan pertama. Sekalipun
diakui sebagai juruselamat, sifat Yesus terbatas, yaitu hanya membantu para
Saksi Yehuwa mengenal jalan keselamatan Allah.[40]
Yesus adalah Guru agung yang hebat, yesus mengajarkan orang-orang dimana-mana
dan manusia dapat belajar hal-hal yang paling penting dari Sang Guru Agung,
Yesus. Satu alasan Yesus dikatakan Guru Agung ialah karena Yesus sendiri telah
diajar dan Ia tahu betapa pentingnya untuk mendengarkan dia yang diajar oleh
bapakNya yaitu Allah. Yesus berbeda dari orang lain karena tidak ada orang lain
yang tinggal di sorga sebelum dilahirkan di bumi. Alasan kedua Yesus dikatakan
Guru Agung ialah karena ia mengasihi orang-orang dan Ia membantu orang- orang
belajar tentang Allah.[41]
1.6.4. Roh Kudus, Tenaga dari Allah
Roh Kudus
bukan saja tidak dipercaya sebagai bagian dari ketritunggalan Allah yang esa,
dan tidak dipercaya sebagai pribadi, melainkan juga dianggap sebagai
roh/energi/tenaga/kekuatan yang keluar dari Allah Yehuwa. Sekalipun dalam rumus
pembaptisan SSY disebutkan dalam nama Allah Bapa, Anak, dan roh kudus, namun
Roh Kudus dimengerti sebagai daya hidup yang menjadi tenaga aktif Allah yang
juga menjadi penggerak Kerajaan Teokratis SSY.
1.6.5. Tritunggal Adalah Ajaran Kafir
Ajaran
Tritunggal sangat ditentang oleh SSY karena Yehuwa dipercaya sebagai esa dan
Kristus adalah ciptaan, sedangkan roh kudus tidak dipercayai sebagai pribadi.
Jadi, sekalipun dalam upacara pembaptisan disebut juga rumus dalam nama Allah
Bapa, Putra dan roh kudus di sini ditulis dalam huruf kecil karena dianggap
sekedar tenaga akhir Allah saja. Ajaran Tritunggal dikatakan bukan ajaran Yesus,
melainkan ajaran Setan: “Pengajaran Tritunggal tidak diciptakan oleh Yesus atau
orang-orang Kristus yang pertama. Dalam Kitab Suci di mana-mana tak ada sebutan
mengenai Allah tritunggal”.
1.6.6. Hakikat Iblis dan Neraka
SSY juga
mempercayai hakikat Iblis di mana dikatakan bahwa Iblis adalah “penguasa dunia
ini” yang tidak kelihatan. Iblis “menyesatkan seluruh dunia”; ia dan
hantu-hantunya bertanggungjawab atas meningkatnya kesusahan di bumi di akhir
zaman ini. Pada waktu yang ditentukan Allah, Iblis dan hantu-hantunya akan
dibinasakan selama-lamanya. Tentang neraka, SSY tidak mempercayai ajaran
Kristen mengenai api yang kekal. Neraka hanya tempat perhentian dalam
pengharapan. Neraka adalah kuburan umum umat manusia. SSY berpendapat bahwa
pengajaran mengenai neraka penyiksaan itu memfitnah Allah, dan bukan berasal dari Allah. SSY tidak percaya akan
siksaan neraka dengan apinya yang kekal.
1.6.7. Manusia, Kematian dan Keselamatan
Manusia
adalah mahluk yang diciptakan Tuhan sebagai gabungan debu tanah dan tanah
Allah, kemudian ditafsirkan bahwa gabungan itulah menjadi manusia. Manusia
adalah jiwa. SSY mempercayai saat kematian, jiwa itu juga mati dan orang-orang
mati sama sekali tidak sadar. Kematian di dunia merupakan tidur rohani, yang
akan digenapi kelak pada masa penghakiman terakhir, dimana kematian berarti
“musnah”. Akan ada kehidupan yang kekal sesudah kematian, kecuali kalau mereka
dibangkitkan oleh Yehuwa pada kebangkitan kedua. Kebangkitan hanya dianugerahi
kepada SSY yang setia melayani Yehuwa. SSY tidak menerima karya salib Yesus
sebagai kunci keselamatan manusia. Keselamatan manusia adalah usaha amal baik
manusia itu sendiri dengan menjadi SSY yang rajin memberikan ajaran Yehuwa.
