Pendahuluan :
Kita sedang hidup dalam satu dunia yang penuh dengan
berbagai kesusahan, peperangan, kelaparan, dan malapetaka. Tiap hari manusia
menghadapi krisis dalam berbagai bentuk. Tidak heran jika kita mendengar
keluhan-keluhan yang mengatakan, "Jika benar ada Allah yang berkuasa dan
yang mencintai isi dunia dan manusia mengapa Allah membiarkan segala bencana,
peperangan dalam dunia ini, penderitaan, serta kesengsaraan merajalela bagi
umat manusia ? Dari manakah asal mulanya segala kekacauan dan penderitaan itu? "
Kita mendengar banyak orang membicarakan tentang iblis
dan kita sendiri bicara tentang dosa. Akan tetapi benarkah ada iblis yang
disebut pula setan ? Apakah iblis itu yang menjadi pokok segala penderitaan dan
malapetaka dan asal mulanya dosa ? Bagaimanakah dapat kita ketahui bahwa benar
ada setan ? Apakah sebenarnya dosa itu ?
Demikianlah begitu banyak pertanyaan yang dikemukakan
orang, untuk meminta jawaban terhadap segala masalah yang menimpa dunia dan
manusia.
1. BENARKAH ADA
IBLIS
"Sadarlah dan berjaga-jagalah ! lawanmu, si Iblis,
berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya." 1 Petrus 5:8.
Alkitab membenarkan bahwa Iblis atau setan itu ada dan
kepada manusia diperingatkan supaya was pada.
Jika demikian siapakah Iblis itu dan dari mana
datangnya ? Jauh sebelumnya Allah menjadikan dunia kita ini, di antara malaikat
Allah, ada satu malaikat yang berkuasa namanya, " Bintang Kejora"
yang juga ia dikenal pula dikalangan malaikat dengan nama "Anak
Fajar". Ia mempunyai kedudukan yang tinggi sebagai pemimpin biduan
malaikat dan berada di bawah Mikhael, sebagai penghulu segala malaikat.
Akan tetapi menurut penjelasan Alkitab, "Maka
timbullah peperangan di sorga, Mikhael dan malaikat-malaikatNya berperang
melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya. Tetapi mereka
tidak dapat bertahan, mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga
besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau setan, yang menyesatkan seluruh
dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan
malaikat-malaikatnya." Wahyu 12:7-9.
Jelaslah di sini bahwa setan itu memang ada dalam
dunia ini dan ia telah dicampakkan dari surga ke dunia.
2. ASAL MULANYA DOSA
Kita bertanya, "Jika demikian apakah setan itu
yang menjadi biang keladi dosa ? Apakah dosa itu dan bagaimanakah timbulnya
dosa itu ?" Mengenai pertanyaan, "Apakah dosa itu," Alkitab
menjawab bahwa, "Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum
Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah." 1 Yohanes 3:4.
Dengan demikian tampaknya bahwa berbagai kesusahan,
penderitaan, peperangan, malapetaka, kesakitan dan kematian adalah sebagai
akibat daripada dosa, durhaka atau pelanggaran hukum Allah.
Lebih jauh, jika setan itu yang menjadi biang keladi
dosa, bagaimanakah hal itu telah terjadi ? Kita telah mengetahui dari
keterangan Alkitab bahwa malaikat-malaikat telah diciptakan Allah untuk
menempati sorga, sebagaimana manusia diciptakan Allah untuk menempati dunia.
Dikatakan pula bahwa, manusia telah dijadikan " kurang sedikit dari
malaikat", namun demikian seperti halnya dengan manusia, maka malaikat
telah diciptakan dalam keadaan suci, sempurna, tidak berdosa, dan menjadi
makhluk yang taat kepada perintah dan hukum Allah.
Demikian pula dengan malaikat "Bintang
Kejora" atau "Anak Fajar" itu, dan sebagai Kerubiun yang
menaungi, telah dijadikan Allah suci dan sempurna adanya. Tidak ada dosa dalam
dirinya.
Akan tetapi kemudian ternyata bahwa dari "Bintang
Kejora" inilah mulainya dosa itu. "Engkau tidakbercela di dalam
tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan pada ….
Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu
kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau
Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya." Hehezkiel 28:15-17.
Allah tidak menjadikan Setan. Allah menjadikan
malaikat yang mulia, suci, sempurna, Bintang Kejora, Anak Fajar dan kerubiun
yang menaungi. Tetapi dosa telah melalui di dalam hati malaikat itu, dan ia
menjadi iblis atau setan.
Mengapa malaikat yang suci itu sampai mempunyai
kejahatan dalam hatinya, dan berdosa ? Itu adalah atas kemauannya, pilihannya
sendiri. Karena sama halnya dengan semua makhluk ciptaan Allah, baik malaikat
dan manusia, semuanya mempunyai hak dan kuasa untuk memilih dan berbuat yang
benar menurut perintah Allah atau berbuat yang tidak benar dan melawan perintah
Allah itu.
