I.
Pembahasan
1.1.Pengertian
Advent
Adventis dengan kata adven yang berasal dari bahasa latin yaitu yaitu “Adventus” yang berarti kedatangan[1] maksudnnya ialah kedatang kemabali Tuhan Yesus[2] selain itu, adven juga diartikan sebagai kedatangan kristus dalam inkarnasinya (kedatangan yang kedua) masa yang dimulai 4 minggu sebelum natal[3] ia menekankan kedatangan kristus keduan kalinya denhgan segera mendidrikan kerajaan seribu tahun di bumi[4]dimana oleh orang Kristen diperingati sebagai masa puasa dan berdoa[5] sedangkan adventis merupakan sebuah nama julukan kepada umat yang menntikan kembali kristus kepada waktu yang tepat[6]
1.3.Latar Belakang Adventis
Adventis
dikenal sebagai paham masehi adventis hari ke 7, yang didirikan oleh William
Miller aliran ini dikenal dengan aturan dan ketaatan akan taurat yang hamper
sama dengan ketaatannya agama Yahudi[8]
memasuki abad ke 19 kekristenan Amerika warna puritan pietis injilnnya lebih
mencolok ketimbang di eropa kea bad 18 mereka sudah mengalami kebanguan Rohani.
pada abad 19 juga merupakan masa ekspansi geografis, kalau sebelumnya mereka
berpusat ditimur, pada saat ini kea rah barat dan selatan, sehingga bangsa itu
menguasai semua benua dari atlantik hingga fasifik mereka memahami diri sebagai
bangsa pilihan Allah atau Israel baru dan memandang benua Amerika sebagai Tanah
perjanjian atau Yerusalem baru, kerajaan seribu Tahun di Amerika yesus dating
kedua kalinya hingga masa akhir seribu Tahun itu. Watak antroposentrid[9].
Semakin menonjol, ditambah dengan keberhasilan bagsa itu dalam menggali dan
mengelolah sumber daya alam sehingga mereka menjadi kaya, maka kekristenan pada
saat ittu dicirikan oleh aktivisme. Orang Kristen cenderung untuk lebih banyak
bergiat mengerjakan sesuatu dan kurang waktu maupun minat untuk berfleksi.
Gereja membentuk program penginjilan yang tangguh dengan sasaran:
1. Para
keturunan imigran yang datang pada masa colonial yang sebagian sudah terkena
sekularisasi oleh paham-paham pencerahan.
2. Para
penganut agama dan kepercayaan lain teristimewa kaum indian dan negro.
3. Pada
imigran abad ke 19 yang jumlah nya melebihi yang datang sebelumnya dan yang
sebagian besar tidak begitu jelas agamanya.
Pada tahun 1810 dibentuk pula lembaga
penginjilan keluar negri salah satunya ABCFM yang sempat juga mengutus
missionarisnya ke Indonesia yang bernama Samuel Munson dan Henry Lyman yang
dibunuh orang batak di lobupining, Tarutung, Sumatra Utara. Pada abad ke 18
hingga tahun 1830 merupakan perasaan enak gereja bahu- membahu bersama sebagian
besar bangsa itu untuk mendirikan sekolah, membangun system pendidikaan
membentuk lembaga Alkitab Amerika. Pada Tahun 1830an masa perasaan enak mulai
berangsur angsur berganti menjadi masa pertikaian.
Akhirnya pada awal abad ke 19 dikalangan
kaum injili terdapat penekanan yang kuat atas penelaan bagian-bagian Alkitab
yang berbicara tentang Advent kedua (Parousia) yaitu kedatangan Tuhan Yesus
yang kedua kalinya dan eskaton (Akhir Zaman). Situasi keagamaan di Amerika pada
awalnya abad ke 19 mempersiapkan iklim yang kondusif bagi perkembangan
gerakan-gerakan keagamaan yang baru, gereja- gereja utama (Episcopal, Methodis,
Baptis, Presbyterian dan kogresional) secara umum sedang lemah karena berbagai
pertikaian pada tahun 1830an maka lahir lah gerakan baru, terutama bagi
gereja-gereja protestan salah satunya gereja Adventis 1831.[10]
Sehingga hal tersebut diangkat kembali
dalam sebuah gerakan yang terorganisir yang disebut Adventis oleh William
Miller yaitu seorang pengkhotbah di gereja baptis. Atas dasar penafsirannya
terhadap Daniel 8:14 Miller meramalkan kedatangan Yesus kedua kali akan terjadi
pada tanngal 22 oktober 1843 atau 1844. Aliran ini dikenal dengan aturan dan
ketaatan akan Taurat, yang hamper sama ketaatannya dengan Agama Yahudi.[11]
Banyak Orang yang mulai mempersiapkan dirinya untuk kedatangan Tuhan, ketika
tahun 1843 Tuhan tidak datang, kemudian perhitungan Miller dikoreksi dan di
etapkan tahun 1844, akan tetapi pada saat itu Tuhan tidak datang juga dan
gerekan Adventis mengalami kekecewaan besar, Miller mengakui kesalahannya untuk
tidak menantikan kedatangan Tuhan tetapi tetap juga memperhitungkan tanggalnya.
