Khotbah minggu KELUARAN 16 : 2 – 8


                                         MINGGU X SETELAH TRINITATIS, 04 Agustus 2024

EVANGELIUM : KELUARAN 16 : 2 – 8

“Allah Menurunkan Roti Kehidupan”

I.                   Pendahuluan

Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus, hari ini kita akan merenungkan firman Tuhan dari kitab Keluaran 16:2-8. Pada bagian ini, kita melihat bagaimana Allah menyediakan roti dari surga untuk bangsa Israel yang sedang berkelana di padang gurun. Mereka mengalami kelaparan dan keputusasaan, tetapi Allah dalam kasih dan pemeliharaan-Nya, memberikan mereka makanan. Kita akan menggali lebih dalam tentang makna roti kehidupan yang Allah berikan, bukan hanya dalam konteks fisik, tetapi juga dalam konteks rohani.

Pernah ke restoran? Di sana kita dilayani oleh para pelayan. Kita memanggil mereka apabila perlu saja, lalu kita tinggal menunggu pesanan kita. Kalau makanan lama muncul, kita menggerutu. Kalau cepat, kita cukup berkata “terima kasih”. Kita tidak merasa perlu kenal lebih jauh dengan si pelayan. Yang penting mereka melaksanakan tugasnya dengan baik, kita senang dan puas.

 

II.                Isi

Didalam Alkitab ada Judul perikop yaitu Manna dan sabat. Didalam Perjanjian Lama Manna ialah semacam roti yang diturunkan Allah dari langit kepada umat Israel saat mereka berada di padang gurun Bentuknya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti kue madu (Keluaran 16:31). Sabat didalam perjanjian lama Hari Sabat merupakan hari istirahat untuk dikuduskan bagi Tuhan, Hari Sabat ini adalah untuk memperingati pembebasan umat Israel dari perbudakan di Mesir maka semua pekerja dilarang untuk beraktivitas. Kita masuk dalam perikop kita dari Keluaran 16:2-8:

·         Keluhan dan Ketidakpuasan (Ayat 2-3)

Bangsa Israel, meskipun telah dibebaskan dari perbudakan di Mesir, mulai bersungut-sungut terhadap Musa dan Harun karena mereka merasa kelaparan di padang gurun. Ini menunjukkan sifat manusia yang sering kali mudah lupa akan kebaikan dan berkat Tuhan di masa lalu ketika dihadapkan pada tantangan baru.

Pelajaran Teologis: Ketidakpuasan dan keluhan sering kali muncul dari kurangnya iman dan kepercayaan pada pemeliharaan Tuhan. Dalam kehidupan kita, kita sering kali lebih fokus pada masalah daripada mengingat kebaikan dan janji Tuhan.

·         Janji dan Pemeliharaan Tuhan (Ayat 4-5)

Janji Roti dari Surga: Tuhan mendengar keluhan bangsa Israel dan berjanji untuk menurunkan "roti dari langit" setiap hari. Ini adalah bentuk pemeliharaan Tuhan yang langsung dan nyata.

Pengumpulan Roti: Tuhan juga memberi instruksi spesifik tentang bagaimana mereka harus mengumpulkan manna, yang mengajarkan disiplin dan ketergantungan harian pada Tuhan.

Pelajaran Teologis: Pemeliharaan Tuhan sering kali hadir dengan tuntutan untuk taat dan bergantung pada-Nya setiap hari. Ini mengingatkan kita akan doa "Beri kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya" dalam Doa Bapa Kami.

·         Penyataan Kemuliaan Tuhan (Ayat 6-7)

Musa dan Harun sebagai Perantara: Musa dan Harun menyampaikan janji Tuhan kepada bangsa Israel, mengingatkan mereka bahwa keluhan mereka sebenarnya ditujukan kepada Tuhan.

Kemuliaan Tuhan Terlihat: Tuhan menjanjikan bahwa mereka akan melihat kemuliaan-Nya ketika Ia memberikan daging pada malam hari dan roti pada pagi hari. Ini adalah tanda kehadiran dan kuasa Tuhan di tengah-tengah mereka.

Pelajaran Teologis: Penyataan kemuliaan Tuhan sering kali datang melalui pemeliharaan-Nya dalam kebutuhan sehari-hari kita. Kehadiran Tuhan dalam hidup kita dapat dilihat melalui berkat-berkat yang Ia berikan.

·         Pengenalan dan Pengakuan (Ayat 8)

Tuhan yang Mendengar Keluhan: Musa menekankan bahwa keluhan bangsa Israel adalah keluhan terhadap Tuhan, yang mendengar dan merespon dengan kasih dan pemeliharaan.

Daging dan Roti sebagai Tanda: Tuhan memberikan daging dan roti sebagai tanda bahwa Ia adalah Allah yang setia dan berkuasa, yang peduli terhadap kebutuhan umat-Nya.

Pelajaran Teologis: Pengakuan bahwa segala sesuatu yang kita terima adalah dari Tuhan mengajarkan kita untuk bersyukur dan bergantung sepenuhnya pada-Nya. Manna sebagai "roti kehidupan" adalah bayangan dari Yesus Kristus, Roti Hidup yang sejati.

III.             Kesimpulan

·         Iman dan Kepercayaan: Di tengah keluhan dan ketidakpuasan, mari kita belajar untuk lebih percaya pada pemeliharaan Tuhan. Tuhan tahu kebutuhan kita dan akan memenuhi setiap kebutuhan kita sesuai dengan rencana-Nya.

·         Pengakuan dan Syukur: Mari kita selalu mengakui bahwa segala sesuatu yang baik berasal dari Tuhan dan selalu bersyukur atas berkat-Nya yang melimpah dalam hidup kita.

·         Kita semakin dikuatkan dalam iman dan pengharapan kita kepada Tuhan. Mari kita bersyukur atas Roti Kehidupan yang diberikan oleh Tuhan, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik kita tetapi juga kebutuhan rohani kita melalui Yesus Kristus, Roti Hidup yang sejati. Amin.

 

 


 

Keluaran 16:2-8 Manna, Sabat

2 Di padang gurun itu bersungut-sungutlah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun;

3 dan berkata kepada mereka: ”Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan Tuhan ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan.”

4  Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa: ”Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.

5 Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari.”

6 Sesudah itu berkatalah Musa dan Harun kepada seluruh orang Israel: ”Petang ini kamu akan mengetahui bahwa Tuhanlah yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir.

7 Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan Tuhan, karena Ia telah mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka kamu bersungut-sungut kepada kami?”

8 Lagi kata Musa: ”Jika memang Tuhan yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi, karena Tuhan telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu sungut-sungutkan kepada-Nya – apalah kami ini? Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada Tuhan.”

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Baca selengkapnya disini ya