Satu alasan utama yang dikemukakan dalam Alkitab, mengapa
Bintang Kejora itu jatuh ke dalam dosa, ialah sebagai berikut, "Wah,
engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah
dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa !
Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu, Aku hendak
naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah,
dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak
menyamai Yang Mahatinggi ! Yesaya 14:12-14.
Bintang Kejora, telah berusaha memberontak melawan
pemerintahan dan kekuasaan Allah. Cemburu terhadap kekuasaan Allah timbul di
dalam hatinya dan ia berusaha "menyamakan diri dengan Yang Maha
Tinggi". Dalam pemberontakan itu, ia mendirikan kekuasaan sendiri di
kalangan malaikat-malaikat bahkan berusaha merampas kekuasaan Allah sendiri!
Dalam usahanya itu, ia telah berhasil "Dan
ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke
atas bumi." Wahyu 12:4,7-9.
3. DUNIA KITA
JATUH KE DALAM DOSA
Setelah dunia ini selesai di jadikan oleh Allah maka
manusia yang telah diciptakan sempurna, suci,ditempatkan Allah di taman
Firdaus. "Maka diperbuat Tuhan Allah pula suatu taman dalam Eden, di
sebelah Timur, maka di sanalah ditaruhnya akan manusia yang telah dirupakanNya
itu. Maka di sana ditumbuhkan Tuhan Allah daripada tanah berbagai-bagai pohon
yang permai kepada pemandangan mata dan baik akan dimakan dan lagi akan alhayat
di tengah-tengah taman itu dan pohon pengetahuan akan hal baik dan jahat pun.
Maka diambil oleh Tuhan Allah akan manusia, ditaruhnya dalam Taman Eden itu
supaya diusahakannya dan dipeliharanya akan dia. Maka berfirmanlah Tuhan Allah
kepada manusia, katanya : "Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan
buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat
itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah
engkau mati." Kejadian 2:8,9,15-17.
Akan tetapi Allah telah mengetahui bahwa setan akan
berusaha pula menjatuhkan manusia di taman Eden itu, karena itu Allah berfirman
agar Adam dan Hawa jangan mendekati dan makan buah dari pohon larangan itu,
karena melalui jalan inilah setan akan dapat berhubungan dengan mereka.
Akan tetapi ternyata bahwa kecerdikan setan itu telah
menyebabkan akibat yang sangat menyedihkan. Hawa telah berjalan-jalan dalam
taman itu dan langsung datang mendekati pohon itu dengan pandangan dan perasaan
kagum. Pada waktu itulah setan yang telah menyembunyikan dirinya dalam rupa
seekor ular yang bagus kelihatannya, berbicara kepada Hawa, sementara ia sedang
memandang pohon itu dengan tercengang.
"Maka kata ular kepada perempuan itu, Barangkali
firman Allah begini, Jangan kamu makan buah-buah di dalam taman ini ? "
Maka sahut perempuan itu kepada ular, "Boleh kami
makan buah-buah segala pohon di dalam taman ini, akan tetapi akan buah yang di
tengah taman ini adalah firman Allah, Jangan engkau makan atau jamah akan dia,
supaya jangan engkau mati.
Ular itu berkata kepada perempuan itu ; "Tentulah
Allah berfirman, semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan ?
" Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu "Buah pohon-pohonan dalam
taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah
taman, Allah berfirman, Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu
mati." Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu, "Sekali-kali
kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya
matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang
baik dan yang jahat." Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik
untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan
diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun
memakannya. Kejadian 3:4-6.
4. AKIBAT DOSA
Pada waktu itu manusia telah melanggar perintah Allah,
mereka telah mengikuti ajaran setan. Manusia telah menjadi hamba setan, dan
berdosa kepada Allah.
Peristiwa kejatuhan manusia yang pertama itu ke dalam
dosa adalah sangat menyedihkan, karena peristiwa itu bukan hanya menimpa dua
orang di taman Eden itu, akan tetapi hal itu telah menjadisuatu tragedi yang
menimpa seluruh umat manusia. Sebagai akibat daripada perbuatan dosa di taman
Eden itu, maka segala keturunan manusia harus mengalami berbagai penderitaan
dan malapetaka. Firman Allah yang mengatakan, "karena pada hari engkau
makan daripadanya engkau akan mati," berarti bahwa mulai pada waktu itu
mereka menjadi sasaran kemerosotan, kesusahan dan kematian, mereka menjadi
makhluk yang fana. Akibat daripada perbuatan itu, mereka harus menanggung
segala penderitaan.
Kepada Hawa Tuhan berkata, "Bahwa Aku akan
menambahi sangat kesusahannmu pada masa engkau mengandung, maka dengan
kesusahanpun engkau akan beranak, dan engkau akan takluk kepada lakimu dan
iapun akan memerintahkan dikau.