Banyak yang meninggalkan gereja Adventis, akan tetapi sebahagian kecil
pengikutnya tetap bertahan dan tetap mencari bermacam-macam alasan mengapa
kristus tidak datan, antara dikatakan bahwa penundaan kedatangan ini merupakan
percobaan bagi orang-orang yang percaya. Gereja mulai mengucilkan mereka yang
mulai tidak meninggalkan gerakan adventis termasuk Miller, sehingga mulai
dibentuk gereja-gereja Adventis, yang tetap menantikan Tuhan dalam waktu dekat,
tapi tanpa menetapkan tanggalnya.[12]
Salah satu gereja Adventis ialah: Gereja Krsiten Advent, Gereja Masehi Advent
Hari Ke-Tujuh atau sobatis yang menganggap dosa besar membuat hari minggu/ hari
pertama menjadi hari istirahat sebagai ganti hari sabat, dan yang menjadi pusat
perhatiannya ialah eskatologi yaitu ajaran-ajaran tentang “hal-hal yang
terakhir” pristiwa di sekitar datangnya kembali Yesus kristus.[13]
Gerakan Adventis ini semula berwujud dalam
persekutuan yang Informal, dan namanya pun belum ada yang pasti. Namun sejak
tahun 1855 mereka sudah menetapkan semacam kantor pusat mereka di Battle Creek,
mechigan dan Ellen semakin memegang kepemimpinan, termasuk dalam perumusan
ajaran. Sehingga hamper semua aspek kepercayaan dan aktivitas persekutuan ini
didiorong dan diilhami oleh penglihatan atau pengalaman pribadi Ellen.[14]
Dalam Adventis juga terdapat banyak gereja, namun ada dua gereja yang terbesar
yaitu:
1.
Gereja
Krsiten Advent
Gereja
Adventis ini semula terwujud dalam persekutuan yang informal, dan namanya pun
belum ada yang pasti. Namun sejak tahun 1853. Yang ternyata pada tahun ini juga
tidak terjadi apa-apa. Meskipun demikian, mereka tetap memisahkan diri sendiri
dan mendirikan gereja sendiri dengan nama Gereja advent yaitu pada 6 November
1861 di Worcester, Amerika Serikat, mereka tetap mengikuti pemikiran Miller,
yang tidak bertahan pada perhitungan tanggal yang salah tersebut. Mereka tetap
menantikan kedatangan Yesus dalam waktu dekat namun tidak menentukan tanggalnya
lagi.[15]
Ada perbedaan ajaran ini dengan ajaran protestan yang lainnya terletak pada
ajaran manusia pada hakikatnya tidak binasa dan orang-orang yang telah mati
akan tidur dalam kubur sampai kebangkitan pada kristus kembali.[16]
Mereka menolak baptisan kanak-kanak dan baptisan percikan mereka mmeperhatikan
rupa-rupa mengenai pantangan makanan, semua naggota mengurbankan sepersepul
pendapatannya, organisasi, urusan keuangan, propaganda, dan kolportasi
(penjualan kitab). Adventis diatur dengan rapid an dijalankan dengan gembira.[17]
2.
Gereja
Masehi Advent Hari Ke-Tujuh
Awalnya
tanggal 1 Oktober 1860 nama Adventis-Hari-Ketujuh atau Sabbatis diresmikan dan
pada tahun 1863 diselenggarakan konfensi umum yang pertama. Sejak tahun 1903
hingga kini kantor pusatnya berlokasi di Takoma Park, yang kemudian disusunlah
strategi perkembangan dan penyebarluasan jaringan gerakan dan gereja ini
keseluruh dunia. Bersamaan dengan itu dikembangkan juga berbagai karya
kebijakan: persekolahan, Rumah Sakit, pemberantasan perbudakan dan sebagainya.
Semuanya didukung oleh pengembangan bidang Literature: buku, ajalah, traktat
dan sebaginya bahkan juga ada siaran radio dan televise. Gereja ini telah
menyebar luas, sebelum tahun 1890 gereja ini sudah menyebrang keluar AS dan
hingga 1900 sudah sampai ke amerika selatan, India, Jepang, dan Asia Tenggara,
termasuk Indonesia.[18]
1.4.Perkembangan
dan Perluasan Gereja Adventis
Gerekan
Adventis ini semula terwujud dalam persekutuan yang informal, dan namanya pun
belum ada yang pasti. Namun sejak 1855 mereka sudah menetapkan semacam kantor
pusat mereka di Battle Creek, Michigan dan Ellen semakin memagang kepemimpinan,
termasuk dalam perumusan ajaran. Hampir setiap aspek kepercayaan dan aktivitas
persekutuan ini didorong dan diilhami oleh penglihatan ataupun fatwa Ny. Ellen
G. White (Hoekema 1969:97). Pada tanggal 1 Oktober 1860 diselenggarakan
Konferensi Umum yang pertama. Sejak tahun 1903 (hingga kini) kantor pusatnya
berlokasi di Takoma Park, Washington DC.
