Saksi Jehova

                                                                                                                                                        Saksi Jehova


I.                   Pembahasan

1.1. Pengertian Saksi Jehova

Saksi-Saksi Yehuwa adalah suatu denominasi Kristen, milenarian, restorasionis dengan kepercayaan nontrinitarian yang terpisah dari Kekristenan arus utama. Saksi-Saksi Yehuwa dahulu bernama Siswa-Siswa Alkitab hingga pada tahun 1931. Agama ini diorganisasi secara internasional, lebih dikenal di dunia Barat sebagai Jehovah's Witnesses atau Jehovas Zeugen, yang mencoba mewujudkan pemulihan dari gerakan Kekristenan abad pertama yang dilakukan oleh para pengikut Yesus Kristus. Saksi-Saksi Yehuwa sendiri bukanlah suatu sekte, mereka tidak pernah memisahkan diri dari gereja atau kelompok besar manapun. Wewenang tertinggi kehidupan mereka berdasarkan hukum-hukum dan prinsip-prinsip dari Kitab Suci atau Alkitab. Mereka menolak doktrin Tritunggal karena memercayai bahwa konsep itu tidak berdasarkan Alkitab.[1] Nama saksi-saksi Jehova (bahasa Inggris: Jehovah’s Witnesses) dimulai dengan nama Tuhan Yahudi dalam bahasa Ibrani, yaitu YHWH (empat huruf mati/ tetragramton: Yah Hee Wah Hee, yang kemudian diterjemahkan menjadi Jehovah dalam bahasa inggris dan Yehuwa dalam bahasa indonesia). Nama ini disebut sebagai nama Tuhan yang benar, yang Esa dan tidak boleh diubah-ubah.[2]

 

1.2. Sejarah Saksi Jehova

Dari Adventisme di Amerika berkembanglah suatu golongan lain lagi, yang merambak dengan cepat sekali dan kini sudah mempunyai cabang-cabangnya di seluruh dunia. Namanya “Saksi-saksi Jehova” atau “penyelidik-penyelidik Alkitab yang sungguh”.[3] Yang  didirikan oleh Charles Taze Russel[4] († 1916) dan kemudian dipimpin oleh Rutherford († 1942) dan Knorr. Mereka telah menantikan kedatangan Kristus pada tahun 1914, sehingga pecahnya perang dunia pertama dihubungkannya dengan Wah. 12:7-12; kesimpulan mereka ialah pada saat itu Kristus telah naik takhtaNya di surga.[5] Pada awalnya Saksi-saksi Jehova menggunakan nama yang umum, yaitu Siswa-siswa Alkitab (Bible Students) yang terus-menerus dipakai dalam kegiatan mereka, baik ketika mereka berkumpul menyelidiki Alkitab maupun ketika melakukan siar agama mereka, dan membentuk perkumpulan International Bible Students Association pada tahun 1910. Namun kemudian mereka merasa bahwa perlu ada nama yang lebih khusus untuk membedakannya dengan orang-orang dari susunan Kristen. Pada tahun 1931 mereka menamakan diri mereka Jehovah’s Witnesses yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi Saksi-saksi Jehova.[6] Nama sekte ini di ambil dari Yesaya 43:10: “Kamu inilah Saksi-saksi-Ku”. Menurut sekte ini, mereka adalah keturunan Habel (Ibrani 11:4).[7] Abad ke-19 dan 20 merupakan puncak perkembangan berbagai gerakan, aliran atau keagamaan di lingkungan Kristen , terutama di Barat. Pada abad ke-19 muncul kaum Mormon/ OSKA, Adventis, Bala Keselamatan, Chritian Science, Saksi Jehova dan kaum Liberal/ Modernis.[8] Kemunculan aliran atau gerakan ini sedikit banyak berkait dengan atau bermula dari aliran Adventis. Pokok-pokok ajarannya pun banyak yang mirip dengan ajaran Adventis.[9] Untuk kaum Adventis dan Saksi-saksi Jehova, yang menjadi pusat perhatiannya ialah eskatologi, yaitu ajaran tentang “hal-hal yang terakhir”, peristiwa di sekitar datangnya kembali Yesus Kristus.[10] Mereka menolak ajaran Trinitas dan sangat menekankan kerajaan yang Teokratis. Yesus Kristus bukan Allah ataupun Anak Allah, melainkan penghulu malaikat dan manusia yang sempurna. Ia menjadi pengantara perdamaian antara manusia dan Allah.[11] Dan ajaran susunan Kristen mengenai “Tritunggal Mahakudus” yang misterius jiwa manusia yang tak berkematian sejak lahir dan siksaan kekal dalam api neraka. Russel dan rekan-rekannya ingin kembali kepada kekristenan awal yang sederhana dengan para penatua yang memenuhi syarat secara rohani untuk memimpin sidang tanpa memikirkan  gaji atau upah (1 Timotius 3:1-7).[12]

1.3.Tokoh- tokoh Saksi Jehova

a.      (Charles T. Russell)

Charles Taze Russell adalah pendiri aliran Saksi Yahova yang juga dikenal dengan nama Menara Pengawal. Ia lahir di Pittsburgh, Pennsylvania, pada tahun 1652 dari keluarga yang berlatar belakang Presbiterian Skotlandia-Irlandia. Ayahnya adalah seorang pengusaha pakaian. Sejak kecil ia telah bekerja membantu ayahnya. Sejak remaja Russell telah memberikan perhatian kepada masalah keagamaan, terutama masalah kedatangan Kristus yang kedua (Parousia) dan akhir zaman. Tahun 1870 ia bergabung dengan sebuah kelompok Adventis yang dipimpin oleh Jonas Wendell. Wendell meramalkan bahwa Kristus akan datang kembali pada tahun 1853-1854. Namun pada tahun itu ternyata tidak terjadi apa-apa. Wendell meralatnya dengan mengatakan bahwa parousia ditunda hingga tahun 1874. Sekali lagi Kristus belum juga datang. Hal ini menyebabkan Russell memutuskan hubungannya dengan Wendell pada tahun 1876. Ia bergabung dengan kelompok Adventis lainnya yang dipimpin oleh Nelson H. Barbour. Barbour mengajarkan bahwa yang terjadi pada tahun 1874 bukanlah kristus datang, melainkan kristus hadir. Kristus telah hadir secara rohani sejak tahun 1874 dan baru pada April 1878 Kristus menampakkan diri sepenuhnya. Pandangan Barbour didukung oleh Russell. Namun ia menolak ramalan Barbour tentang kedatangan Kristus pada tahun 1878. Kemudian Russell berpisah dengan Barbour dan mendirikan kemlompok sendiri. Pada tahun 1879 ia bersama dengan beberapa orang lainnya mendirikan kelompok Pemahaman Alkitab. Russell menjadi pemimpin kelompok ini dan sekaligus sebagai pendetanya. Kelompok ini menerbitkan majalah Zion’s Watchtower and Herald of Christ’s Present tahun 1879. Pada tahun yang sama Russell menikah dengan Maria F. Ackley. Namun kemudian ia bercerai karena Russell berselingkuh dengan wanita lain. pada tahun 1881 dibentuklah lembaga Zion’s Watch Tower Bible and Tract Society dan Russell menjadi presidennya. Jabatan ini dipegang sampai ia meninggal. Pada tahun 1893 namanya diubah menjadi Watch Tower Bible and Tract Society  dan majalahnya berubah menjadi Watch Tower (Menara Pengawal) saja.[13]

