KHOTBAH:
DIPANGGIL MENJADI PENJALA MANUSIA
Bacaan:
Amos 3:1-5
Pendahuluan
Saudara-saudari
yang dikasihi Tuhan, setiap kita yang telah menerima kasih dan anugerah Tuhan
memiliki panggilan untuk hidup dalam kehendak-Nya. Yesus, ketika memanggil
murid-murid-Nya, berkata: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan
penjala manusia." (Matius 4:19). Ini bukan hanya panggilan bagi para
rasul, tetapi bagi setiap kita yang telah ditebus oleh darah Kristus.
Namun,
sering kali kita bertanya, mengapa Tuhan memanggil kita? Apa konsekuensi dari
panggilan itu? Dalam kitab Amos, kita menemukan peringatan keras bagi Israel
yang telah menyimpang dari jalan Tuhan. Melalui Amos 3:1-5, kita akan belajar
bagaimana panggilan Tuhan bukan hanya hak istimewa tetapi juga tanggung jawab
besar.
I.
Allah Memanggil Umat-Nya Secara Khusus (Amos 3:1-2)
"Dengarlah
firman ini, yang diucapkan TUHAN terhadap kamu, hai orang Israel, terhadap segenap
kaum yang telah Kubawa keluar dari tanah Mesir: Hanya kamu yang Kukenal dari
segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala
kesalahanmu."
Dalam
ayat ini, Tuhan berbicara kepada Israel dengan penuh otoritas. Mereka adalah
bangsa yang telah dipilih dan ditebus oleh Tuhan dari Mesir, tetapi mereka
tidak menjalankan kehendak-Nya. Begitu pula dengan kita sebagai orang percaya.
Kita telah dipanggil untuk menjadi terang bagi dunia, tetapi jika kita tidak
taat, kita pun akan menghadapi konsekuensi dari ketidaksetiaan kita.
Sebagai
penjala manusia, kita harus menyadari bahwa panggilan Tuhan bukan hanya tentang
menerima berkat tetapi juga tentang tanggung jawab untuk hidup dalam kebenaran
dan menyatakan Injil bagi dunia.
II.
Hubungan dengan Tuhan Membawa Tanggung Jawab (Amos 3:3-4)

"Berjalankah
dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? Adakah singa mengaum di
hutan, kalau tidak mendapat mangsa? Adakah singa muda mengeluarkan suaranya
dari sarangnya, kalau ia belum menangkap apa-apa?"
Tuhan
menunjukkan bahwa hubungan dengan-Nya harus berjalan dalam kesepakatan. Jika
kita mengaku sebagai anak-anak Tuhan tetapi tidak hidup sesuai dengan
kehendak-Nya, maka ada ketidaksesuaian dalam panggilan kita. Seperti singa yang
tidak mungkin mengaum tanpa alasan, demikian juga Tuhan tidak mungkin bertindak
tanpa alasan.
Panggilan sebagai penjala manusia bukan sekadar gelar, tetapi sebuah perjalanan bersama Tuhan. Kita tidak bisa berkata bahwa kita adalah murid Kristus jika kita tidak berjalan dalam kehendak-Nya. Kehidupan yang selaras dengan Firman adalah bukti nyata bahwa kita benar-benar telah menjawab panggilan Tuhan.
III.
Panggilan Tuhan Menuntut Respon (Amos 3:5)
"Adakah burung jatuh
ke dalam jerat di tanah, kalau tidak ada perangkap baginya? Adakah jerat
terangkat dari tanah, kalau tidak ada tangkapan?"
Setiap
tindakan memiliki akibat. Ketika kita tidak menanggapi panggilan Tuhan, kita
kehilangan kesempatan untuk menjadi alat dalam pekerjaan-Nya. Sebaliknya,
ketika kita menjawab panggilan itu, kita akan dipakai Tuhan untuk membawa
jiwa-jiwa kepada keselamatan.
Menjadi
penjala manusia berarti mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan, bukan hanya di
gereja tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Kita dipanggil untuk bersaksi kepada
keluarga, rekan kerja, dan masyarakat sekitar.
Aplikasi
dalam Kehidupan
1. Hidup dalam ketaatan kepada Tuhan
Sebagai
orang yang dipanggil, kita harus hidup dalam kekudusan dan menaati kehendak
Tuhan. Kita tidak dapat mengabaikan panggilan ini karena setiap tindakan kita
memiliki konsekuensi.
2. Bersaksi dengan kehidupan yang nyata
Menjala
manusia tidak hanya berarti berkhotbah, tetapi juga menunjukkan kasih Kristus
melalui sikap dan perbuatan kita. Orang lain akan melihat Injil melalui cara
kita berbicara, bekerja, dan berinteraksi.
3. Menjalankan Amanat Agung dengan setia
Panggilan
untuk menjadi penjala manusia bukan hanya untuk pendeta atau penginjil, tetapi
untuk setiap orang percaya. Kita dapat mulai dari lingkungan kita sendiri
dengan berbagi kasih Tuhan kepada sesama.
4. Tetap bersekutu dengan Tuhan
Hubungan dengan Tuhan
adalah dasar dari segala sesuatu. Kita harus senantiasa berdoa, membaca Firman,
dan mencari kehendak-Nya agar kita tetap kuat dalam panggilan kita.
Penutup
Saudara-saudari, Tuhan memanggil kita bukan tanpa tujuan. Kita telah ditebus bukan hanya untuk menerima keselamatan tetapi juga untuk membawa keselamatan itu kepada orang lain. Seperti nelayan yang dengan tekun melemparkan jalanya, kita juga harus setia dalam pekerjaan Tuhan. Marilah kita menjawab panggilan Tuhan dengan sepenuh hati. Jangan sia-siakan kesempatan ini, karena dunia membutuhkan terang Kristus yang ada di dalam kita. "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia!" Amin.
Post a Comment