Dari
Battle Creek dan Washington DC disusunlah strategi pengembangan dan
penyerbarluasan jaringan gerekan dan gereja ini ke seluruh dunia. Bersamaan dengan
itu dikembangakan juga berbagai karya kebajikan: persekolahan, rumah sakit,
pemberantasan perbudakan dan sebagainya. Semua ini didukung oleh pengembangan
di bidang literatur: buku, majalah, traktat dan sebagainya; bahkan belakangan
juga siran Radio (Voice Of Prophey)
dan telivisi (Faith of Today). Pada
dasawarsa 1880-an gereja ini sudah tersebar ke kawasan selatan AS, kendati di
sana banyak warganya didenda, dipenjarakan atau dikenakan kerja paksa karena
dinyatakan melanggar undang-undang hari Minggu. Sebelum 1890 gereja ini sudah
menyeberang ke luar AS, dan hingga 1900 sudah sampai ke Amerika Selatan, India,
Jepang dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.[19]
1.5.Sistem
Organisasi Serta Pembinaan Pelayanan dan Warga
Pemerintahan
atau kepengurusan Gereja Adventis mengenal sistem perwakilan. Maisng-masing
jemaat mengurus diri sendiri melalui jabatannya yang mencakupi rohaniwan dan
warga gereja. Para pelayan lokal: Penatua, diakon/es dan pemimpin lainnya
dipilih oleh jemaat. Pejabat-pejabat di wilyah geografis tertentu dipilih
sebagai perwakilan di konferensi dan adan perwakilan ini mempunyai tanggung
jawab mengurusi gereja dan karya penginjilan di wilayahnya. Sedangkan pekerjaan
yang mencakup wilayah yang lebih luas ditangani oleh badan yang lebih tinggi
berskala nasional, yaitu sidang raya yang berlangsung sekali empat tahun, di
mana dipilih penguruh Am Uni. Pengurus Am Uni ini kemudian mengutus
wakil-wakilnya ke sidang yang lebih tinggi, yaitu sidang divisi pada tingkat
regional atau benua, dan General
Conference di Washington, yang merupakan badan tertinggi di gereja ini.
Setiap
unit pelayanan, kecuali di jemaat lokal, memilih pejabat penuh waktu untuk
berbagi tugas gerejawi. Pendeta-pendetannya adalah tamatan seminari atau college Adventis dan ditahbiskan setelah
dua tahun atau lebih masa persiapan. Sama seperti di banyak gereja lain,
pendeta yang sudah ditahbiskanlah yang berwewenang melayankan Baptisan,
Perjamuan Kudus dan pemberkatan nikah. Berkat pengajaran dan pembinaan
intensif, warga (apalagi rohaniwan) Gereja Advent ini sangat terkenal dengan
keteguhan dan semangat mereka memagang ajaran gerejanya maupun melaksanakan
pengijilan (dalam arti menyebarluaskan ajaran gerejanya).[20]
1.6.Tokoh-tokoh
Adventis
2.6.1.
William
Miller (1782-1849)
William
Wilmer dilahirkan pada tahun 1782 di pittsfiled, massachussets, Amerika
Selatan. Ia dibesarkan dalam lingkungan yang sangat religius di Low Hampton, di
timur Laut Negara bagian new york. Ayahnya adalah seseorang tentara yang ikut
berperang dalam perang kemerdekaan Amerika.
Pada
masa mudanya ia sangat gemar membaca buku dan mengembangkan metode belajar
sendiri. Ia seorang anak yang cerdas. Setelah menikah, miller menetap di
Poultney selama beberapa tahun. Miller menjadi penganut deisme. Kemudian dia
menjadi tentara dan ikut dalam perang Amerika-Inggris (1812-1814) yang
dimenangkan oleh Amerika. Dengan kemenangan ini militer yakin bahwa Tuhan Allah
berpihak kepada Amerika. Kemudian ia keluar dari dinas ketentaraan dan mejadi
petani.
Kini
miller bergabung dengan gereja Baptis dan meninggalkan aliran deisme, namun
belum menjadi anggota penuh. Ia mengalami pergumulan berat, yaitu tentang
kesulitan dan penderitaan manusia. Pada tahun 1816 ia bertobat dan menjadi
anggota penuh gereja baptis serta menekuni Alkitab. Setelah mempelajari
Alkitab, dua tahun lamanya ia menyatakan bahwa advent kedua bersifat
pramilenial, bukan pascamilenial. Penemuan ini didasarkan pada penelitiannya
terhadap Daniel 8:14 dan 9:24. Ia mnegartikan 2300 hari dalam kitab Daniel dan
sama dengan 2300 tahun, dan tempat kudus yang dimaksudkan adalah dunia ini dan
pembersihan akan berlangsung pada waktu kedatangan kristus. Titik awal
perhitungannya diambil dari Daniel 9:24. Tujuh puluh kali tujuh sama dengan 490
tahun dan itu berlangsung sebelum kristus naik ke surge. Dengan demikian titik
awalnya adalah tahun 457 SM, bertetapan dengan pemerintahan Artaxerxes untuk
pembangunan kembali Bait Allah di Yerusalem. Masa akhir dari masa 2300 itu
berarti hari Advent yang kedua, yaitu 2300 dikurangi 457 sama dengan 1843.
Maka
miller menyimpulkan bahwa kristus akan datang kembali pada tahun 1843 atau
paling lambat 1844. Penemuannya terjadi pada tahun 1818, tetapi ia belum berani
menyebarkan hasilya. Baru tahun 1823 miller sangat yakin akan penemuannya dan
memberitakan kepada orang-orang dekatnnya, sanak keluarganya dan orang
perdesaan saja. Tahun 1831 Miller merasakan desakan batin yang luar biasa
sehingga ia memberitahukan penemuannya kepada umum. Kemudian miller diundang
oleh gereja Baptis di Dresden untuk berkhotbah tentang temuannya dan
mengakobatkan terjaidnya kebangunan rohani. Banyak jemaat baru yang berdiri.
Miller di undang kemana-mana untuk berkhotbah tentang kedatangan kristus yang
kedua kalinya sampai tahun 1844. Penemuannya dipublikasikan secara luas melalui
surat kabar, majalah dan buku-buku.
Pengikut
willmer makin banyak, lalu tterbentuklah jemaat yang diberi nama jemaat Advent.
