Teks: Keluaran 34:29-35
I. Pendahuluan
Saudara-saudara yang dikasihi
Tuhan, setiap orang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan pasti mengalami
perubahan dalam hidupnya. Perubahan ini bukan hanya terjadi dalam hati, tetapi
juga dapat terlihat oleh orang lain. Dalam Keluaran 34:29-35, kita melihat
bagaimana wajah Musa bercahaya setelah berbicara dengan Tuhan. Cahaya ini
adalah tanda kemuliaan Tuhan yang menyertai Musa, dan melalui kisah ini, kita
belajar bagaimana kita juga dapat menyatakan cahaya kemuliaan Tuhan dalam
kehidupan kita.
II. Latar Belakang Sejarah
Pasal 34 ini terjadi setelah
peristiwa penyembahan anak lembu emas di Keluaran 32, di mana bangsa Israel
berdosa besar terhadap Tuhan. Sebagai akibatnya, Musa menghancurkan loh batu
pertama yang berisi Sepuluh Perintah Allah. Namun, karena kasih dan
anugerah-Nya, Tuhan memberikan kesempatan kedua dengan memerintahkan Musa untuk
memahat loh batu yang baru dan naik kembali ke Gunung Sinai.
Selama 40 hari dan 40 malam,
Musa bersekutu dengan Tuhan di atas gunung tanpa makan dan minum (Keluaran
34:28). Ketika ia turun, wajahnya bercahaya karena telah berbicara dengan
Tuhan. Kemuliaan Tuhan begitu kuat hingga orang-orang takut mendekatinya, sehingga
Musa harus mengenakan selubung di wajahnya ketika berbicara dengan bangsa
Israel.
III. Cahaya Kemuliaan Tuhan dalam Kehidupan Musa
1.
Perubahan Terjadi karena Perjumpaan
dengan Tuhan
- Musa tidak menyadari bahwa wajahnya
bercahaya (ayat 29). Ini menunjukkan bahwa perubahan sejati datang dari
Tuhan, bukan dari usaha manusia.
- Semakin kita dekat dengan Tuhan,
semakin hidup kita mencerminkan kemuliaan-Nya (2 Korintus 3:18).
2.
Kemuliaan Tuhan Menyebabkan Rasa Takut
dan Kagum
- Orang-orang takut melihat Musa
karena wajahnya bercahaya (ayat 30).
- Ini menunjukkan bahwa kemuliaan
Tuhan itu suci dan tidak bisa disandingkan dengan dosa manusia.
3.
Musa Memakai Selubung
- Musa menutupi wajahnya dengan
selubung setiap kali selesai berbicara dengan Tuhan (ayat 33-35).
- Ini melambangkan bahwa kemuliaan
dalam Perjanjian Lama bersifat sementara. Dalam Perjanjian Baru,
kemuliaan Tuhan dinyatakan secara penuh dalam Yesus Kristus.
IV. Cahaya Kemuliaan Tuhan dalam Kehidupan Kita
1.
Mendekat kepada Tuhan dalam Persekutuan
yang Intim
- Seperti Musa, kita harus mencari
wajah Tuhan melalui doa, firman, dan ibadah.
- Semakin kita dekat dengan Tuhan,
semakin hidup kita mencerminkan karakter Kristus.
2.
Menjadi Saksi Kemuliaan Tuhan di Dunia
- Dalam Matius 5:16, Yesus berkata,
"Hendaklah terangmu bercahaya di depan orang..."
- Hidup kita harus mencerminkan kasih,
kebenaran, dan kekudusan Tuhan agar dunia melihat kemuliaan-Nya melalui
kita.
3.
Mengalami Kemuliaan yang Lebih Besar
dalam Yesus Kristus
- 2 Korintus 3:7-11 menjelaskan bahwa
kemuliaan dalam Perjanjian Baru jauh lebih besar daripada kemuliaan Musa.
- Kita tidak perlu memakai selubung
seperti Musa, karena dalam Kristus, kita dapat melihat dan mengalami
kemuliaan Tuhan dengan sempurna.
V. Penutup
Kemuliaan Tuhan dinyatakan dalam
hidup Musa, dan hari ini Tuhan juga ingin menyatakan kemuliaan-Nya dalam hidup
kita. Kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan, mendekat kepada Tuhan, dan
menjadi terang bagi dunia. Semakin kita hidup dalam hadirat-Nya, semakin hidup
kita bersinar dengan cahaya kemuliaan Tuhan.
Post a Comment