Belajar Dari Seorang Petani
“Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama
menikmati hasil usahanya.” 2 Timotius 2:6
Rasul Paulus juga menasihati kita untuk belajar dari
kehidupan seorang petani, seorang yang bekerja di bidang pertanian (sawah,
ladang) yang melakukan pengelolaan tanah dan menabur benih tanaman dengan
harapan benih itu tumbuh dan menghasilkan buah untuk dikonsumsi sendiri ataupun
dijual kepada orang lain.
Salah satu karakter petani yang patut dicontoh adalah
kerja keras! Ia bekerja tanpa mengenal lelah mulai dari pagi sampai petang,
tidak peduli dengan panas terik maupun hujan. Petani yang bekerja di sawah atau
ladang tak langsung menuai, ia harus menunggu dengan sabar dalam kurun waktu
yang cukup lama sampai benih yang ditaburnya itu tumbuh dan menghasilkan buah.
“Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga
dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim
semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu,” (Yakobus 5:7-8).
Rasul Paulus mengibaratkan bahwa melayani pekerjaan Tuhan itu juga seperti
petani yang sedang bekerja di ladang: ada yang mencangkul atau membajak sawah,
ada yang menanam benih, dan ada pula yang menyiram (1 Korintus 3:6-9).
Dalam mengiring Tuhan pun kita harus mau bekerja
keras, mau berkorban waktu dan tenaga: “Siapa senantiasa memperhatikan angin
tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.”
(Pengkhotbah 11:4), “Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi
istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui
apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.” (Pengkhotbah
11:6).
Ada tertulis: “Dalam tiap jerih payah ada keuntungan,”
(Amsal 14:23). Segala jerih payah petani pada akhirnya akan terbayar lunas
ketika musim panen tiba. Sekalipun kita diperhadapkan dengan tantangan,
terjangan angin dan badai, “…berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu
dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan
jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Korintus 15:58). ~Admin
“Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata,
akan menuai dengan bersorak-sorai.” Mazmur 126:5
Post a Comment