Tahun 1843 berlalu tanpa suatu kejadian yang berarti. Miller menulis dalam
majalah sings of times ( tanda-tanda
zaman) pada 4 februari 1844 parousa akan
terjadi antara 21 maret 1843 dan 21 1844. Akibatnya, banyak orang yang
meninggalkan pekerjaan, menjual harta benda dan membagi-bagikan kepada orang
miskin, lalu berkumpul dikemah-kemah untuk menantikan kedatangan Tuhan Yesus. Namun waktu yang ditentukan oleh
willmer berlalu tanpa kejadian apapun. Banyak pengikutnya yang kecewa dan
mengundurkan diri.
Miller
sendiri kecewa dan mengakui kesalahannya. Ia tidak mau lagi menentukan kapan
kristus kembali, tetapi diantara pengikutnya ada yang menyatakan bahwa
kedatangan kristus ditunda hingga 22 oktober 1844. Sebenarnya millmer enggan
menerima perhitungan itu. Namun karena desakan pengikutnya masih setia
kepadanya, sehingga ia menyebarluaskannya. Pada 22 oktober banyak orang
berkumpul di kemah—kemah dan dilapangan terbuka di Rochester, New York, dengan
mengenakan jubah dan memandang ke langit menantikan kedatangan kristus. Namun
hari itu berlalu tanpa sesuatupun terjadi. Miller kembali mengakui kesalahannya
dan tidak mau lagi berbuat keslaahan yang sama, tetapi ia tetap mendasarkan
Yesus akan segera kembali. Ia terus berkhotbah tentang kristus yang akan segera
datang sampai ia meninggal pada 20 Desember 1849. Miller dipandang sebagai pelopor dan pendiri Gereja
advent.[21]
2.6.2.
Josep
Bates (1792-1872)
Sementara
penafsiran Hiram Edson atas pemberhasilan bait suci Allah menjadi semakin
popular, tumbuh pula satu kelompok dan kekayaan baru lagi, the sabbararian Adventis, yang terutama dipelopori oleh seorang
mantan nahkoda, josep Bates (1719-1872) dari New Bedfoard, Massaachusertts.
Sependapat dengan Edson, ia menekankan bahwa hari perhentian dan peribadahannya
adalah hari sabat (sabtu sesuai dengan titah keempat dalam dasa titah).
Bersamaan itu ditekankan pula pentingnya menjaga kesucian hidup lewat berbagai
penerapan larangan dan pantangan bersumpah, mencuci pada hari sabat, merokok
atau bersugi, minum Alkohol, the manis dan kopi, dan juga makan daging dari
binatang yang menurut Pl termasuk najis, mislnya, babi, udang, kepiting, dan
sebagainya, apalagi yang mengandung darah. Kelak pemahaman ini juga ditampung
dalam ajaran praktik Gereja Advent hari ketujuh dengan memperkuat alasannya
ialah umat kristiani harus menjaga kesucian tubuhnya sebagai bait Allah atau
Bait Roh Kudus. Dengan demikian bertambah pula lah satu lagi pemahaman atas
arti “Pembersih Bait Suci”[22]
2.6.3.
Hiram
Esdon (1806-1882)
Ternyata
bersamaan dengan Miller masih cukup banyak yang tetap yakin bahwa kristus akan
segera datang dan akhir dunia lama segera tiba. Mesti ada penjelasan baru,
kenapa kristus tak datang pada tanggal 22 Oktober 1844. Salah seorang pemimpin
yang tampil mengatasi kevakuman itu sekaligus memberi penjelasan baru adalah
Hiram Edson (1806-1882). Berdasarkan pergumulannya yang intensif sejak hari
kedewasaan Agung itu, maupun berdasarkan pendapat penganut Advent yang
ditemukan sebelumnya dengan mengacu pada wahyu 11:19 ia berkesimpulan bahwa
tanggal 22 oktober 1844 itu kristus memang sudah mulai bertindak tapi bukan
turun kembali kedunia melaikan memasuki untuk pertama kalinya Ruangan kedua dari Bait Allah adalah surge,
disitulah ia mulai babak kedua pelayanan-Nya, yang memang perlu dan harus,
sebelum Advent kedua ke bumi namun tidak pasti berapa lama. Jadi satu pihak
kaum Adventis mengakui bahwa perhitungan miller banyak yang tepat, tetapi kliru
menafsirkan ‘Bait suci Allah’ itu sebagai bumi ini, sehingga kliru juga
menentukkan tanggal yang tepat dari Advent kedua. Masih ada satu persoalan
siapakah yang layak diselidiki dan dipertimbangkan oleh Kristus, untuk beroleh
keselamatan dan memasuki kota sorgawi. Sempat ada pendapat bahwa yang dapat
dipertimbangkan hanyalah mereka yang sbeelum 22 Oktober 1844 sudah percaya akan
akan kesegeraan kedatangan Kristus itu. Tetapi belakangan sejak Ellen menyatakan
bahwa masih terbuka baik mereka yang percaya setelah itu, karena ternyata masih
banyak orang yang menerima pandangan kaum Adventis serta merindukan
keselamatan.[23]
2.6.4.
Ellen
Gould Harmon White (1827-1915)
Ellen
adalah seorang tokoh printis dan pendiri Adventis yang tersebar di anatar
William Miller, Hiram Edson, dan Josep Bates. Ellen dilahirkan di Gorham,
Amerika Serikat, pada Tahun 1827, namun dibesarkan di Portland. Ayahnya adalah
anggota Gereja Methodist, sewaktu kecil Ellen dapat misubah, yaitu terkena
lemparan batu sehingga hidungnya rusak dan kemungkinan geger otak. Selama tiga
minggu ia tidak sadar. Sekalipun telah sembuh, ia sering kali jatuh pingsan dan
sesak nafas. Ellem menjadi orang yang tertekan jiwanya. Umumnya waktu itu baru
Sembilan tahun. Pada umur 12 tahun, Ellen mencoba bersekolah lagi, namun karena
keseringan sakit ia terpaksa diajar orang tuanya dirumah.