1.6.8. Akhir Zaman
SSY percaya sejak
tahun 1914, manusia hidup di “akhir zaman” dari dunia yang jahat ini. Kesaksian
diberikan kepada segala bangsa; setelah itu datang kesudahannya, bukan dari
bola bumi, melainkan dari sistem yang jahat dan orang-orang yang tidak saleh.
Sisa-sisa SSY yang tidak termasuk 144.000 umat pilihan itu akan hidup kekal di
bumi, sebab bumi tidak akan pernah dihancurkan atau dikosongkan. Dan selaras
dengan rencana Allah yang semula, seluruh bumi akan menjadi firdaus di mana
akan ada rumah-rumah yang layak dan kelimpahan makanan untuk dinikmati oleh
semua orang.
1.6.9. Pemerintahan Dunia dan Kerjaan Allah
Umat
Kristen sejati tidak ikut dalam pemberontakan melawan wewenang pemerintah, dan
mereka mematuhi semua hukum yang tidak bertentangan dengan hukum Allah, tetapi
ketaatan kepada Allah diutamakan. Kerajaan Allah akan memerintah dengan
keadilan dan kebenaran dan akan membawa perdamaian yang sejati kepada
rakyatnya.
1.6.10. Kehidupan Umat
Saksi-saksi
Yehuwa mengajarkan bahwa umat Kristen harus menyelaraskan diri dengan
standar-standar Alkitab berkenaan dengan darah dan moralitas seksual. Umat
Kristen harus bersih secara moral; percabulan, zina, dan homo seksualitas tidak
ada dalam kehidupan mereka. Tugas SSY adalah melakukan kehendak Yehuwa; dengan
demikian ia membawa hormat bagi nama-Nya. Mengenai Ibadah, menyiarkan Kerajaan
Yehuwa, mengikuti penyelidikan Alkitab dan kebaktian, SSY juga melainkan
upacara ibadah, yaitu pembaptisan dengan diselamkan. Bila ada SSY yang
mengikuti kebaktian Kristen akan dipecat dan SSY juga tidak boleh masuk dalam
organisasi-organisasi ciptaan manusia apapun. Jadi, dapat dimengerti mengapa
SSY enggan bila diajak berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus, apalagi untuk
hadir kebaktian Kristus.[42]
1.7. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dan Kekuasaan menurut
Menara Pengawal[43]
Hierarki Organisasi Iblis |
Hierarki Organisasi Allah |
Iblis Malaikat yang jatuh |
Juhuwa (Sang Bapa) Yesus Kristus (Putera Allah) 144.000 (Yang Diurapi/ Ditebus) |
Para Pemimpin dan Politik Dunia Kemanusiaan Saksi-saksi Yehuwa yang Murtad Saksi-saksi yehuwa yang di Pecat pada umumnya Saksi-saksi Yehuwa yang dipecat karena “membentuk sekte” atau bidat
(yang terburuk dari semua manusia) |
Presiden Menara Pengawal Badan Pimpinan (17 orang) Pelayan Distrik Pelayan Lingkaran (Sirkuit) Penilik Jemaat (Badan Penatua) Asisten Penilik Jemaat Penilik Pelayanan Lapangan Pelayan Studi Alkitab Pelayan Studi Buku Printis Biasa Printis Ekstra Publisher (penyiar) Peminat Baru Peserta Studi Alkitab |
1.8. Perkembangan Saksi
Jehova di Dunia
Dalam penyebaran Saksi-saksi Yehova ke seluruh dunia, perkenalan
biasanya diawali dengan menggunakan brosur. Brosur ini dicetak setiap minggu
dengan dua judul yang diterbitkan secara berselang-seling yaitu THE
WATCHTOWER (MENARA PENGAWAL) setiap tanggal 1 dan 15, Awake setiap tanggal