Russel mengajarkan bahwa kedatangan Kristus dan awal Kerajaan Seribu Tahun adalah Oktober 1914. Kedatangan Kritus akan didahului oleh masa panen yang berlangsung selama 40 tahun, yaitu tahun 1874-1914. Dan diantara panen itu terjadi perang. Mereka yang selamat dari perang ini hanya 44.000 orang. Hanya merekalah yang akan memasuki Kerajaan Allah. Russell tidak sempat menyaksikan kekeliruan ajarannya karena ia meninggal pada 31 Oktober 1918.  Ia menolak adanya neraka. Sebab saat manusia mati, manusia itu segera dihilangkan. Russell menolak ajaran-ajaran gereja yang ortodoks seperti Trinitas, kebangkitan jiwa, kebangkitan Kristus secara jasmani, Roh Kudus sebagai oknum sendiri.[14] Ia punya banyak lawan dan terlibat dalam banyak skandal, tetapi Russell tetap tegar mempertahankan pandangannya, melalui khotbah maupun tulisan. Russell memperoleh banyak pengikut. Pengikut diutus sebagai misionaris ke seluruh dunia, bahkan ke Indonesia untuk mempropagandakan ajaran-ajarannya, tetapi dilarang oleh pemerintah pada tahun 1976. [15]

b.      (Joseph F. Rutheford)

Rutherford adalah presiden kedua Saksi Yehova. Dia menggantikan Charles Taze Russell. Ia dilahirkan pada tanggal 8 November 1869 di Morgan, Missouri, Amerika Serikat dari keluarga petani dan warga Gereja Baptis.[16] Sejak masa remaja ia sudah tertarik di bidang hukum.[17] Rutherford belajar ilmu hukum atas biaya sendiri karena tidak direstui oleh orang tuanya.[18] Ia sekolah di hukum dengan bekerja sebagai stenographer. Setelah dua tahun masa latihan sebagai hakim local, sejak usia 22 tahun.[19] Kemudian ia bekerja sebagai hakim dan jaksa penuntut umum sehingga sepanjang hidupnya ia memakai gelar Judge. Pada suatu hari di tahun 1894, ia didatangi oleh beberapa misionaris wanita dari Saksi Yehova yang menjual majalah Watchtower (Menara Pengawal) kepadanya. Ia membaca majalah itu dan tertarik pada aliran ini, baru pada tahun 1906 ia memutuskan untuk menjadi anggota Saksi Yehova, sesudah ia merampungkan bukunya yang berjudul A Lawyer’s View of God (Pandangan Seorang Ahli Hukum tentang Allah). Rutherford banyak membantu Russell dalam membela perkara-perkara yang melibatkan Russell pada bulan Januari 1917, Rutherford secara aklamasi terpilih menjadi presiden Saksi Yehova menggantikan Russell yang telah meninggal dunia. Ketika Amerika Serikat melibatkan diri dalam Perang Dunia I pada tahun 1917, Rutherford dan tujuh orang pemimpin Saksi Yehova lainnya mengecam dan menolak wajib militer. Disamping itu, mereka menolak memberi penghormatan kepada bendera karena dianggap sebagai “kekafiran”. Itu sebabnya ia ditangkap dan dipenjarakan. Didalam pejara, Rutherford menulis surat mingguan dan menerbitkan majalah baru yang berjudul Golden Age. Pada tahun 1946, majalah ini diubah namanya menjadi Awake. Tahun 1919 Rutherford dibebaskan dari penjara. setelah keluar dari penjara, Russel mulai mengadakan pembaharuan-pembaharuan dalam menara pengawal. Pada tahun 1914, ajaran Russell tentang Saksi Yehova diberi pengalaman baru. Menurutnya, ketika Perang Dunia I (1914) meletus, yang terjadi bukanlah kedatangan Kristus yang kedua seperti yang diajarkan Russell, melainkan meletusnya perang di sorga sebagaimana dikatakan oleh Kitab Wahyu. Pada tahun 1918 Iblis dilemparkan dari sorga ke bumi dan ruang geraknya dibatasi dibumi ini. Untuk sementara Kristus memberi waktu kepada Iblis supaya menggoda manusia sampai awal millennium yang diramalkan oleh Rutherford pada tahun 1920. Namun ramalan ini digeser lahi hingga tahun 1925, lalu ke tahun-tahun yang lain lagi. Ia juga menyatakan bahwa terdapat jutaan manusia yang hidup pada masa kini tidak akan pernah mati. Pernyataan ini disebabkan oleh orang yang menjadi anggota Saksi Yehova mendekati 144.000 orang. Hal ini menjadi persoalan bagaimana nasip orang Saksi Yehova jika lebih dari 144.000 orang. Rutherford tidak kehilangan akal, pada tahun 1932 ia memecahkan persoalan dengan mengajarkan bahwa Saksi Yehova terdiri dari dua kategori yaitu orang yang percaya dan orang yang diselamatkan. Kategori pertama akan meneriman upah dari sorgawi yang terdiri dari 144.000 orang dan kategori yang kedua, kategori yang ikut meruntuhkan Babilon (Katolik dan Protestan) akan menerima upah duniawi, yaitu hidup kekal di dunia ini. Rutherford memimpin Saksi Yehova dengan gaya indicator. Ia memecat sejumlah anggota Dewan Redaksi yang tidak mau tunduk kepadanya dan digantikan oleh yang tidak berani melawannya. Karena itu, banyak pengikut Saksi Yehova mengundurkan diri sehingga pengikutnya berkurang. Rutherford meninggal pada tanggal 13 Januari 1942 dengan jumlah pengikutnya sekitar 141.000 orang.[20]

 

 

c.       (Nathan H. Knorr)

Nathan H. Knorr  menjadi presiden ketiga segera sesudah Rutherford meninggal. Knorr lahir di Bethlehem-Pennsylvania 23 April 1905 dalam keluarga warga Gereja Reformed Belanda, dan bergabung dengan persekutuan Menara Pengawal sejak 1921. I Setamat dari sekolah menegah, pada tahun 1923 ia menjadi pelopor dan dalam waktu singkat ditarik ke kantor pusat di Bethel, Brooklyn, di mana jabatannya meningkat sangat pesat. Pada tahun 1932 ia menjadi manajer umun divisi penerbitan, dua tahun kemudian, pada usia 29, ia menjadi anggota dewan direksi, dan tahun 1940 menjadi salah seorang Presiden. Knorr bukanlah seorang pemimpin yang penuh semarak ataupun suka melontarkan pernyataan bombastis seperti halnya Rutherford. Hidupnya bersih dari skandal, menyangkut perilaku seksual maupun bisnis, yang banyak melibatkan kedua pendahulunya. Hal yang ia teruskan dari para pendahulunya itu adalah kebiasaan melakukan banyak perjalanan untuk memantau perkembangan “imperium Saksi Jehova sedunia” seraya memberi arahan kepada para pengurus dan warganya. Ia juga bukan seorang teolog, sehingga urusan perumusan ajaran atau hal-hal berbau teologi sepenuhnya diserahkan kepada Frederick, yang kelak menjadi penggantinya sebagai presiden.[21]

Salah satu pokok ajaran yang diluncurkan pada masa kepresidenan Knorr adalah wawasan “Masyarakat Dunia Baru”. Kepercayaan ini mengacu pada suatu kerajaan dunia ini, yang akan tercipta segera setelah Perang Harmagedon usai. Prestasi terbesar pada masa kepresidenan Knorr adalah terbitnya Alkitab terjemahan mereka sendiri, yakni New World Translation of Holy Scripture  pada tahun 1961. Mereka mengklaim bahwa terjemahan inilah yang paling sesuai dengan naskah asli. Hingga 1990-an Alkitab ini telah terjual 11 juta eks, yag diterbitkan dalam 11 bahasa (termasuk didalamnya bahasa indonesia). Hal yang menonjol pada masa ini, yang tak lepas dari keuletan kerja Knorr, adalah pertambahan jumlah anggota, dari di bawah 150.000 pada tahun 1942 menjadi sekitar 2 juta ketika Knorr meninggal dunia pada tahun 1977, yang terbesar disekitar 200 negara. Seiring dengan itu, adalah jumlah peserta dalam Memorial Supper (semacam Perjamuan Kudus) yang mereka selenggarakan pada setiap Jum’at Agung, berpedoman pada kalender Yahudi, yakni tanggal 14 bulan Nisan. Pada masa Knorr citra Saksi Jehova jadi jauh lebih baik dimata masyarakat, karena mereka terlihat lebih matang, lebih beradab, dan banyak yang berpendidikan tinggi. Mereka terkenal sebagai orang yang bersih, rapi, sopan, jujur dan ulet. Kebersihan dan kerapian itu juga terlihat dalam gedung-gedung pertemuan dan ibadah mereka, yang mereka namakan Kingdom’s Hall (Balai Kerajaan). Knorr juga mereka dikenal sebagai orang-orang yang menentang gambar-gambar porno, percabulan, perzinahan, masturbasi, aborsi, lelucon jorok, lagu-lagu duniawi (termasuk-bahkan terutama-lagu-lagu rohani dari gereja-gereja resmi), hari-hari libur tradisional kenegaraan maupun keagamaan (termasuk Natal dan Paskah), minuman keras, obat-obatan non-medis dan sebagainya. Namun tahun-tahun terakhir masa jabatan Knorr juga ditandai oleh pengunduran diri ratusan ribu anggota. Penyebab utamanya adalah karena perang Harmagedon dan millennium yang diramalkan itu tak kunjung tiba. Namun herannya masih banyak yang lagi yang setia, karena itu pula Saksi Jehova tidak pernah kehilangan semangat misionernya. Semboyannya yang dikumandangkan Rutherford pada tahun 1920, “jutaan manusia yang sekarang hidup tidak akan pernah mati”, rupanyamasih tetap dengan penuh semangat diperdengarkan hingga masa kini.[22]

d.      (Frederick W. Franz)

Franz menduduki jabatan kepresidenan pada usia 84 tahun masih sehat. Ia lahir di Covington-Kentucky pada tahun 1893. Ia dipandang Saksi Jehova sebagai seorang pakar kelas satu dengan kecerdasan luar biasa dan ikatan dan ingatan fotografis. Ia dapat berbicara dengan lancar dalam lima bahasa: Yunani, Jerman, Spanyol, Latin dan Inggris. Pada tahun 1911-1913 ia menempuh studi teologi di Universitas Cincinnati, tetapi karena yakin bahwa perang Harmagedon segera akan berlangsung, ia meninggalkan bangku kuliah dan menjadi Saksi Yehova penuh waktu. Ia pernah ditawari beasisiwa untuk melanjutkan studi, namun ia lebih tertarik menjadi tenaga penuh-waktu bagi penara pengawal. Sejak 1920 ia sudah sepenuhnya  mengabdi di kantor pusat lembaga itu. Sebelum menjadi presiden, ia menduduki jabatan wakil presiden. Hubungan Franz dengan Knorr sangat baik, dan menurut banyak pengamat sebenarnya selama sekitar 70 tahun 1920 hingga tahun 1990-an, Franz-lah otak, sutradara dan penggerak dari seluruh kehidupan Menara Pengawal, dialah sumber utama seluruh ajaran Saksi Jehova selama kurun waktu yang panjang itu.

Terlepas dari segala kelebihan dan prestasi Franz, masa jabatannya juga ditandai oleh gejolak yang sangat besar. Pada sekitar 1982 banyak kalangan Menara/Saksi Jehova yang meninggalkan organsasi itu ataupun yang diberhentikan, sebagian dari mereka adalah pejabat keras di kantor Pusatnya. itu merupakan peristiwa pertama sejak 1917, takkala Rutherford melakukan hal yang sama pada awal masa jabatannya. Ia meninggalkan jabatannya karena sejumlah perbedaan paham dengan pahamnya ini, baik dalam hal kebijaksanan organisasi (misalnya sifat otoriter dari sistem kepemimpinan yang dijalankan) maupun menyangkut berbgai pokok ajaran yang mendasar. Kendati Raymond Franz meninggalkan lembaga Menara Pengawal, dan kendati ia berdasarkan Alkitab memperlihatkan banyak kekeliruan dalam ajaran Saksi Jehova, namun tidak dengan sendirinya ia mencap negatif segala yang terdapat dalam ‘agama’nya yang lama itu lalu beralih menjadi penganut ortodoksi Prostestan atau Katolik.[23]

1.4.Aliran Saksi- Saksi Jehova

            Yang sudah hadir di Indonesia sejak Juni 1931 pada sekitar dasawarsa 1960-an dan 70-an di Indonesia sempat sangat ‘populer’ (dalam arti: berhasil meraih banyak peminat dan anggota dan melakukan banyak kegiatan yang menarik perhatikan masyarakt luas.), aliran ini secara resmi sempat dilarang pemerintah untuk berkegiatan di Indonesia,dengan alasan bahwa aliran ini dinilai- oleh pemerintah, bersama pimpinan organisasi agama atau gereja-gereja resmi telah menyebarluaskan ajaran sesat yang menimbulkan keresahan dan gangguan dalam masyrakat dan bisa merusak kehidupan beragama di Indonesia.[24]

            Aliran in, melalui jaringan organisasi Watch Tower Bible and Tract Society yang berpusat di Bethel, Brooklyn- New York, dengan sekitar 2.000 tenaga penuh- waktu berkerja di sana, tetap giat menyebarluaskan ajarannya di seluruh dunia. Di Indonesia perkembangannya kembali mengingat pesat sejak pencabutan larangan pada tahun 2001. Sejak waktu itu banyak balai kerajaannya didirikan diberbagai penjuru negeri ini, seiring dengan pertambahan anggotannya mereka juga dapat dengan cukup bebas dan terbuka menyebar buku-buku dan publikasi lainnya. Kemunculan aliran atau  gerakan ini sedikit banyak berkait dengan atau bermula dari  aliran Adventis. Pokok-pokok ajarannyapun banyak yang mirip dengan ajaran adventis ( kendati- seperti akan kita liat nanti kalangan adventis menentang ajaran saksi-saksi Yehuwa ini dan dengan tegas menandaskan bahwa mereka sama sekali berbeda dari aliran ini).[25]

1.5. Pokok-pokok ajaran Saksi Jehova

            Pokok ajaran dan peraturan yang berlaku bagi warga saksi-saksi Yehuwa, yang dengan rajin mereka sebar luaskan kepada siapa saja yang mau menerima. Kita juga telah melihat adanya variasi maupun pergesran pada pokok-pokok ajaran tertentu, termasuk pergeseran  perhitungan atau ramalan atas peristiwa-peristiwa kunci dalam aliran ini. Kendati demikian pokok ajaran yang mereka sepakati perlu disajikan kembali secara sistematis, sambil delengkapi di sana-sini.

1.5.1.      Allah Bapa, Yesus Kristus, dan Roh Kudus.

      Allah Bapa dan Putera Allah (Yesus Kristus) adalah dua Pribadi dan Roh yang secara hakiki berbeda dan terpisah satu sama lain. Allah Bapa, Jehuwa, sang Pencipta, lebih tinggi dari sang Putera, Yesus Kristus adalah Saksi dan pelayan utama dari Jehuwa dan setiap saksi adalah pelayan yang mengikuti teladan Kristus. Roh kudus bukanlah pribadi ke Allah-an yang tersendiri, melainkan kuasa, tenaga aktif atau pengaruh dari Allah Bapa.

      Pada suatu ketika Allah berada sendirian; tetapi setelah memulai penciptaan , Allah ‘mengeluarkan’ seorang Putera. Dengan demikian Sang Putera itu mempunyai keberadaan pra-manusia sebelum kelahiran-Nya di dunia dan merupakan “permulaan dari pencipataan oleh Allah”. Sang Putera itu dinamakan “Mikhael” atau “Logos” (firman) Ketika masih dalam keadaan tidak fana, lalu dinamakan Yesus selama Ia melawat dunia. Ketika Yesus di lahirkan sebagai manusia oleh seorang perawan, dan menjalani kehidupan tanpa dosa selama berada di dunia, ia bukanlah Allah.

      Saksi- saksi Yehuwa juga tidak merayakan Natal ( kelahiran Yesus) pada tanggal 25 Desember, karena menurut mereka Yesus tidak mungkin lahir paa musim dingin itu, menurut perhitungan mereka Yesus lahir pada awal musim gugur, awal Oktober. Mereka juga meyakini dan mengajarkan bahwa Yesus tidak disalibkan, melainkan dipantek di tiang siksaan yang hanya terdiri dair satu tiang vertical, jadi tidak ada tiang horizontal. Menurut mereka salib adalah lambing kekafiran. Itulah sebabnya, walaupun mereka dimanakamkan di pemakaman Kristen, yang terlihat hanya satu tiang.

1.5.2.      Alkitab

      Pada hakikatnya Alkitab tidak mengandung kesalahan, karena ditulis oleh orang-orang yang merekam dengan cermat amanat yang didiktekan Allah. Tetapi Alktab versi modern mengandung banyak salah terjamahan. Karena itulah Menara Pengawal menerbitkan terjemahan sendiri, New World Translation of the Scriptures tahun 1961, yang didasarkan pada naskah yang lebih asli sekaligus mengoreksi kesalahan pada terjamahan-terjemahan lain.

      Dalam hal mempelajari isi Alkitab, Badan Pengurus Menara Pengawal melarang warganya melakukan studi Alkitab secara independen, tanpa menggunakan tafsiran yang sudah diterbitkan badan ini.

1.5.3.      Sejarah

      Sejarah alam semesta ini terdiri dari 3 babak besar

1.      Dunia masa lalu yakni sebelum kejatuhan Adam serta keturunannya ke dalam dosa, yang berakhir dengan peristiwa air bah;

2.      Dunia masa kini, yang disebut juga ‘zaman kekafiran’, yang terutama berlangsung sejak Nebukadnezar menduduki Yerusalem pada tahun607 sM dan akan berakhir dengan Perang Harmegedon; dan

3.      Dunia masa depan, yang dimulai dengan Kerajaan Seribu Tahun, disusul dengan kehidupan kekal di bumi (selain yang juga berlangsung di sorga bagi 144.000 orang pilihan).[26]

1.5.4.      Penebusan

Misi sang Mesias (Kristus) adalah menyediakan diri-Nya sebagai tebusan, dan untuk itu ia harus sama dengan [manusia berdosa] yang hendak ditebus. Sebagai konsekuensi dair kejatuhan Adam, dosa dan maut  di wariskan kepada keturunan Adam, sehingga untuk bebas dari dosa dan maut itu perlu ada penebusan. Yesus di satu pihak adalah keturunan Adam, namun di lain pihak menjadi Kristus sejak pembaptisandan pengurapannya oleh Roh Kudus. Ia menyerahkan hidupnya bukan hanya sekedar untuk membatalkan dosa orang percaya, melainkan juga membebaskan manusia dari kutuk maut dengan memberi jaminan bahwa setiap orang akan beroleh kesempatan penuh selama satu millennium untuk menerima Injil dan percaya padanya.[27] Singkatnya, tebusan adalah sarana Yehuwa untuk membebaskan, atau menyelamatkan, umat manusia dari dosa dan kematian.[28]

1.5.5.      Kedatangan Kristus kedua-kali dan Milenium

Saksi Yehovah sangat menekankan kedatangan Kristus yang sudah dekat.[29] Kedatangan Kristus kedua-kali ke bumi akan didahului oleh Perang Harmagedon di bumi. Tetapi peristiwa itu didahului oleh perang antara Mikhael dan Iblis. Setelah kalah, Iblis ‘sang naga’ dijatuhkan dan dipenjarakan di bumi. Setelah itu berlangsunglah Kerajaan Seribu Tahun di bumi, alias “Zaman Akhir Dunia Ini”, di mana Kristus memerintah sebagai raja, didampingi 144.000 orang-orang pilihan yang intinya juga mewarisi sorga. Ke 144.000 orang itu dipilih dengan cara sebagai berikut: Roh Allah memberi kesaksian tentang mereka ini bahwa mereka termasuk ke dalam kelompok istimewa ini. Pada kedatangan Kristus kedua-kali itu elite ini akan dibangkitkan dalam tubuh rohani (tanpa tulang, daging, dan darah), dan akan membantu Kristus memerintah atas alam semesta. Orang-orang lain yang mendapat keuntungan dari penebusan kristus, di luar kelompok elite itu namun masih termasuk dalam kelompok ‘Yonadab’, akan dibangkitkan dengan tubuh jasmani yang sehat yang telah disempurnakan (jadi tetap terdidi dari daging, tulang dan darah), dan akan mewarisi bumi ini satelah bumi dipulihkan keadaannya dipulihkan menjadi seperti Firdaus yang hilang dulu. Pandangan lain, setelah Armageddon, kerajaan seribu tahun didirikan yang di dalamnya Kristus memerintah sebagai raja dan Saksi Yehovah akan memerintah bersama-sama Kristus. Orang-orang yang bukan anggota Saksi Yehovah akan dibinasakan dalam pertempuran di Armageddon sehingga hanya 144.000 orang yang diselamatkan. Mereka hanya terdiri dari para anggota Saksi Yehovah.

1.5.6.      Kebangkitan dan Penghakiman

Kendati Yesus bangkit dari kubur dan tampil seperti seorang manusia, bentuk kebangkitan-Nya yang sebenarnya adalah seperti Jehuwa, yaitu Roh, yang bukan duniawi atau manusiawi atau sesuatu apa pun yang memiliki bentuk tertentu. Tentang kematian, kabangkitan dan penghakiman atas manusia- hampir senada dengan ajaran Adventis – dikemukakan bahwa roh dan tubuh manusia tidak pernah terpisah karena itu jiwa manusia tidur setelah ia mati. Pada saat penghakiman, umat manusia tidak benar di bumi dan telah berdosa terhadap Roh Kudus telah dihakimi sebelum Hari Penghakiman Agung, melainkan tertidur terus selama-selamanya. Pada akhir masa pemerintahan Kristus seribu tahun diatas bumi, semua anak-anak Allah, kecuali mereka yang berada di luar pembaharuan, akan berhimpun pada ujian akhir. Iblis akan dibebaskan dari penjara dan akan berjuang sekuat tenaga untuk membuat manusia berpaling dari Allah. Orang-orang yang jatuh dalam pencobaan akan dibasmi bersama Iblis dan antek-anteknya, sedangkan mereka yang tetap setia setia sampai akhir itu akan dianugerahi kehidupan kekal.[30] Ada dua kategori orang yang diselamatkan, ‘kawanan kecil’ atau 144.000 dan ‘kelompok besar’ atau domba lain yang disebut Yesus dalam Yohanes 10:16.[31]

1.5.7.      Baptisan dan perjamuan

Baptisan dilaksanakan dengan cara penyelaman dan dapat dilaksanakan oleh setiap anggota laki-laki Saksi Yehovah.[32] Kedua upacara ini tidak disebut sakramen, namun dilaksanakan dengan teratur. Baptisan tidak dilakukan dalam gedung pertemuan atau ibadah (Balai Kerajaan), melainkan di sungai, danau, laut, kolam buatan, dimana seluruh tubuh siterbaptis diselamkan. Hanya pejabat Saksi-saksi Yehuwa yang diberi wewenanglah yang boleh membaptis. Sebelum 1972 setiap orang yang merasa siap untuk dibabtis bisa segera dilayani. Tetapi sejak 1972 setelah ada sejumlah persiapan oleh penatua jemaat maupun calon babtisan. Sejak 1983 malah calon babtisan harus mengikuti katekisasi dengan mempelajari semacam katekismus yang sangat rinci. Setelah sang calon mampu mampu membuktikan pengetahuan dan pemahamannya, barulah ia dibaptis selam[33] dan resmilah ia menjadi seorang Saksi-saksi Yehuwa. Perjamuan mengenang kematian kristus dilangsungkan pada tanggal 14 bulan Nisan menurut kalender Yahudi. Semua orang boleh menghadirinya, namun hanya mereka yang termasuk dalam bilangan 144.000 dan yang sudah menerima baptisan Roh, yang boleh mengambil bagian dalam roti dan anggur sebagai lambang kematian Kristus dan pengabdian kepada Allah. Jadi biarpun seseorang sudah menjadi seorang warga Saksi-saksi Yehuwa, kalau tidak atau belum termasuk ke dalam bilangan itu, ia tidak diperkenankan menerima roti dan anggur. Mirip dengan pemahaman kaum Mennonit dan Baptis, perjamuan adalah pengenangan (Memorial), dengan demikian ditolaklah paham transsubstansiasi, konsubstansiasi, ataupun ‘kehadiran nyata’ dari Kristus.[34]

 

1.5.8.      Petemuan dan Peribadahan

Balai kerajaan merupakan pusat kegiatan di tingkat local, disitu setiap Saksi-saksi Yehuwa melakukan berbagai persiapan dan kegiatan dalam rangka beribadah, mempelajari bahan-bahan yang disediakan kantor atau pimpinan pusat, dan latihan bagi kunjungan door to door. Penilik jemaat atau Badan Penatua mengatur berbagai pelayanan di Balai Kerajaan. Ketua penilik jemaat ditunjuk oleh Badan Pengurus. Ia melayani tanpa gaji dan bertanggung jawab atas seluruh kehidupan jemaat. Ia mempunyai sejumlah asisten, antara kain:

1.      Penilik lapangan, yang mengurusi penyebaran literature yang berasal dari kantor pusat, termasuk majalah The Watchtower dan Awake.

2.      Penilik Studi Alkitab, yang menolong para Saksi-Saksi Yehuwa merencanakan studi Alkitab di rumah-rumah, di rumahnya sendiri, ataupun dirumah orang yang berminat pada ajaran mereka.

3.      Penilik Sekolah Pelayanan Teokratis, yang bertanggung jawab melatih para Saksi-saksi Yehuwa dalam metode dan keterampilan mengejar dan berbicara didepan umum.

Disetiap Balai Kerajaan setiap minggu diselenggarakan empat pertemuan dan latihan ritun, masing-masing sekitar satu jam, yakni: Berbicara di Depan Umum (Publik Talk), studi The Watchtower, Sekolah Pelayanan Kerajaan, dan Pertemuan Ibadah. Tatacara semua pertemuan sangat sederhana, selain acara pokok tersebut diatas, selalu ada nyanyian pembukaan, doa, dan nyanyian penutup. Kepada setiap hadirin dibagikan berbagi literature, Cuma-Cuma ataupun dibayar.[35]

1.5.9.      Disiplin organisasi

Saksi-saksi Yehowa sangat terikat pada tugas ‘penginjilan’ atau penyebarluasan ajaran lewat berbagai metode dan sarana, mulai dari mengedarkan buku dan traktat, memimpin ‘studi Alkitab’, sampai pada jenis tugas yang lebih besar. Mereka yang dinyatakan melanggar disiplin organisasi akan dikenai hukuman, dan bisa sampai tingkat disfellowshipped, dikeluarkan dari persekutuan. Mereka yang sampai dikeluarkan, ataupun yang murtad (termasuk menjadi anggota gereja resmi), apalagi kalau sampai membentuk kelompok sendiri yang oleh aliran ini dinilai sebagai bidat (ajaran sesat), tidak akan punya peluang untuk beroleh keselamatan, mereka akan binasa, karena termasuk dalam bilangan manusia yang paling jahat di muka bumi ini.[36]

1.5.10.  Berbagai larangan dan pantangan

      Umat Saksi- saksi Yehuwa dilarang berjudi, merokok dan mabuk-mabukan, mereka juga dilarang merayakan hari- hari raya tradisional dan popular, termasuk Natal dan Paskah. Mereka juga dilarang member hormat pada bendera dan termasuk dinas militer (berbeda dari Adventis yang mengizinkan warganya menjadi tentara, tanpa meninggalkan prinsip cinta damai). Mereka juga tidak ikut dalam pemilihan umum (paling tidak pada masa lalu di Amerika Serikat) dan tidak diperkenankan menjadi pegawai negeri.

Mereka juga punya pantngan menyangkut Darah. Dengan mengacu pada sejumlah nas Alkitab, pertama-tama dilarang memakan makanan yang mengandung darah. Selanjutnya tidak boleh menjalani transfus darah, baik sebagai donor maupun resipen, atau melakukan kegiatan apa pun yang mengakibatkan pencurahan darah,[37] baik sebagai donor maupun resipien, atau melakukan kegiatan apapun yang mengakibatkan pencurahan darah. Alasannya adalah darah sama dengan jiwa, kehidupan atau nyawa, yang sangat suci dan berharga.[38]

1.6. Kepercayaan Saksi-saksi Yehuwa[39]

1.6.1.      Alkitab: Firman Allah yang Terilham

Bagi Saksi-Saksi Yehuwa (SSY) Alkitab adalah firman Allah yang terilham, dan dianggap bahwa isinya bukan sekadar sejarah atau pendapat manusia, melainkan firman Allah, yang dicatat. SSY menilai bahwa semua terjemahan Alkitab memiliki kelemahan dan kesalahan. Alkitab yang digunakan oleh SSY adalah terjemahan resmi mereka yang dinamakan The New World Tranlation of the Christian Geek Scriptures. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Kitab-kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru (1994) dan The New World Translation of the Holy Sciptures (disingkat NW) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (1999).

1.6.2.      Yehuwa: Satu-satunya Allah yang Benar

Sesuai dengan nama yang digunakan oleh SSY, mereka mempercayai bahwa Yehuwa adalah satu-satunya Allah yang benar. Yehuwa adalah pencipta segala sesuatu, karena itu hanya Dialah yang layak disembah. Konsep Yehuwa yang esa ini berkembang menjadi keyakinan bahwa nama Yehuwa (bhs. Ibrani: YHWH yang disebut Tetragramaton) adalah nama satu-satunya yang tetap ada dalam Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama, Septuaginta, maupun dalam Perjanjian Baru. Sebagai kelanjutan dari ajaran mengenai Allah Yehuwa yang esa, ajaran Tritunggal ditolak. Yesus hanya dianggap sebagai ciptaan (yang pertama) dan “roh kudus” hanya dianggap tenaga yang keluar dari Yehuwa.

1.6.3.      Yesus Kristus: Putra Allah yang Diciptakan

Yesus Kristus adalah Putra tunggal Allah, satu-satunya yang diciptakan langsung oleh Allah sendiri. Yesus adalah yang pertama dari ciptaan-ciptaan Allah; sebelum Yesus dikandung dan dilahirkan sebagai manusia, ia hidup di surga. Yesus menyembah Bapa-Nya sebagai satu-satunyan Allah yang benar; Yesus tidak pernah mengaku diri-Nya sama dengan Allah. Sekalipun dipercaya sebagai Anak/Putra Allah, Yesus diakui bukan Allah dan Tuhan, melainkan ciptaan pertama. Sekalipun diakui sebagai juruselamat, sifat Yesus terbatas, yaitu hanya membantu para Saksi Yehuwa mengenal jalan keselamatan Allah.[40] Yesus adalah Guru agung yang hebat, yesus mengajarkan orang-orang dimana-mana dan manusia dapat belajar hal-hal yang paling penting dari Sang Guru Agung, Yesus. Satu alasan Yesus dikatakan Guru Agung ialah karena Yesus sendiri telah diajar dan Ia tahu betapa pentingnya untuk mendengarkan dia yang diajar oleh bapakNya yaitu Allah. Yesus berbeda dari orang lain karena tidak ada orang lain yang tinggal di sorga sebelum dilahirkan di bumi. Alasan kedua Yesus dikatakan Guru Agung ialah karena ia mengasihi orang-orang dan Ia membantu orang- orang belajar tentang Allah.[41]

1.6.4.      Roh Kudus, Tenaga dari Allah

Roh Kudus bukan saja tidak dipercaya sebagai bagian dari ketritunggalan Allah yang esa, dan tidak dipercaya sebagai pribadi, melainkan juga dianggap sebagai roh/energi/tenaga/kekuatan yang keluar dari Allah Yehuwa. Sekalipun dalam rumus pembaptisan SSY disebutkan dalam nama Allah Bapa, Anak, dan roh kudus, namun Roh Kudus dimengerti sebagai daya hidup yang menjadi tenaga aktif Allah yang juga menjadi penggerak Kerajaan Teokratis SSY.

1.6.5.      Tritunggal Adalah Ajaran Kafir

Ajaran Tritunggal sangat ditentang oleh SSY karena Yehuwa dipercaya sebagai esa dan Kristus adalah ciptaan, sedangkan roh kudus tidak dipercayai sebagai pribadi. Jadi, sekalipun dalam upacara pembaptisan disebut juga rumus dalam nama Allah Bapa, Putra dan roh kudus di sini ditulis dalam huruf kecil karena dianggap sekedar tenaga akhir Allah saja. Ajaran Tritunggal dikatakan bukan ajaran Yesus, melainkan ajaran Setan: “Pengajaran Tritunggal tidak diciptakan oleh Yesus atau orang-orang Kristus yang pertama. Dalam Kitab Suci di mana-mana tak ada sebutan mengenai Allah tritunggal”.

 

 

1.6.6.      Hakikat Iblis dan Neraka

SSY juga mempercayai hakikat Iblis di mana dikatakan bahwa Iblis adalah “penguasa dunia ini” yang tidak kelihatan. Iblis “menyesatkan seluruh dunia”; ia dan hantu-hantunya bertanggungjawab atas meningkatnya kesusahan di bumi di akhir zaman ini. Pada waktu yang ditentukan Allah, Iblis dan hantu-hantunya akan dibinasakan selama-lamanya. Tentang neraka, SSY tidak mempercayai ajaran Kristen mengenai api yang kekal. Neraka hanya tempat perhentian dalam pengharapan. Neraka adalah kuburan umum umat manusia. SSY berpendapat bahwa pengajaran mengenai neraka penyiksaan itu memfitnah Allah, dan bukan  berasal dari Allah. SSY tidak percaya akan siksaan neraka dengan apinya yang kekal.

1.6.7.      Manusia, Kematian dan Keselamatan

Manusia adalah mahluk yang diciptakan Tuhan sebagai gabungan debu tanah dan tanah Allah, kemudian ditafsirkan bahwa gabungan itulah menjadi manusia. Manusia adalah jiwa. SSY mempercayai saat kematian, jiwa itu juga mati dan orang-orang mati sama sekali tidak sadar. Kematian di dunia merupakan tidur rohani, yang akan digenapi kelak pada masa penghakiman terakhir, dimana kematian berarti “musnah”. Akan ada kehidupan yang kekal sesudah kematian, kecuali kalau mereka dibangkitkan oleh Yehuwa pada kebangkitan kedua. Kebangkitan hanya dianugerahi kepada SSY yang setia melayani Yehuwa. SSY tidak menerima karya salib Yesus sebagai kunci keselamatan manusia. Keselamatan manusia adalah usaha amal baik manusia itu sendiri dengan menjadi SSY yang rajin memberikan ajaran Yehuwa.

1.6.8.      Akhir Zaman

SSY percaya sejak tahun 1914, manusia hidup di “akhir zaman” dari dunia yang jahat ini. Kesaksian diberikan kepada segala bangsa; setelah itu datang kesudahannya, bukan dari bola bumi, melainkan dari sistem yang jahat dan orang-orang yang tidak saleh. Sisa-sisa SSY yang tidak termasuk 144.000 umat pilihan itu akan hidup kekal di bumi, sebab bumi tidak akan pernah dihancurkan atau dikosongkan. Dan selaras dengan rencana Allah yang semula, seluruh bumi akan menjadi firdaus di mana akan ada rumah-rumah yang layak dan kelimpahan makanan untuk dinikmati oleh semua orang.

1.6.9.      Pemerintahan Dunia dan Kerjaan Allah

Umat Kristen sejati tidak ikut dalam pemberontakan melawan wewenang pemerintah, dan mereka mematuhi semua hukum yang tidak bertentangan dengan hukum Allah, tetapi ketaatan kepada Allah diutamakan. Kerajaan Allah akan memerintah dengan keadilan dan kebenaran dan akan membawa perdamaian yang sejati kepada rakyatnya.

1.6.10.  Kehidupan Umat

Saksi-saksi Yehuwa mengajarkan bahwa umat Kristen harus menyelaraskan diri dengan standar-standar Alkitab berkenaan dengan darah dan moralitas seksual. Umat Kristen harus bersih secara moral; percabulan, zina, dan homo seksualitas tidak ada dalam kehidupan mereka. Tugas SSY adalah melakukan kehendak Yehuwa; dengan demikian ia membawa hormat bagi nama-Nya. Mengenai Ibadah, menyiarkan Kerajaan Yehuwa, mengikuti penyelidikan Alkitab dan kebaktian, SSY juga melainkan upacara ibadah, yaitu pembaptisan dengan diselamkan. Bila ada SSY yang mengikuti kebaktian Kristen akan dipecat dan SSY juga tidak boleh masuk dalam organisasi-organisasi ciptaan manusia apapun. Jadi, dapat dimengerti mengapa SSY enggan bila diajak berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus, apalagi untuk hadir kebaktian Kristus.[42]

1.7. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi dan Kekuasaan menurut Menara Pengawal[43]

Hierarki Organisasi Iblis

Hierarki Organisasi Allah

Iblis

Malaikat yang jatuh

Juhuwa (Sang Bapa)

Yesus Kristus (Putera Allah)

144.000 (Yang Diurapi/ Ditebus)

Para Pemimpin dan Politik

 

 

 

 

Dunia Kemanusiaan

 

 

 

 

Saksi-saksi Yehuwa yang Murtad

 

 

 

 

Saksi-saksi yehuwa yang di Pecat pada umumnya

 

 

 

 

Saksi-saksi Yehuwa yang dipecat karena “membentuk sekte” atau bidat (yang terburuk dari semua manusia)

Presiden Menara Pengawal

Badan Pimpinan (17 orang)

Pelayan Distrik

Pelayan Lingkaran (Sirkuit)

Penilik Jemaat

(Badan Penatua)

Asisten Penilik Jemaat

Penilik Pelayanan Lapangan

Pelayan Studi Alkitab

Pelayan Studi Buku

Printis Biasa

Printis Ekstra

Publisher (penyiar)

Peminat Baru

Peserta Studi Alkitab

1.8. Perkembangan Saksi Jehova di Dunia

Dalam penyebaran Saksi-saksi Yehova ke seluruh dunia, perkenalan biasanya diawali dengan menggunakan brosur. Brosur ini dicetak setiap minggu dengan dua judul yang diterbitkan secara berselang-seling yaitu THE WATCHTOWER (MENARA PENGAWAL) setiap tanggal 1 dan 15, Awake setiap tanggal 8 dan 22 setiap bulan. Organisasi teoktratis SSY sejak kepemimpinan Nathan Joseph Knorr banyak melakukan penyebaran ke manca Negara. Menurut laporan statistic SSY sendiri dari tahun 1942 sampai tahun 1952 perkembangan SSY dilaporkan menjadi mencapai tujuh kali lipat di Eropa, 15 kali lipat di Amerika Selatan, dan 5 kali lipat di Asia. The 1980 Jehova’s Witness Yearbook menyebutkan bahwa para pengikut SSY telah beroperasi di 205 Negara, mencakup 2,1 juta diseluruh dunia. Di Amerika sendiri disebutkan SSY berjumlah 520.000 orang. Pada tahun 1990 dilaporkan bahwa SSY telah bekerja di 212 negara dengan pengikutnya 10 juta orang. Dalam laporan SSY, statistics: 2001 Report of Jehovah’s Witnesses Worldwide, disebutkan bahwa SSY sudah beroperasi di 235 negara. Yang melakukan dinas pekabaran berjumlah 6.117.666 orang dan yang hadir dalam kebaktian perjamuan malam seluruhnya 15.374. 986 orang yang berhimpun dalam 93.154 sidang.[44]

 

1.9. Perkembangan Saksi Jehova di Indonesia

Menurut catatan SSY sendiri, kegiatan SSY di Indonesia dimulai pada tahun 1931, ketika SSY Australia mengirim kapal bernama Lightbearer (pembawa terang) untuk menyiarkan agama mereka di Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Pelayanan SSY di jawa dan di Sumatera di rintis oleh Frank Rice yang dibantu Cleem Deschamp dan Bill Hunter. Pada tahun 1964 aliran ini dimulai menyatakan diri secara resmi dan mendaftarkan diri pada departeman kehakiman dengan nama siswa-siswa Alkitab. Kemudian SSY juga mendaftar diri kepada departeman agama sehingga pada bulan Mei 1968 keberadaan aliran ini diterima secara resmi dan diperkenankan beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Baru setahun diterima secara resmi, SSY sudah menimbulkan masalah dalam hubungan kerukunan antara umat beragama di Indonesia, terlebih agama Kristen. Dalam praktek pekabarannya mereka mengunjungi rumah orang-orang beragama. Bukan hanya itu sering terjadi SSY menunggu di luar gereja untuk menemui dan mengabarkan Injil kerajaan mereka kepada umat Kristen  yang baru keluar dari kebaktian. Situasi yang demikian ternyata mendatangkan akibat yang tidak menguntungkan dalam kerukunan antara umta beragama secara nasional sehingga jaksa agung RI mengambil tindakan pencegahan melalui SK jaksa agung RI. Larangan koperasi SSY dilakukan oleh jaksa agung RI, Ali Sait SH, 8 tahun sesudah SSY diterima secara resmi oleh departemen agama pada tahun 1968. Dengan SK pada tanggal 07 Desember 1976 No. Kep. 129/JA/12/1976, dikeluarkanlah larangan terhadap kegiatan perkumpulan Siswa-siswa Alkitab atau Saksi-saksi Jehova. Sekalipun secara resmi dilarang namun diam-diam SSY tetap beroperasi dengan melakukan pertemuan-pertemuan maupun kunjungan-kunjungan dari rumah ke rumah. Namun pada tanggal 1 Juni 2001 larangan itu dicabut dan sejak saat itu dengan leluasa SSY dapat melakukan kegiatan seperti agama lainnya yang di akui pemerintahan RI.[45]

1.10.                     Pelajaran Saksi Yehuwa yang Berguna Bagi Kristen

Beberapa hal yang dipelajari gereja-gereja Kristen dalam hubungannya dengan aliran SSY,misalnya:

1.      SSY banyak menarik anggota gereja Kristen yang tidak betah berada dalam persekutuan jemaatnya, baik karena pertengkaran dengan sesama anggota, dengan majelis atau dengan pendeta, maupun karena tidak mengalami ketidakpuasan lainnya. gereja-gereja Kristen harus lebih mempertahankan kehidupan persekutuan jemaatnya dan individu-individu dalam jemaat, agar dalam persekutuan mereka lebih berorientasi kepada iman, kasih, dan pengharapan sehingga tidak mendorong jemaatnya mencari-carinya diluar.

2.      SSY memiliki komitmen yang tinggi kepada Yehuwa dan ajaran SSY dalam arti kata, melalui indoktrinasi yang efektif mereka sangat berpegang teguh kepada pengajaran pere pemimpin mereka, terlepas apakah itu benar atau salah. Gereja Kristen dapat menarik pelajaran, bahwa sekalipun banyak gereja memiliki komitmen yang teguh, harus diakui pula banyak gereja Kristen dan ajaran Alkitab.

3.      SSY memiliki kepatuhan yang tinggi kepada pemimpin yang mereka kulturkan. Banyak gereja yang mengalami krisis kepemimpinan, karena kurangnya contoh-contoh yang baik dari para pemimpin gereja yang bisa dijadikan panutan oleh jemaat.

4.      SSY melakukan pembinasaan yang intensif melalui penyelidiki Alkitab dan belajar dari buku dan brosur yang diterbitkan dengan berkumpul sedikitnya tiga kali dalam seminggu. Gereja Kristen pada umumnya mengadakan kebaktian seminggu sekali.

5.      SSY mengaktifkan pesan kaum awam bukan untuk mendengar, melainkan bisa memberitakan, bukan hanya belajar, melainkan bisa mengajar. Gereja Kristen perlu mencontoh apa yang dilakukan Yesus dan yang juga ditiru SSY.

6.      SSY, seperti halnya kelompok-kelompok bidat/kutur pada umumnya, memiliki ikatan persaudaaan yang kuat sehingga terlihat bahwa dalam pembangunan Balai Kerajaan misalnya, mereka gontong royong dalam membangunnya. Umat Kristen perlu meningkatkan persekutuan berjemaat sehingga jemaat dapat saling mengasihi dan mempertahankan (diakonia), karena itulah yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita.

7.      SSY sejak awalnya menekankan pekabaran melalui literatur dan audio-visual. Setiap minggu secara berselang-seling SSY menerbitkan Menara Pengawal dan Sadarlah. Gereja perlu meningkatkan pelayanan melalui literatur dan audio-visual sebagai metode pelayanan yang menyeluruh, di samping pelayanan verbal melalui khotbah mimbar.