Ellen bertobat ketika
Miller berkhotbah di Gereja Methodis, Portland. Ia pun dibaptis pada tanggal 26
juni 1842. Ketika millier berkhotbah untuk kedua kalinya disana, orang tua nya
serta sanak keluarganya menyatakan diri menganut ajaran Miller. Mereka keluar
dari gereja Methodis dan menjadi pengikut Miller.
Kedatangan
kristus yang dinyatakan akan terjadi pada tanggal 22 oktober 1844, dipersiapkan
oleh Ellen dengan berdoa secara bersungguh-sungguh. Namun hari itu berlalu
begitu saja. Ellen sangat kecewa, tetapi ia percaya kedatangan yesus sudah
dekat. Pada bulan desember 1844, Ellen bersama empat wanita lainnya berdoa
bersama. Sewaktu bersama, Ellen mendapat pengliatan yang pertama. Menurut
kesaksiannya, roh kudus menimpanya dan ia dibawa naik dari bumi dengan
diselubungi oleh cahaya. Ada sebuah lorong dari langit ke bumi dan orang
Advents berjalan menuju surga. Ada yang jatuh dalam perjalananya, namun
terdapat 144,000 orang yang tiba di depan pintu gerbang sorga. Kristus
memberkati mereka dan membuka pintu sorga. Mereka masuk kedalam dan kepada
mereka diberikan kecapi emas. Mereka duduk di bawah pohon kehidupan dan
memandang kemulian sorgawi. Kemudian ada malaikat yang menyuruh Ellen kembali
ke bumi untuk memberitakan apa yang diwahyukan kepadanya.
Ellen
menceritakan penglihatan ini kepada kelompok Millerit. Mereka memandang Ellen
sebgaia terang Allah. Setelah penglihatan yang pertama, ellenterus mendapatkan
penglihatan berulang-ulang. Pada tanggal 3 April 1847 ellen mendapat
penglihatan yang penting bagi Adventis, Ellen melihat sepuluh hokum taurat yag tertulis
di atas dua papan batu. Hokum yang keempat (Kuduskanlah Hari Sabat) dikelilingi
oleh cahaya yang sanagt istimewa. Ellen menyimpulkan bahwa Tuhan Allah tidak
pernha mengubah hari sabat. Gereja telah keliru dnegan menguduskan hari minggu
sebagai hari sabat. Menurut para pengikutmya, Ellen memperoleh
sekurang-kurangnya 2000 penglihatan. Penglihatan itu diperoleh apabila kondisi
badannya lemah dan tidak sadarkan diri.
Berdasarkan
penugasan dan penglihatan pertama, Ellen berkeliling untuk berkhotbah tentang
apa yang dilihatnya. Dalam perjalanan inilah Ellen bertemu dengan James White,
seorang pengkhotbah Adventis, yang kemudian menikahinya pada tanggal 30 Agustus
1846. Keduanya berkhotbah berkeliling dan bertemu joseph bates serta Hiram
Edson. Ketiganya bersatu membentuk gereja yang baru.
Ellen adalah seorang
wanita yang cerdas. Ia adalah penulis yang amat prosduktif. Tak kurang dari 60
judul dan 4600 artikel ditulisnyaa. Pada tahun 1855 gereja Adventis membuka
kantornya di battle Creek, Machigan. Pada tanggal 1 oktober 1860 kantor yang
dinamai The Seve Day Adventis itu diresmikan. Tahun 1860 diadakan konfensi yang
pertama. Ellen meninggal pada tahun 1915. [24]
2.7.
Pengakuan
Iman Advent
1.
Kitab suci , baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru , adalah
Friman Allah yang tertulis, yang diberikan oleh ilham ilahi melalui orang-orang
kudus Allah, yang berbicara dan menulis pada waktu mereka digerakkan oleh Roh
Kudus .
2.
Ada satu Allah : Bapa, Anak, dan Roh Kudus , suatu kesatuan dari
tiga pribadi kekekalan
3.
Allah Bapa yang kekal adalah
pencipta, sumber pemelihara dan penguasa atas seluruh ciptaan
4.
Anak Allah yang kekal menjelma
menjadi Manusia menjadi Yesus Kristus
5.
Alllah Roh yang Kekal bekerja
bersama Bapa dan Anak dalam pnciptaanpenjelmaan dan penebusan
6.
Allah adalah pencipta adalah
pencipta segala sesuatu dan dalam kitab Suci ia telah menyingkapkan cerita yang
sebenarnya tentang kegiatan penciptaan yang telah dilakukannya.
7.
Lelaki dan Perempuan diciptakan
dalam rupa Allah dengan kepribadian kuasa dan kebebasan untuk berpikir dan
bertindak
8.
Sekarang seluruh umat manusia
sedang terlibat dalam suatu pertentangan besar antara Kristus dan setan
dalam hal sifat Allah, hokum-Nya, dan kuasa-Nya atas semesta alam
9.
Dalam kehidupan, penderitaan,
kematian, dan kebangkitan Kristus yang menuruti kehendak Allah secara sempurna.
10.