8 dan 22 setiap bulan. Organisasi teoktratis SSY sejak kepemimpinan Nathan
Joseph Knorr banyak melakukan penyebaran ke manca Negara. Menurut laporan
statistic SSY sendiri dari tahun 1942 sampai tahun 1952 perkembangan SSY
dilaporkan menjadi mencapai tujuh kali lipat di Eropa, 15 kali lipat di Amerika
Selatan, dan 5 kali lipat di Asia. The 1980 Jehova’s Witness Yearbook
menyebutkan bahwa para pengikut SSY telah beroperasi di 205 Negara, mencakup
2,1 juta diseluruh dunia. Di Amerika sendiri disebutkan SSY berjumlah 520.000
orang. Pada tahun 1990 dilaporkan bahwa SSY telah bekerja di 212 negara dengan
pengikutnya 10 juta orang. Dalam laporan SSY, statistics: 2001 Report of
Jehovah’s Witnesses Worldwide, disebutkan bahwa SSY sudah beroperasi di 235
negara. Yang melakukan dinas pekabaran berjumlah 6.117.666 orang dan yang hadir
dalam kebaktian perjamuan malam seluruhnya 15.374. 986 orang yang berhimpun
dalam 93.154 sidang.[44]
1.9. Perkembangan Saksi Jehova di Indonesia
Menurut catatan SSY
sendiri, kegiatan SSY di Indonesia dimulai pada tahun 1931, ketika SSY
Australia mengirim kapal bernama Lightbearer (pembawa terang) untuk menyiarkan
agama mereka di Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Pelayanan SSY di jawa dan
di Sumatera di rintis oleh Frank Rice yang dibantu Cleem Deschamp dan Bill
Hunter. Pada tahun 1964 aliran ini dimulai menyatakan diri secara resmi dan
mendaftarkan diri pada departeman kehakiman dengan nama siswa-siswa Alkitab.
Kemudian SSY juga mendaftar diri kepada departeman agama sehingga pada bulan
Mei 1968 keberadaan aliran ini diterima secara resmi dan diperkenankan
beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Baru setahun diterima secara resmi,
SSY sudah menimbulkan masalah dalam hubungan kerukunan antara umat beragama di
Indonesia, terlebih agama Kristen. Dalam praktek pekabarannya mereka
mengunjungi rumah orang-orang beragama. Bukan hanya itu sering terjadi SSY
menunggu di luar gereja untuk menemui dan mengabarkan Injil kerajaan mereka
kepada umat Kristen yang baru keluar
dari kebaktian. Situasi yang demikian ternyata mendatangkan akibat yang tidak
menguntungkan dalam kerukunan antara umta beragama secara nasional sehingga
jaksa agung RI mengambil tindakan pencegahan melalui SK jaksa agung RI.
Larangan koperasi SSY dilakukan oleh jaksa agung RI, Ali Sait SH, 8 tahun
sesudah SSY diterima secara resmi oleh departemen agama pada tahun 1968. Dengan
SK pada tanggal 07 Desember 1976 No. Kep. 129/JA/12/1976, dikeluarkanlah
larangan terhadap kegiatan perkumpulan Siswa-siswa Alkitab atau Saksi-saksi
Jehova. Sekalipun secara resmi dilarang namun diam-diam SSY tetap beroperasi
dengan melakukan pertemuan-pertemuan maupun kunjungan-kunjungan dari rumah ke
rumah. Namun pada tanggal 1 Juni 2001 larangan itu dicabut dan sejak saat itu
dengan leluasa SSY dapat melakukan kegiatan seperti agama lainnya yang di akui
pemerintahan RI.[45]
1.10.