Lalu firman Allah kepada Adam, "Karena engkau
mendengarkan perkataan istrimu dan memakan dari buah pohon, yang telah
Kuperintahkan kepadamu, "Jangan makan dari padanya" maka terkutuklah
tanah karena engkau, dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari
tanah seumur hidupmu.
Semak duri dan rumput duri yang akan diharilkannya
bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu.
Dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai
engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil, sebab
engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." Kejadian 3:17-19.
Setelah berhasil menjatuhkan manusia, maka setan terus
melancarkan usahanya memperngaruhi manusia agar terus melawan Allah dan tidak
mentaati firman-firmanNya. Adapun sifat setan ini telah dijelaskan dalam
Alkitab, "Iblis yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan
keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak mulanya dan tidak
hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia
berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta
dan bapa segala dusta." Yohanes 8:44. kesusahan, penderitaan, peperangan,
kelaparan, malapetaka, penyakit, semuanya harus diderita oleh manusia akibat
dosa. Dan yang lebih hebat lagi ialah kematian.
Kematian berlaku bagi semua kejadian pohon-pohon,
tanaman, burung-burung, hewan dan manusia.
Kuburan-kuburan yang luas di dunia ini penuh dengan
berjuta-juta orang mati, adalah menjadi peringatan yang hebat sekali tentang
pelanggaran manusia kepada perintah Allah, dan akibat daripada tindakan manusia
memberontak terhadap Allah. Satu ayat dalam Alkitab menandaskan pula, "Sebab
upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus
Yesus Tuhan kita." Roma 6:23.
Adam sendiri mati akibat dosa. Sejak waktu itu semua
manusia harus menghadapi kematian, karena semua manusia telah berdosa.
"Sebab itu sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang,
dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua
orang, karena semua orang telah berbuat dosa." Roma 5:12.
5. RENCANA ALLAH
MEMBEBASKAN MANUSIA DARI DOSA
Walaupun
manusia telah memihak setan dan menurut ajarannya, dan berdosa kepada Allah,
namun Allah tetap mencintai manusia itu. Kalau bukan karena Allah itu Maha
Kasih, dan panjang sabar, dengan seketika saja manusia yang berdosa itu dihukum
mati. Akan tetapi, "Tuhan itu berpanjangan sabar dan kasih setiaNya
berlimpah-limpah, Ia mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali
tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan
kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat."
Bilangan 14:18.
Bagaimana dengan manusia ? Banyak kali manusia tidak
menghiraukan kemurahan dan panjang sabar Allah itu ! Manusia lebih sering
tertarik kepada kesenangan dosa, duniawilah yang fana walaupun dengan
akibat-akibat yang menyedihkan.
Apabila kita berkunjung ke daerah bekas kota tua
Pompeli yang terkenal itu, kita akan melihat-lihat museum yang dibangun oleh
para ahli purbakala yang telah berhasil mengadakan penggalian kota itu. Kita
dapat menyaksikan tubuh pria dan wanita yang telah membantu akibat malapetaka
dahsyat yaitu meletusnya gunung Vesuvius dan kota kebanggaan itu dengan
penduduk yang tidak sempat menyelamatkan diri, tenggelam di dalam lahar, dan
tertimbun dengan batu-batu, dan abu panas gunung itu.
Diceritakan bahwa di antara tubuh-tubuh manusia yang
membatu itu, telah diketemukan tubuh seorang wanita yang tangannya sedang
menggenggam permata. Tampaknya, wanita itu setelah mendengar amaran
menyelamatkan diri, tetapi ia masih berusaha mengumpulkan permata perhiasannya
sehingga mengakibatkan kebinasaan bagi jiwanya. Ia bersama permata perhiasan
itu ditelan oleh aliran lahar dan abu panas gunung berapi dan terkubur
hidup-hidup.
Hanya sedikit saja arti daripada kesenangan yang dapat
diberikan oleh dunia, walaupun kesenangan itu adalah dalam bentuk kekayaan yang
berlimpah-limpah. Penarikan untuk memetik dan mencicipi buah pohon larangan di
taman Eden telah menyebabkan manusia yang pertama melanggar perintah Allah dan
jatuh ke dalam dosa.
Alkitab menasihatkan, "Apa gunanya seorang memperoleh
seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya ? Dan apakah yang dapat diberikannya
sebagai ganti nyawanya ?" Matius 16:26.
Allah mencintai manusia. Diberikannya pengharapan
untuk hidup karena jika bukan karena cintanya maka manusia yang telah berdosa itu
akan mati selama-lamanya dan tidak mempunyai pengharapan. Tetapi bagi kita
sebagai manusia berdosa, Allah telah mempunyai rencana, yaitu rencana
keselamatan – pengharapan abadi – yaitu hidup kekal.
"Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah
ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." Roma 6:23.
Allah mempunyai rencana untuk menyelamatkan manusia,
rencana menjadikan manusia itu sempurna kembali, menyelamatkan mereka daripada
dosa dan menempatkan mereka dalam dunia baru yang tiada dosa.
Post a Comment