Dalam kasih dan
pengampunan yang tak terbatas, Allah telah membuat Kristus yang tak
mengenal dosa demi kita, agar di dalam Dia kita dapat dijadikan kebenaran
Allah.
11.
Oleh kematian-Nya di salib,
Yesus menang atas kekuatan-kekuatan kejahatan
12.
Jemaat adalah perhimpunan
orang-orang percaya yang mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat
13.
Gereja sedunia terdiri dari
semua orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, tetapi pada zaman
akhir waktu kejahatan merajalela, sekelompok umat sisa telah dipanggil untuk
memlihara hukum Allah dan iman kepada Yesus
14.
Gereja adalah satu tubuh dengan
banyak anggota, yang telah dipanggil dari semua bangsa, suku, bahasa, dan kaum
15.
Dengan baptisan kita mengakui
iman akan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, serta bersaksi tentang
kematian kita terhadap dosa dan tujuan kita untuk berjalan dalam hidup yang
baru
16.
Perjamuan Kudus adalah
mengambil bagian dalam lambang tubuh dan darah Yesus sebagai penyataan iman di
dalam Dia, Tuhan dan Juruselamat kita
17.
Kepada semua anggota jemaat-Nya
disegala zaman Allah memberikan karunia rohani yang harus digunakan oleh setiap
anggota dalam pelayanan kasih demi kebaikan jemaat dan umat manusia.
18.
Salah satu karunia Roh Kudus
adalah karunia nubuat
19.
Prinsip-prinsip besar hokum
Allah diwujudkan dalam sepuluh hokum dan digambarkan dalam kehidupan Kristus
20.
Setelah enam hari penciptaan,
penciptaan yang penuh kebaikan itu berhenti pada hari yang ketujuh dan
menetapkan Sabat sebagai tanda peringatan Penciptaan bagi seluruh bangsa.
21.
Kita adalah para penatalayan
Allah, yang Dia percayakan dengan waktu dan kesempatan, kesanggupan, dan harta,
dan berkat-berkat bumi, serta segala sumber dayanya
22.
Kita dipanggil untuk menjadi
orang-orang saleh yang berpikir, merasa dan bertindak sesuai dengan
prinsip-prinsip sorga
23.
Pernikahan ditetapkan Allah di
taman Eden dan ditegaskan oleh Yesus sebagai persatuan seumur hidup antara
seorang pria dan wanita dalam kebersamaan yang penuh kasih
24.
Ada bait di Sorga, yaitu
Bait Suci sejati yang didirikan oleh Tuhan, bukan oleh manusia
25.
Kedatangan Kristus kedua kali
adalah harapan mulia jemaat, yaitu puncak agung Injil itu.
26.
Upah dosa adalah maut. Tetapi
Allah, yang adalah kekal, akan mengaruniakan hidup kekal bagi umat tebusan-Nya
27.
Milenium adalah masa seribu
tahun pemerintahan Kristus dengan orang-orang kudus-Nya di Sorga, yaitu waktu
diantara kebangkita pertama dan kedua
28.
Di bumi yang baru, dimana orang
benar tinggal Allah akan menyediakan rumah kekal untuk umat tebusan dan suatu
lingkungan yang senmpurna bagi kehidupan, kasih, kebahagiaan dan pelajaran yang
kekal akan kehadiran-Nya.[25]
2.8.
Sejarah
Gereja Advent di Indonesia
Gerakan
Adventis pertama kali masukke Indonesia pada tahun 1900. Seorang pendeta
Metodis Amerika bernama R.W. Munson, yang telah bekerja di Birma dan di
Singapura, masuk Adventis setelah sembuhnya penyakitnya dalam sebuah rumah
sakit Adventis di Amerika. Atas permintaanya ia menjadi utusan Adventis di Asia
Tenggara, lalu pada tahun 1900 ia menetap di Padang. Dari Padang ajaran
Adventis dibawa ke Tanah Batak oleh Immanuel Siregar, putera orang Batak yang
pertama masuk Kristen pada tahun 1861. Karena di Padang Munson mengalami perlawanan
sengit, ia pindah ke Sumutra Utara dan pada tahun 1904 membuka pekerjaan di
kota Medan.
Di
pulau Jawa, Adventisme pertama kali disebarkan oleh misionaris dari Australia,
antara lain “Sister” Petra Tunheim (1906, Surabaya) Pada tahun 1912, Sumberwekas
(Jatim) dan di Jakarta (Salemba). Sister Tunheim menjadi superintenden karya pI
Adventis di Jawa Barat. Pada masa itu, pemerintah Belanda masih melarang pI
ganda, sehingga upaya membuka karya pI di Sukabumi dan di Bandung gagal Pada
masa permulaan itu sudah ada juga sebuah majalah bernama “Oetoesan Kebenaran
Melajoe” (sejak 1917: “Pertandaan Zaman”). Kemudian, Gereja Advent masuk ke
Minahasa (S. Rantung dan seorang pemuda Sunda bernama M.E. Diredja, pembaptisan
pertama 1921), Maluku (P. Pietersz, seorang mantan tentara asal Sapura yang
telah menjadi guru Injil Adventis di Jawa; pembaptisan pertama 1922), Tapunuli
(1921, dengan tidak menghiraukan larangan oleh pemrintah Hindia Belanda),
Lampung (1926), dan Kalimantan Pekerjaan di Wilayah Indonesia maju begitu
pesat, Sehingga pada tahun 1929 wilayah dilepaskan dari Malayan Union (Uni
Malaka) dan diangkat menjadi “Union” tersendiri. Pada tahun itu juga dibuka
sekolah pendidikan di Cimindi, Bandung, guna mendidik penginjil-penginjil Pada
masa itu jumlah pengikut di Indonesia sudah hampir 3.000 orang. Mereka ini
kebanyakan orang yang sebelumnya sudah masuk Kristen, dari golongan Tionghoa,
Indo-Eropa, dan dari suku-suku yang sudah dikristenkan, seperti Batak,
Minahasa, dan Ambon. Dalam tahun 1930-an, pemerintah Hindia Belanda memang
tidak menghalangi lagi pekerjaan Adventis, sesuai dengan kebijakan umum yang
diikutinya dalam tahun-tahun itu. Pada masa Perang Dunia II, para utusan luar
negeri (Jerman, Belanda, Amerika) dan jemaat-jemaat mengalami kesulitan yang serupa
dengan yang dialami gereja-gereja lain; di antara utusan-utusan luar negeri itu
ada yang meningga dalam kamp tahanan. Sesudah perang, kegiatan Advent meluas
keseluruh pelosok Indonesia, khususnya ke daerah-daerah tempat agam Kristen
sudah terkenal. Karena Gereja Advent sangat mementingkan pendidikan umum, di
Indonesia terdapat jaringan sekolah Adventis sampai dengan tingkat Universitas.
