Anugerah Allah
Hakim-Hakim 6:1-10
Dan Aku telah berfirman kepadamu: Akulah TUHAN,
Allahmu, maka janganlah kamu menyembah allah orang Amori, yang negerinya kamu
diami ini. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku itu. Hakim-Hakim 6:10
Menyimpang dari kehendak Allah, melanggar firman-Nya,
dan melakukan perbuatan dosa selalu melahirkan hukuman sebagai konsekuensinya.
Alih-alih introspeksi diri, bertobat, memperbaiki diri, dan kembali kepada
Tuhan, mereka yang ditimpa tulah karena akibat dosa justru menyalahkan orang
lain bahkan Tuhan. Situasi inilah yang terjadi pada umat Israel. Sepeninggal
Yosua, umat Israel lagi-lagi jatuh dalam penyembahan berhala. Atas kehendak
Tuhan, Tuhan membiarkan mereka dijajah bangsa Midian tujuh tahun lamanya. Umat
Israel pun kehilangan sumber kekuatan dan dicekam ketakutan. Bangsa Midian
menjajah bangsa Israel dan membuat mereka menjadi sangat melarat sehingga
akhirnya mereka berseru kepada Allah (ay. 1-6).
Sungguh, apa yang dialami oleh umat Israel itu adalah
suatu ironi bila kita mengingat apa yang terjadi pada zaman Yosua. Awalnya
semua bangsa di Kanaan itu merasa ketakutan terhadap bangsa Israel, tetapi
sekarang ini keadaannya justru berbalik, bangsa Israellah yang ditimpa ketakutan
terhadap bangsa-bangsa di sekitar Kanaan. Dosalah yang mengakibatkan semua hal
itu. Mereka meninggalkan Allah dan Allah mengizinkan bangsa Midian membuat
mereka sangat menderita. Namun demikian, penderitaan ini baik, sebab ini justru
mengingatkan umat Israel untuk berbalik kepada Allah.
Dosa bisa melahirkan penderitaan, sebagai
konsekuensinya. Sayangnya, dalam situasi seperti itu kita masih saja salah
dalam memandang penderitaan yang menimpa kita. Ketika kita mengalaminya, kita
merasa diperlakukan tidak adil oleh Allah tanpa memahami bahwa semua masalah
itu adalah akibat kesalahan yang kita buat. Seandainya kita mampu memahami,
bukankah sesungguhnya setiap penderitaan yang datang itu justru sebuah anugerah
Allah bagi kita? Kita perlu memahami bahwa tidak ada sesuatu hal apapun yang
terjadi di luar kehendak Allah. Jika Allah menghendaki sesuatu terjadi,
tentulah Ia punya maksud mulia. Penderitaan dianugerahkan agar kita dapat
mengoreksi diri, menyadari kesalahan, dan mengingat kembali kepada Allah.
Penderitaan mungkin melukai kita, tetapi Allah pasti menyembuhkannya.
Penderitaan adalah salah satu alat yang kerap Tuhan
pakai untuk membuat kita kembali kepada-Nya.
Post a Comment