Pelajaran Saksi Yehuwa yang
Berguna Bagi Kristen
Beberapa hal yang dipelajari gereja-gereja
Kristen dalam hubungannya dengan aliran SSY,misalnya:
1. SSY banyak menarik anggota gereja Kristen yang
tidak betah berada dalam persekutuan jemaatnya, baik karena pertengkaran dengan
sesama anggota, dengan majelis atau dengan pendeta, maupun karena tidak
mengalami ketidakpuasan lainnya. gereja-gereja Kristen harus lebih
mempertahankan kehidupan persekutuan jemaatnya dan individu-individu dalam
jemaat, agar dalam persekutuan mereka lebih berorientasi kepada iman, kasih,
dan pengharapan sehingga tidak mendorong jemaatnya mencari-carinya diluar.
2. SSY memiliki komitmen yang tinggi kepada
Yehuwa dan ajaran SSY dalam arti kata, melalui indoktrinasi yang efektif mereka
sangat berpegang teguh kepada pengajaran pere pemimpin mereka, terlepas apakah
itu benar atau salah. Gereja Kristen dapat menarik pelajaran, bahwa sekalipun
banyak gereja memiliki komitmen yang teguh, harus diakui pula banyak gereja
Kristen dan ajaran Alkitab.
3. SSY memiliki kepatuhan yang tinggi kepada
pemimpin yang mereka kulturkan. Banyak gereja yang mengalami krisis
kepemimpinan, karena kurangnya contoh-contoh yang baik dari para pemimpin
gereja yang bisa dijadikan panutan oleh jemaat.
4. SSY melakukan pembinasaan yang intensif
melalui penyelidiki Alkitab dan belajar dari buku dan brosur yang diterbitkan
dengan berkumpul sedikitnya tiga kali dalam seminggu. Gereja Kristen pada
umumnya mengadakan kebaktian seminggu sekali.
5. SSY mengaktifkan pesan kaum awam bukan untuk
mendengar, melainkan bisa memberitakan, bukan hanya belajar, melainkan bisa
mengajar. Gereja Kristen perlu mencontoh apa yang dilakukan Yesus dan yang juga
ditiru SSY.
6. SSY, seperti halnya kelompok-kelompok
bidat/kutur pada umumnya, memiliki ikatan persaudaaan yang kuat sehingga
terlihat bahwa dalam pembangunan Balai Kerajaan misalnya, mereka gontong royong
dalam membangunnya. Umat Kristen perlu meningkatkan persekutuan berjemaat
sehingga jemaat dapat saling mengasihi dan mempertahankan (diakonia), karena
itulah yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita.
7. SSY sejak awalnya menekankan pekabaran melalui
literatur dan audio-visual. Setiap minggu secara berselang-seling SSY
menerbitkan Menara Pengawal dan Sadarlah. Gereja perlu
meningkatkan pelayanan melalui literatur dan audio-visual sebagai metode
pelayanan yang menyeluruh, di samping pelayanan verbal melalui khotbah mimbar.
8. SSY sangat menekankan ajaran mengenai Akhir
Zaman dan tujuan hidup manusia. Gereja perlu mengumandangkan pengharapan iman
untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua kalinya.[46]
1.11.
Komentar
dan Penilaian atas Aliran ini
Di sepanjang uraian di atas, di sana-sini kita
sudah menemukan berbagai penilaian atas aliran ini, terutama dari kalangan
gereja-gereja resmi atau ‘arus utama’, yang pada umunya negative. Beckford
antara lain melihat Saksi-saksi Yehuwa sebagai reaksi terhadap arus
sekularisasi yang melanda kehidupan masyarakat dan agama di AS pada khususnya
dan di dunia pada umunya, sejak akhir abad yang lalu hingga sekarang. Namun di
lain pihak Beckford juga melihat bahwa sistem dan struktur organisasi Menara
Pengawal. Mereka menggunakan prinsip-prinsip dan metode-metode manajemen modern
dalam mengelola organisasi dan kegiatan ‘penginjilan’ mereka, demikian juga
dalam mengelola bisnis yang merupakan sumber keuangan mereka. Sementara itu, J.
Verkuyl, kendati menegaskan bahwa Saksi-saksi Jehuwa merupakan bidat atau
aliran sesat yang sangat berbahaya terhadap iman gereja, namun juga mengakui
berbagai berbagai hal positif tentang aliran ini:
1.
Semangat bersaksi.
2.
Dalam gerakan ini semua anggotanya turut berbicara dan bersaksi. Gereja-gereja
Protestan sering kelihatan sebagai “gereja pendeta-pendeta”.
3.
Semangat berkorban dari anggota-anggota gerakan ini.
4.
Cara mereka bergaul antara sesame mereka.
5.
Sikap hidup berpolitik.[47]
II.
Kesimpulan
Saksi-Saksi
Yehuwa sendiri bukanlah suatu sekte, mereka tidak pernah memisahkan diri dari
gereja atau kelompok besar manapun. Wewenang tertinggi kehidupan mereka
berdasarkan hukum-hukum dan prinsip-prinsip dari Kitab Suci atau Alkitab.
Agama ini diorganisasi secara internasional, lebih dikenal di dunia Barat
sebagai Jehovah's Witnesses atau
Jehovas Zeugen, yang mencoba
mewujudkan pemulihan dari gerakan Kekristenan
abad pertama yang dilakukan oleh para pengikut Yesus Kristus. Aliran in,
melalui jaringan organisasi Watch Tower
Bible and Tract Society yang berpusat di Bethel, Brooklyn- New York, dengan
sekitar 2.000 tenaga penuh- waktu berkerja di sana, tetap giat menyebarluaskan
ajarannya di seluruh dunia. Di Indonesia perkembangannya kembali mengingat
pesat sejak pencabutan larangan pada tahun 2001. Sejak waktu itu banyak balai
kerajaannya didirikan diberbagai penjuru negeri ini, seiring dengan pertambahan
anggotannya mereka juga dapat dengan cukup bebas dan terbuka menyebar buku-buku
dan publikasi lainnya.
III.
Daftar
pustaka
Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa (Bandung: Yayasan Kalam Hidup,
2004)
I.H. Enklaar, H. Berkhof , Sejarah Gereja
(Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 1992)
Wellem,F.D, Kamus Sejarah Gereja (Jakarta:
BPK-Gunung Mulia, 2006)
Aritonang, ,Jan S, Belajar Memahami Sejarah di Tengah Realitas
(Jurnal Info Media, 2007), 193-194.
Aritonang,, Jan S, Berbagai Aliran Di Dalam
Dan Di Sekitar Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2016)
Van Den
End,Thomas , Harta Dalam Bejana (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2015)
Pencarian Manusia Akan
Allah (Saksi-Saksi Jehova Indonesia, 2015 )
Wellem, F.D, Riwayat
Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia,
2003)
Apa Yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan
(Jakarta: Saksi-saksi Yehuwa Indonesia, 2013)
Scotland, Nigel , Buku Wajib Cara Mengenal
Sekte & Agama Baru (Yogjakarta: ANDI, 2013)
Baptisan bukanlah pembasuan dari dosa,
baptisan adalah demonstrasi terbuka, yang mempersaksikan bahwa seseorang telah
menjalankan pengabdian yang khidmat kepada Allah Yehuwa dan sekarang sedang
mempersembahkan dirinya kepada kehendak-Nya.
Aritonang, Jan
S., Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja, Jakarta: BPK-Gunung Mulia,
2016.
Menanggapi
tranfusi ini, Gruss menilai bahwa peraturan Saksi-saksi Yehuwa ini justru
membuat merek menjadi pembunuh, kendati secara tidak langsung. Aritonang, Jan
S., Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja, Jakarta: BPK-Gunung Mulia,
2016.
Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004)
Belajar dari Sang Guru Agung (Jakarta:
Saksi-saksi Yehuwa Indonesia, 2014)
Herlianto, Saksi-saksi
Yehuwa (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004)
Daftar Sumber
lain
https://id.wikipedia.org/wiki/Saksi-Saksi_Yehuwa
[1]
https://id.wikipedia.org/wiki/Saksi-Saksi_Yehuwa
di akses pada tanggal 26 September 2020, Pukul 23:37 PM.
[2]
Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004), 50.
[3]
H. Berkhof & I.H. Enklaar, Sejarah
Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 1992), 330.
[4]
F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja (Jakarta:
BPK-Gunung Mulia, 2006), 406.
[5]
H. Berkhof & I.H. Enklaar, Sejarah
Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 1992), 330.
[6]
Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa, 41-42.
[7]
F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja, 407.
[8]
Jan S. Aritonang, Belajar Memahami Sejarah di Tengah Realitas (Jurnal
Info Media, 2007), 193-194.
[9]
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran
Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2016), 397
[10]
Thomas Van Den End, Harta Dalam
Bejana (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2015), 355.
[11]
F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja,
407.
[12]
Pencarian Manusia Akan Allah (Saksi-Saksi Jehova Indonesia, 2015 ), 353.
[13]
F.D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja
(Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2003), 164.
[14]
F.D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja
(Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2003), 164-165.
[15]
F.D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja
(Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2003), 165.
[16]
F.D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja, 165.
[17]
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran
di Dalam dan di Sekitar Gereja, 322.
[18]
F.D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja, 165.
[19]
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran
di Dalam dan di Sekitar Gereja, 322.
[20]
F.D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja,
165-167.
[21]
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja,
329-330.
[22]
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran
di Dalam dan di Sekitar Gereja, 330-331.
[23]
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 331-333.
[24]
Jan S. Aritonang, Berbagai aliran di
dalam dan di sekitar gereja. ( Jakarta : BPK Gunung Mulia,2018), 394.
[25]
Ibid, 396-397.
[26]
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 335.
[27]
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 335.
[28]
Apa Yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan (Jakarta: Saksi-saksi Yehuwa
Indonesia, 2013), 48.
[29]
F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2006), 407.
[30]
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 420.
[31]
Nigel Scotland, Buku Wajib Cara
Mengenal Sekte & Agama Baru (Yogjakarta: ANDI, 2013), 120.
[32]
F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2006), 407.
[33]
Baptisan bukanlah pembasuan dari dosa,
baptisan adalah demonstrasi terbuka, yang mempersaksikan bahwa seseorang telah
menjalankan pengabdian yang khidmat kepada Allah Yehuwa dan sekarang sedang
mempersembahkan dirinya kepada kehendak-Nya. Jan S. Aritonang, Berbagai
Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 421.
[34]
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 421-422.
[35] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam
dan di Sekitar Gereja, 422.
[36] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam
dan di Sekitar Gereja, 423.
[37]
Menanggapi tranfusi ini, Gruss menilai
bahwa peraturan Saksi-saksi Yehuwa ini justru membuat merek menjadi pembunuh,
kendati secara tidak langsung. Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam
dan di Sekitar Gereja, 424.
[38]
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran
di Dalam dan di Sekitar Gereja, 423-424.
[39]
Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004), 69.
[40]
Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa (Bandung:
Yayasan Kalam Hidup, 2004), 69-75.
[41]
Belajar dari Sang Guru Agung (Jakarta: Saksi-saksi Yehuwa Indonesia, 2014),
10-11.
[42]
Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004),
69-81.
[43]
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja, Jakarta:
BPK-Gunung Mulia, 2016.
[44]
Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004),
52-54.
[45]
Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa
(Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004), 14-18.
[46]
Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004),
255-258.
[47]
Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran
di Dalam dan di Sekitar Gereja, 424-426.