Pertumbuhan Uni Indonesia dibagi mejadi Uni Indonesia Barat dan Indonesia Timur
(1964). Mulai tahun 1970 kedua Uni ini dipimpin seorang Indonesia.[26]
2.9.
Tata
Ibadah
Ibadah gereja tiap pekan dilakukan
pada hari Sabtu, biasanya dimulai dengan acara Sabat Sekolah yang
merupakan waktu untuk belajar Alkitab dalam kelompok kecil.
Gereja Advent menggunakan penuntun "Pelajaran Sekolah Sabat" yang
berkaitan dengan pendalaman Alkitab atau doktrin tertentu setiap triwulan. Pada
saat yang sama pertemuan yang tersisah disediakan untuk anak-anak dan remaja
sesuai dengan kelompok masing-masing (mirip dengan sekolah Minggu di
gereja kristen lainnya). Setelah Acara Sekolah Sabat, jemaat bergabung bersama
lagi untuk kebaktian umum seperti ibadah Protestan Evangelikal lainnya,
dengan khotbah sebagai
pusat ibadah. Ibadah dengan bernyanyi, pembacaan Alkitab, doa dan persembahan, termasuk persepuluhan (atau
pengumpulan uang), adalah ibadah standar lainnya. Selain ibadah pada hari
Sabtu, beberapa gereja-gereja lokal juga menyelenggarakan ibadah tengah pekan
pada petang hari Rabu, dan ibadah buka Sabat pada petang hari Jumat.[27]
2.10. Sifat Istimewa Adventis
Sifat istimewa yang
dimiliki ialah:
1. Mereka
percaya bahwa sesudah mati, tubuh dan jiwa manusia tidur sampai pada hari
kebangkitan.
2. Kristus
membangun kerajaan seribu tahun didalam surge sebelum hari kiamat yang akhir.
3. Semua
orang yang tidak pecaya akan ditiadakan.
4. Mereka
menolak baptisan anak dan baptisan percik.
5. Mereka
memperhatikan rupa-rupa pantangan mengenai makanan, minuman dan merokok.
6. Semua
anggota mengurbankan persepuluhan pendapatnya
7. Organisasi,
urusan keuangan, propaganda dan kolportasi (penjualan kitab) Adventis diatur
dengan rapid an dijalankan dengan gembira.[28]
Perayaan
hari sabtu sesuai dengan Hukum Tuhan titah ke-4, bagi mereka hokum Allah yang
utama dan perayaan hari minggu merupakan dosa gereja yang terberat.[29]
Inti dari pusat peribadatan umat Advent adalah Yesus Kristus, dialah alas
kepercayaan mereka. Dialah landasan mereka, semua yang mereka percayai, semua
yang mereka ajarkan, semua yang mereka harapkan terpusat didalam dia. Kata hari
ketujuh menunjuk kepada hari sabat hari ketujuh sesuai bunyi hokum keempat
dalam sepuluh hukum Allah, dan Adventis menunjuk kepada kepercayaan bahwa yesus
kristus segera akan datang ke dunia menjemput umat yang mencintai Nya dan yang
dicintai Nya.[30]
II.
Kesimpulan
Gereja
Advent adalah gereja penantian hari kedatangan Yesus kedua kalinya, gereja
Advent tidak mengakui adanya baptisan anak-anak, mereka dibaptis setelah mereka
mengetahui tentang yang baik dan yang buruk, dan gereja Advent beribadah pada
hari sabat dan sangat menentang peribadahan pada hari minggu, karena mereka
sangat menekankan hukum Tuhan yang ke-4. Gereja Advent sangat menekankan
tentang kekudusan tubuh karena tubuh adalah Bait Allah, sehingga mereka sangat
menjaga tubuh dari dosa, mereka melarang segala hal yang dapat merusak tubuh
seperti, merokok, minum-minuma keras, minum teh manis, minum kopi. Jemaat yang
bergabung dalam gereja Advent haruslah dibaptis.
III.
Daftar
Pustaka
SJ
Adolf Heuken, Ensiklopedia Gereja Jilid
A-B, Jakarta: Yayaysan Cipta Loka Caraka, 2004 .
Antroposentris
Adalah manusia sebgaai pusat kenyataan dan pemeraksara keselamatan dirinya dan
penguasaan alam semesta.
Jonge
Christian De, Gereja Mencari Jawab,
Jakarta : BPK-GM, 2013.
Wellem
F. D., Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh
dalam Sejarah Gereja,Jakarta : BPK- GM, 1987.
Berkhof
H. &H. Enklar, Sejarah Gereja,Jakarta
:BPK-GM,2013.
Napal
Henk ten, Kamus Teologi, Jakarta:BPK
Gunung Mulia , 2012.
Abineno
J.L.CH. pemberitaan firman pada hari-hari
raya gerejawi ,Jakaarta: GM, 1985.
Aritonang
Jan S. berbagai Aliran di Dunia dan
sekitar Gereja, Jakarta : BPK-GM, 1995.
S
Jonas. Sejarah Gereja Umum, Yogyajarta:
Andi 2014.
Van
den End Th. & J. Weitjens, Ragi
Cerita 2, Jakarta: Gunung Mulia, 2015.
Lemp
Walter, Benih Yang Tumbuh XII,
Jakarta : Satya Wacana,1976.
Poerwadarminta
WJS, KBBI, Jakarta: BPK-GM 2007.
Sumber
lain :
http://anak-anaktangga.blogspot.com.
https://id.wikipedia.org/wiki/Ajaran_Gereja_Masehi_Advent_Hari_Ketujuh#Tata_Ibadah.
[1]
Adolf Heuken SJ, Ensiklopedia Gereja
Jilid A-B, (Jakarta: Yayaysan Cipta Loka Caraka, 2004 ), 25
[2]
J.L.CH. Abineno pemberitaan firman pada
hari-hari raya gerejawi (Jkaarta: GM, 1985), 7
[3]
WJS Poerwadarminta, KBBI, (Jakarta: BPK-GM 2007), 10
[4]F.D.Wellen,
Kamus Sejarah Gereja, (Jakarta:BPK
Gunung Mulia, 1995,) 4
[5]
Henk ten Napal, Kmus Teologi,
(Jakarta:BPK Gunung Mulia , 2012),20
[6]
Adolf Heuken SJ, Ensiklopedia Gereja
Jilid A-B, (Jakarta: Yayaysan Cipta Loka Caraka, 2004), 25
[7]https://www.google.com/search?q=logo+advent&safe=strict&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=vmbj6tK4qgUkMM%253A%252CsgPO9-BRsewsSM%252C_&vet=1&usg=AI4_-kRH-acRr8K6oBdO5mFMQQ5dVWgQiQ&sa=X&ved=2ahUKEwigy_fCk-rlAhWDf30KHaHUCXYQ9QEwCXoECAcQFg#imgrc=vmbj6tK4qgUkMM:&vet=1
[8]
Jonas. S. Sejarah Gereja Umum, (Yogyajarta:
Andi 2014), 399
[9]
Antroposentris Adalah manusia sebgaai pusat kenyataan dan pemeraksara
keselamatan dirinya dan penguasaan alam semesta.
[10]
Jan S. Aritonang, berbagai Aliran di
Dunia dan sekitar Gereja, ( Jakarta : BPK-GM, 1995), 291-294.
[11]
Jonar. S. Sejarah Gereja Umum, (Yogyajarta:
Andi 2014), 399.
[12]
Christian De Jonge, Gereja Mencari Jawab,(
Jakarta : BPK-GM, 2013), 54.
[13]
Thomas Van Den End, Harta Dalam Bejana,(
Jakarta :BPK-Gm, 2015), 355.
[14]
Jan S. Aritonang, berbagai Aliran di
Dunia dan sekitar Gereja,305-306.
[15]
De Jonge Christian, Gereja Mencari Jawab,(
Jakarta : BPK-GM, 2013), 55.
[16]
F. D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja,
7.
[17]
H. Berkhof &H. Enklar, Sejarah
Gereja,( Jakarta :BPK-GM,2013),330.
[18]
Jan S. Aritonang, berbagai Aliran di
Dunia dan sekitar Gereja,306.
[19]
Jan S. Aritonang, Berbagi Aliran Didalam
dan Sekitar Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia), 305-306
[20]
Jan S. Aritonang, Berbagi Aliran Didalam
dan Sekitar Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia), 306-307
[21]
F. D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat
Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Gereja (Jakarta : BPK- GM, 1987) 134-135.
[22]
Jan S. Aritonang, berbagai Aliran di
Dunia dan sekitar Gereja, 303-304.
[23]Jan
S. Aritonang, berbagai Aliran di Dunia
dan sekitar Gereja,299-300.
[24]
F. D. Wellem, Riwayat Hidup Singkat
Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Gereja (Jakarta : BPK- GM, 1987), 189-190.
[25]http://anak-anaktangga.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 16 November 2020, pukul 16.21.
[26]
Th. Van den End & J. Weitjens, Ragi
Cerita 2, (Jakarta: Gunung Mulia, 2015), 294-295
[27] https://id.wikipedia.org/wiki/Ajaran_Gereja_Masehi_Advent_Hari_Ketujuh#Tata_Ibadah.
Diakses pada tanggal 16 November 2020, pukul 15. 30.
[28]
H. Berkhof &H. Enklar, Sejarah
Gereja,( Jakarta :BPK-GM,2013), 330.
[29]Thomas
Van Den End, Harta Dalam Bejana,(
Jakarta :BPK-Gm, 2015), 355.
[30]
Walter Lemp, Benih Yang Tumbuh XII,
(Jakarta : Satya Wacana,1976),314-316.
Post a Comment