wvsOdYmDaT9SQhoksZrPLG0gYqduIOCNl12L9d9t

Khotbah MInggu 9 Februari 2025 Amos 3:1-5

 

KHOTBAH: DIPANGGIL MENJADI PENJALA MANUSIA

Bacaan: Amos 3:1-5

Pendahuluan

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, setiap kita yang telah menerima kasih dan anugerah Tuhan memiliki panggilan untuk hidup dalam kehendak-Nya. Yesus, ketika memanggil murid-murid-Nya, berkata: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (Matius 4:19). Ini bukan hanya panggilan bagi para rasul, tetapi bagi setiap kita yang telah ditebus oleh darah Kristus.

Namun, sering kali kita bertanya, mengapa Tuhan memanggil kita? Apa konsekuensi dari panggilan itu? Dalam kitab Amos, kita menemukan peringatan keras bagi Israel yang telah menyimpang dari jalan Tuhan. Melalui Amos 3:1-5, kita akan belajar bagaimana panggilan Tuhan bukan hanya hak istimewa tetapi juga tanggung jawab besar.

I. Allah Memanggil Umat-Nya Secara Khusus (Amos 3:1-2)

"Dengarlah firman ini, yang diucapkan TUHAN terhadap kamu, hai orang Israel, terhadap segenap kaum yang telah Kubawa keluar dari tanah Mesir: Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu."

Dalam ayat ini, Tuhan berbicara kepada Israel dengan penuh otoritas. Mereka adalah bangsa yang telah dipilih dan ditebus oleh Tuhan dari Mesir, tetapi mereka tidak menjalankan kehendak-Nya. Begitu pula dengan kita sebagai orang percaya. Kita telah dipanggil untuk menjadi terang bagi dunia, tetapi jika kita tidak taat, kita pun akan menghadapi konsekuensi dari ketidaksetiaan kita.

Sebagai penjala manusia, kita harus menyadari bahwa panggilan Tuhan bukan hanya tentang menerima berkat tetapi juga tentang tanggung jawab untuk hidup dalam kebenaran dan menyatakan Injil bagi dunia.

II. Hubungan dengan Tuhan Membawa Tanggung Jawab (Amos 3:3-4)

Trakteer Donasi via Trakteer

"Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? Adakah singa mengaum di hutan, kalau tidak mendapat mangsa? Adakah singa muda mengeluarkan suaranya dari sarangnya, kalau ia belum menangkap apa-apa?"

Tuhan menunjukkan bahwa hubungan dengan-Nya harus berjalan dalam kesepakatan. Jika kita mengaku sebagai anak-anak Tuhan tetapi tidak hidup sesuai dengan kehendak-Nya, maka ada ketidaksesuaian dalam panggilan kita. Seperti singa yang tidak mungkin mengaum tanpa alasan, demikian juga Tuhan tidak mungkin bertindak tanpa alasan.

Panggilan sebagai penjala manusia bukan sekadar gelar, tetapi sebuah perjalanan bersama Tuhan. Kita tidak bisa berkata bahwa kita adalah murid Kristus jika kita tidak berjalan dalam kehendak-Nya. Kehidupan yang selaras dengan Firman adalah bukti nyata bahwa kita benar-benar telah menjawab panggilan Tuhan.

III. Panggilan Tuhan Menuntut Respon (Amos 3:5)

"Adakah burung jatuh ke dalam jerat di tanah, kalau tidak ada perangkap baginya? Adakah jerat terangkat dari tanah, kalau tidak ada tangkapan?"

Setiap tindakan memiliki akibat. Ketika kita tidak menanggapi panggilan Tuhan, kita kehilangan kesempatan untuk menjadi alat dalam pekerjaan-Nya. Sebaliknya, ketika kita menjawab panggilan itu, kita akan dipakai Tuhan untuk membawa jiwa-jiwa kepada keselamatan.

Menjadi penjala manusia berarti mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan, bukan hanya di gereja tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Kita dipanggil untuk bersaksi kepada keluarga, rekan kerja, dan masyarakat sekitar.

Aplikasi dalam Kehidupan

1.      Hidup dalam ketaatan kepada Tuhan

Sebagai orang yang dipanggil, kita harus hidup dalam kekudusan dan menaati kehendak Tuhan. Kita tidak dapat mengabaikan panggilan ini karena setiap tindakan kita memiliki konsekuensi.

2.      Bersaksi dengan kehidupan yang nyata

Menjala manusia tidak hanya berarti berkhotbah, tetapi juga menunjukkan kasih Kristus melalui sikap dan perbuatan kita. Orang lain akan melihat Injil melalui cara kita berbicara, bekerja, dan berinteraksi.

3.      Menjalankan Amanat Agung dengan setia

Panggilan untuk menjadi penjala manusia bukan hanya untuk pendeta atau penginjil, tetapi untuk setiap orang percaya. Kita dapat mulai dari lingkungan kita sendiri dengan berbagi kasih Tuhan kepada sesama.

4.      Tetap bersekutu dengan Tuhan

Hubungan dengan Tuhan adalah dasar dari segala sesuatu. Kita harus senantiasa berdoa, membaca Firman, dan mencari kehendak-Nya agar kita tetap kuat dalam panggilan kita.

Penutup

Saudara-saudari, Tuhan memanggil kita bukan tanpa tujuan. Kita telah ditebus bukan hanya untuk menerima keselamatan tetapi juga untuk membawa keselamatan itu kepada orang lain. Seperti nelayan yang dengan tekun melemparkan jalanya, kita juga harus setia dalam pekerjaan Tuhan. Marilah kita menjawab panggilan Tuhan dengan sepenuh hati. Jangan sia-siakan kesempatan ini, karena dunia membutuhkan terang Kristus yang ada di dalam kita. "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia!" Amin.

Post a Comment

silakan Komentar dengan baik
Total Pageviews
Times/ Waktu
Waktu di Kota Medan: