
Sudah lama saya tidak posting artikel renungan saat
teduh, dan rasanya saya rindu untuk berbagi kepada teman-teman. Bukan karena
tidak ada Firman, tetapi memang kesibukan saya dan ada juga karena saat saya
mendapatkan Firman dan ingin menulis, rasanya belum waktunya setelah saya tanya
Tuhan. Dan beberapa memang Tuhan tujukan buat saya pribadi.
Hari inipun saya bertanya kepada Tuhan, adakah pesanMu
yang boleh kubagikan,Bapa? dan tidak ada jawaban secara audible, tetapi malah
ada bbm masuk dari teman perihal kejadian besar terhadap bisnis yang mirip
dengan usaha yang saya rintis, yaitu perdagangan emas. Dan beritanya cukup
heboh. Bahkan koran terbesar nasional pun meliputnya sebagai headline. Dan
setelah berbalasan bbm dengan teman selesai, saya bertanya lagi kepada Tuhan.
"Bapa, bagaimana dengan bisnisku ke depannya? Kasus yang hari ini
terdengar pasti akan mengganggu bisnis yang Kau beri ini.."
Sobat, saat itulah baru saya lihat jawaban Tuhan. Dia
mengingatkan saya kejadian saat saya ingin memiliki usaha beberapa waktu yang
lalu. Kalau sobat mencermati blog ini dan website perusahaan saya, ada
kesaksian saya yang saya tulis tentang bagaimana cara saya mendapatkan bisnis
yang saya geluti sekarang. Lalu saya dengar suara di hati saya dengan lembut
berkata, "Untuk itulah kamu ada.."
Sobat, sebagian besar anak Tuhan seperti kita, bekerja
di bidang sekuler. Sadarkah kita kalau itu adalah rencana Tuhan? Kalau semua
orang berpikir kerja di bidang sekuler itu tidak rohani, trus siapa yang akan
menggarami dunia? Siapa yang akan menunjukkan terang kepada orang-orang dunia?
Memang benar, sebagai sesama umat Tuhan kita harus saling menguatkan. Tapi
siapa dong yang akan memenangkan jiwa-jiwa yang tersesat kalau semua anak Tuhan
berlindung hanya mau tugas menguatkan saudara seiman saja..
Saudara, jika engkau bekerja di bidang sekuler, pesan
Tuhan hari ini untuk anda dan saya adalah: "Jadilah garam dunia... Dan kuatkan dirimu seperti bisikan lembut ke
saya pagi ini, "Untuk itulah kamu ada.." Mungkin Tuhan tidak
membisikimu dengan kalimat ini, tetapi kalau sobat membaca renungan saat teduh
ini, apakah suatu kebetulan? Di dalam Tuhan tidak ada kebetulan. Tuhan ciptakan
moment-moment yang membawa kita ke dalam rencanaNya. Salah satunya moment anda
membaca artikel ini. Tanamkan dalam diri kita, kita hadir di dunia, hadir di
dalam kantor tempat kita bekerja, hadir dalam kampus atau sekolah yang sekuler
atau lingkungan rumah tangga maupun komunitas, harus jadi garam dunia. Dan arti
dari garam sudah jelas. Memberikan rasa bagi yang tawar, mengubah kegetiran dan
kepahitan sehingga tempat yang tawar, pahit dan getir itu menjadi berubah lebih
baik dan berkenan bagi Tuhan.
Di dalam nama Yesus, biarlah kita selalu menjadi garam
dan terang di dunia ini, hingga kemenangan menjemput kita untuk menerima piala
dari Allah Bapa. Amin
Post a Comment