8.      SSY sangat menekankan ajaran mengenai Akhir Zaman dan tujuan hidup manusia. Gereja perlu mengumandangkan pengharapan iman untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua kalinya.[46]

1.11.                    Komentar dan Penilaian atas Aliran ini

Di sepanjang uraian di atas, di sana-sini kita sudah menemukan berbagai penilaian atas aliran ini, terutama dari kalangan gereja-gereja resmi atau ‘arus utama’, yang pada umunya negative. Beckford antara lain melihat Saksi-saksi Yehuwa sebagai reaksi terhadap arus sekularisasi yang melanda kehidupan masyarakat dan agama di AS pada khususnya dan di dunia pada umunya, sejak akhir abad yang lalu hingga sekarang. Namun di lain pihak Beckford juga melihat bahwa sistem dan struktur organisasi Menara Pengawal. Mereka menggunakan prinsip-prinsip dan metode-metode manajemen modern dalam mengelola organisasi dan kegiatan ‘penginjilan’ mereka, demikian juga dalam mengelola bisnis yang merupakan sumber keuangan mereka. Sementara itu, J. Verkuyl, kendati menegaskan bahwa Saksi-saksi Jehuwa merupakan bidat atau aliran sesat yang sangat berbahaya terhadap iman gereja, namun juga mengakui berbagai berbagai hal positif tentang aliran ini:

1.         Semangat bersaksi.

2.         Dalam gerakan ini semua anggotanya turut berbicara dan bersaksi. Gereja-gereja Protestan sering kelihatan sebagai “gereja pendeta-pendeta”.

3.         Semangat berkorban dari anggota-anggota gerakan ini.

4.         Cara mereka bergaul antara sesame mereka.

5.         Sikap hidup berpolitik.[47]

II.                Kesimpulan

Saksi-Saksi Yehuwa sendiri bukanlah suatu sekte, mereka tidak pernah memisahkan diri dari gereja atau kelompok besar manapun. Wewenang tertinggi kehidupan mereka berdasarkan hukum-hukum dan prinsip-prinsip dari Kitab Suci atau Alkitab. Agama ini diorganisasi secara internasional, lebih dikenal di dunia Barat sebagai Jehovah's Witnesses atau Jehovas Zeugen, yang mencoba mewujudkan pemulihan dari gerakan Kekristenan abad pertama yang dilakukan oleh para pengikut Yesus Kristus. Aliran in, melalui jaringan organisasi Watch Tower Bible and Tract Society yang berpusat di Bethel, Brooklyn- New York, dengan sekitar 2.000 tenaga penuh- waktu berkerja di sana, tetap giat menyebarluaskan ajarannya di seluruh dunia. Di Indonesia perkembangannya kembali mengingat pesat sejak pencabutan larangan pada tahun 2001. Sejak waktu itu banyak balai kerajaannya didirikan diberbagai penjuru negeri ini, seiring dengan pertambahan anggotannya mereka juga dapat dengan cukup bebas dan terbuka menyebar buku-buku dan publikasi lainnya.

III.             Daftar pustaka

Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004)

 I.H. Enklaar, H. Berkhof , Sejarah Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 1992)

 Wellem,F.D, Kamus Sejarah Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2006)

Aritonang, ,Jan S, Belajar Memahami Sejarah di Tengah Realitas (Jurnal Info Media, 2007), 193-194.

 Aritonang,, Jan S, Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2016)

Van Den End,Thomas , Harta Dalam Bejana (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2015)

 Pencarian Manusia Akan Allah (Saksi-Saksi Jehova Indonesia, 2015 )

 Wellem, F.D, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2003)

 Apa Yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan (Jakarta: Saksi-saksi Yehuwa Indonesia, 2013)

 Scotland, Nigel , Buku Wajib Cara Mengenal Sekte & Agama Baru (Yogjakarta: ANDI, 2013)

 Baptisan bukanlah pembasuan dari dosa, baptisan adalah demonstrasi terbuka, yang mempersaksikan bahwa seseorang telah menjalankan pengabdian yang khidmat kepada Allah Yehuwa dan sekarang sedang mempersembahkan dirinya kepada kehendak-Nya.

Aritonang, Jan S., Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja, Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2016.

Menanggapi tranfusi ini, Gruss menilai bahwa peraturan Saksi-saksi Yehuwa ini justru membuat merek menjadi pembunuh, kendati secara tidak langsung. Aritonang, Jan S., Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja, Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2016.

 Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa  (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004)

 Belajar dari Sang Guru Agung (Jakarta: Saksi-saksi Yehuwa Indonesia, 2014)

 Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004)

 

Daftar Sumber lain

https://id.wikipedia.org/wiki/Saksi-Saksi_Yehuwa



[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Saksi-Saksi_Yehuwa di akses pada tanggal 26 September 2020, Pukul 23:37 PM.

[2] Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004), 50.

[3] H. Berkhof & I.H. Enklaar, Sejarah Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 1992), 330.

[4] F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2006), 406.

[5] H. Berkhof & I.H. Enklaar, Sejarah Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 1992), 330.

[6] Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa, 41-42.

[7] F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja, 407.

[8] Jan S. Aritonang, Belajar Memahami Sejarah di Tengah Realitas (Jurnal Info Media, 2007), 193-194.

[9] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2016), 397  

[10] Thomas Van Den End, Harta Dalam Bejana (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2015), 355.

[11] F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja, 407.

[12] Pencarian Manusia Akan Allah (Saksi-Saksi Jehova Indonesia, 2015 ), 353.

 

[13] F.D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2003), 164.

[14] F.D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2003), 164-165.

 

[15] F.D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2003), 165.

[16] F.D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja, 165.

[17] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 322.

[18] F.D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja, 165.

[19] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 322.

 

[20] F.D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja, 165-167.

[21] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 329-330.

 

[22] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 330-331.

 

[23] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 331-333.

 

[24] Jan S. Aritonang, Berbagai aliran di dalam dan di sekitar gereja. ( Jakarta : BPK Gunung Mulia,2018), 394.

[25] Ibid, 396-397.

[26] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 335.

[27] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 335.

[28] Apa Yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan (Jakarta: Saksi-saksi Yehuwa Indonesia, 2013), 48.

[29] F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2006), 407.

 

[30] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 420.

[31] Nigel Scotland, Buku Wajib Cara Mengenal Sekte & Agama Baru (Yogjakarta: ANDI, 2013), 120.

[32] F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2006), 407.

[33] Baptisan bukanlah pembasuan dari dosa, baptisan adalah demonstrasi terbuka, yang mempersaksikan bahwa seseorang telah menjalankan pengabdian yang khidmat kepada Allah Yehuwa dan sekarang sedang mempersembahkan dirinya kepada kehendak-Nya. Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 421.

 

[34] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 421-422.

 

[35] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 422.

[36] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 423.

 

[37] Menanggapi tranfusi ini, Gruss menilai bahwa peraturan Saksi-saksi Yehuwa ini justru membuat merek menjadi pembunuh, kendati secara tidak langsung. Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 424.

[38] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 423-424.

[39] Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa  (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004), 69.

 

[40] Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004), 69-75.

[41] Belajar dari Sang Guru Agung (Jakarta: Saksi-saksi Yehuwa Indonesia, 2014), 10-11.

 

[42] Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004), 69-81.

[43] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja, Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2016.

[44] Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004), 52-54.

 

[45] Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004), 14-18.

 

[46] Herlianto, Saksi-saksi Yehuwa, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004), 255-258.

[47] Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 424-426.

 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Baca selengkapnya disini ya